Si KACAMATA 5 DIMENSI ( 5 )





Sri Sugiastuti

Hari ke 12 "Stay at home and work from home"menjadi semakin ngehit di medsos. Bu Kanjeng dibuat over load pikirannya. Lagi-lagi senjata utamanya si kacamata 5 dimensi yang digunakan. Tanpa kacamata itu, bisa dipastikan ia akan mengalami galau tingkat Dewa.

Sebagai Kepala Sekolah yang bertanggung jawab berlangsungnya US daring, ia harus menghela  napas panjang. Siswa-siswanya  yang dari golongan menengah ke bawah, benar-benar menggerus kesabaran Bu Kanjeng dan guru-guru lainnya.

Adanya  WAG untuk siswa kelas12 sebagai sarana untuk informasi dan petunjuk bagaimana cara mengerjakan soal dengan Google class room justru disalahgunakan untuk cengengesan dan saling membully temannya. Kadang Bu Kanjeng jadi tertawa sendiri ketika membaca postingan siswanya.

 " Sudah selesai, saya capek. Bobo dulu ya!" Padahal masih ada satu sesi lagi yang harus dikerjakan.

 " Aku sudah dulu ya, ngantuk nih."
Temannya menjawab : "Wah kamu kena corona ya.?"

Bu Kanjeng semakin geregetan. Ia langsung meminta admin agar mengunci group. Sungguh ini bagian dari  suka duka Ujian Sekolah daring akibat " Stay at home and work from home" demi mengantisipasi Covid 19 harus diterima dengan lapang dada. Berharap semua baik-baik saja berjalan sesuai dengan skenario Allah. Bu Kanjeng membentengi dirinya dengan menjaga lisan dan hatinya diminta sinkron supaya tidak stress.

Sebenarnya untuk mengurangi rasa kekhawatirannya terhadap virus Corona,  Bu Kanjeng  ingin  puasa dan menjauh dari medsos. Tapi mana mungkin? Separuh hidup Bu Kanjeng ada di komunitasnya. Tidak heran bila tiga pirantinya terhubung dengan Internet. Gawai, laptop dan Tablet. Komplet kan?Kadang ia masih mengganggu gawai anaknya supaya tetring kalau jaringan bermasalah.

Group yang diikuti Bu Kanjeng lumayan banyak. Hampir semuanya ramai. Dari sekian banyak group yang diikuti, ia paling aktif menyimak di group yang menggelar diskusi. Salah satunya di group IIDN ( Ibu ibu doyan nulis). Di group itu berkumpul ibu-ibu penulis dengan berbagai latar belakang. Ada buruh pabrik, tenaga medis, guru TK, pedagang online, penulis, blogger, pustakawati, pengusaha sampai istri pejabat.

Menyikapi celotehan mereka Bu Kanjeng hanya menyimak dan sesekali komen. Bagi Bu Kanjeng keberadaan group tersebut di saat ada imbauan Stay at home and work from home memang sangat menghibur dan membuka wawasan baru. Setidaknya apa yang mereka informasikan  bukan melulu yang berbau hoax. Postingan mereka lebih pada rasa empati, tabayuun ( mengklarifikasikan berita yang diterima)memberikan pendapatnya tentang kecemasan warga di sekitar mereka dengan adanya Covid 19.

" Duh kasian perawat yang kebagian jaga di ruang VIP mereka harus banyak bersabar menghadapi pasien ya, maklum dari kelas menengah ke atas, rasa khawatirnya terhadap Covid 19 sangat lebay".

"Bener nggak sih itu rombongan bus dari Jakarta pada mudik ke Wonogiri karena di Jakarta udah susah cari rezeki?"

"Kalau memang berita itu benar, rasanya pengen nangis aja. Konon masker yang dibeli Indonesia dari China itu buatan Indonesia?"

Nah mulai deh kepala Bu Kanjeng cenut-cenut. Berita yang berseliweran memang bisa bikin panik kalau tidak punya filfer untuk menyaringnya. Di sini perlu hati dan pikiran yang jernih agar tidak hilang arah. Ada baiknya Bu Kanjeng jangan sampai termakan berita yang kurang dipercaya

Bu Kanjeng tak ingin pikirannya tercemar dengan celotehan yang belum tentu kebenarannya. Ia punya tameng si kacamata 5 dimensi.Yang terpenting bagi Bu kanjeng selalu ada rangkaian doa untuk keselamatan negeri ini.


#Soloraya 17032020
#Ujian Sekola Daring
#Kacamata 5dimensi
#DuniaMelawan Corona

Bersambung



Post a Comment

26 Comments

  1. Tulisan yang bergizi, Bu Hajjah. Makasih banyak. Salam literasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Matur nuwun Pak Haji semoga virus cinta literasi selalu bersemi di hati

      Delete
  2. Semoga badai corona segera berlalu...

    ReplyDelete
  3. Terimakasih bunda...selalu asyik membacanya...seru dan sangat manfaat bagi sy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo ikutan nulis juga,apa yg dirasakan berada di area imbaun stay at home and work form home

      Delete
  4. Memang pwrlu strategi jitu dalam membuat disain pembelajaran modern sehingga siswa terbiasa mengerjalan soal online. Pembelajaran jarak jauh otomatis sdh harus disiapkan agar dapat menilai pekerjaan siswa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Butuh stimulan agar siswa sadar bahwa belajar itu penting.

      Delete
  5. Asyik, pagi - pagi baca tulisan keren sprti ini. Mksh, Bunda.

    ReplyDelete
  6. Mantap bu kanjeng.ibu ibu doyan nulis sepertinya asik.blh gabung bu kanjeng?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa ada facebooknya ownernya Teh Indari Mastuti Bandung

      Delete
  7. Tulisannya asyik....boleh gabung di IIDN bunda?

    ReplyDelete
  8. Mantab Bund. Salam literasi abadi di hati dari kota Wlingi

    ReplyDelete
  9. Mantap bunda, semoga ujian ini cepat berlalu,,, tulisan bunda bikin penasaran kisah selanjutnya 😊

    ReplyDelete
  10. Bu Kanjeng tulisannya selalu renyah, mantap

    ReplyDelete
  11. Hebat bu kanjeng. He33. Murid kdg2 begitu

    ReplyDelete