Asyik Ujian Sekolah Daring ( 2)


Sri Sugiastuti







                                                 Asyiknya Ujian Sekolah Daring   


Covid 19 jadi hantu di dunia. Mereka gentayangan merusak tatanan dan rencana manusia yang sudah ada. Berbagai kegiatan yang bertajuk gathering ditiadakan. Mall sepi, tempat hiburan kosong, jalan-jalan lengang. Korban berjatuhan. Yang paling berisiko justru tim medis yang berada di lini terdepan.

Bu Kanjeng menyimak semua info yang masuk dengan hati yang kethir kethir, was-was. Ini bagian dari kecemasan tingkat dewa. Jumat tanggal 20 Maret Bu Kanjeng tetap berada di sekolah memastikan semua soal Ujian Sekolah sudah diinput semua guru anic yang bertanggung jawab. Senin US online akan digelar.

Kekhawatiran Bu Kanjeng bukan hanya pada Covid 19, tetapi juga merambah pada  siswa klas 12  di sekolahnya yang super duper. Mungkin kah mereka bisa mengikuti US online? Mengingat pada saat simulasi saja mereka banyak kendala yang mereka buat sendiri. Mereka siswa yang sangat istimewa yang selalu berangkat sekolah sudah membawa masalah dari rumah.

Perlu kerjasama wali kelas orang tua / wali murid dan menyadarkan siswa dengan cara yang bisa mereka terima. Ini jadi PR khusus untuk Bu Kanjeng. Itulah sebabnya Bu Kanjeng minta dimasukkan dalam group peserta US online. Ia ingin mengawal US online hingga tuntas dengan hasil yang memuaskan. Harapan ini sangat wajar.

Bu Kanjeng selain fokus pada Siswa, ia juga harus siap dengan pengeluaran tambahan dampak dari Covid 19 yang melanda dunia. Ada anggaran untuk APD (Alat Pelindung Diri) Hand sanitizer, konsumsi lembur dan pengeluaran tak terduga lainnya. Untung Bu Kanjeng bukan tipe orang yang gampang anic, tetapi lebih cenderung terlalu Pede. Ia yakin bisa mengatasi masalah dengan mendengarkan masukkan dari staf dan dewan guru.

Bismillaahirrohmaanirrohiim semua sudah melalui prosedur dan pengarahan yang diberikan. Bu Kanjeng hanya berharap sekolah yang dipimpin bisa melaksanakan tugas dengan baik, hak siswa tidak terdzolimi dan Ujian Sekolah online bisa berjalan dengan baik.

Setelah input soal US selesai Bu Kanjeng pulang dengan membawa rencana baru. Ia ingin memanfaatkan weekend dengan imbauan di rumah melawan Covid  19.

Sampai di rumah langsung SOP dilaksanakan. Anjuran baik di medsos maupun dari situs resmi agar lepas alas kaki , masker dan langsung cuci tangan dengan sabun dilanjutkan ganti baju yang bersih. Semua dilakukan diiringi doa tolak wabah.

Yaa Allah apa yang terjadi di bumi dan langit seisinya atas izin-Mu. Beri kami kekuatan dan tetap Iman di jalan – Mu. Hanya kepada-Mu kami serahkan hidup dan mati kami. Aamiin YRA.

 # Soloraya 16032020
#Jangan berkerumun
#Ujian Sekoah Daring
#Dunia melawan Covid 19


Bersambung.



                 

Post a Comment

10 Comments

  1. Tulisan Bu Astuti sll menarik. Eh bukan covid ya, yp Qif.

    ReplyDelete
  2. covid-19 telah "meluluskan" para siswa peserta UN dengan caranya. Para guru selamat memasuki "keletihan" baru dengan caranya...

    ReplyDelete
  3. Peran guru kreatif tidak galau menghadapi serangan Covid 19. Situasi yang mencekam tidak membuat patah arang, melain lebih tertantang. Sekalipun ada kebijakan lock down, pembelajaran teap berjalan.
    Moda daring menjadi pilihan. Walau tidak bertatap muka, pembelajaran tetap berinteraksi baik secara online maupun online.

    Sukses bu Kanjeng mengantarkan anak yang siap hidup di era Revolusi Industri 4.0.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini dunia nya Pak Doktor ayo mumpung WFH blognya diurus lagi

      Delete
  4. Berdamai dengan keadaan, semua ada hikmahnya. Salam kenal bu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal, salam literasi. Plus berdamai dengan hati biar daya imun kuat ya Pak

      Delete