TERBANG BERSAMA A 330 LION AIR




 Sri Sugiastuti

Airbus A 330 Lion Air, salah satu pesawat andalan Lion Air yang membawa Jamaah umroh dari beberapa kota besar yang ada di Indonesia menuju Jeddah atau Madinah PP. Kodratullah pesawat itu mengantar Bu Kanjeng pulang ke Solo yang sebelumnya transit di Jakarta setelah turun dari pesawat Boing 737 milik Lion yang mengantarnya dari Padang transit di Jakarta.
 

Perjalanan Padang Jakarta walau sempat membuat Bu Kanjeng sport jantung. Karena ia dan sahabatnya terjebak macet di Bukitinggi. Bu Kanjeng tinggal punya waktu 7 menit untuk masuk ke dalam pesawat. Dapat nomer seat 6B terasa kurang nyaman. Setelah pesawat lepas landas Bu Kanjeng ke toilet. Matanya melirik kursi kosong yang ada di depan. Tanpa sungkan Bu Kanjeng minta izin pada Pramugara untuk pindah ke kursi kosong tersebut.

Mas Pramugara malah menyarankan Bu Kanjeng duduk di deretan depan. Langsung Bu Kanjeng pindah ke depan. Ia pun bisa melampiaskan hasrat laparnya dengan 1 cup mie instan rasa sapi siap saji. Ia menikmati mie instan itu sambil memandang gugusan awan yang bergerak cantik, satu cup mie instan itu dalam sekejap pindah ke perut Bu Kanjeng.

Bu Kanjeng type orang yang sering merenung dengan apa yang sudah dialami. Kali ini ia  menyimpulkan bahwa semua kejadian yang dihadapi segala sesuatu, baik yang kasat mata atau tidak adalah atas izin Allah SWT.

Sebelum masuk pesawat yang membawanya ke Solo, Ia harus berjalan dari pintu keluar terminal 1/ B menuju terminal 1/A lumayan jauh. Sambil mendorong troly hati Bu Kanjeng galau pasalnya ia belum salat.

Segera ia menitipkan koper di petugas Lion ruang tunggu. Ia bergegas ke musala terdekat. Hatinya plong. Kewajiban dan juga kebutuhannya salat terpenuhi. Baru saja ia kembali ke ruang tunggu, terdengar suara keras pengumuman bahwa Lion mohon maaf atas ketidaknyamanan penumpang, karena pesawat yang dari Makassar mengalami keterlambatan 60 menit. Dengan alasan operasional.

Bu Kanjeng sudah hapal bahkan pernah menjuluki Lion si raja delay. Lebih baik waktu yang ada dimanfaatkan untuk salat magrib berjamaah. Musala langsung full. Bu Kanjeng harus antri lumayan lama, karena hampir semua penumpang yang beragama Islam menyerbu musala.

Sambil menunggu musala agak longgar Bu Kanjeng ngobrol dengan seorang Bapak yang Kanjeng sebagai distributor buku di seluruh Indonesia. Bu Kanjeng pun bertambah ilmu tentang perbukuan dan penerbitan. Insyaallah ngobrol itu jadi berkualitas karena sesuai dengan yang Bu Kanjeng butuhkan sebagai penggiat literasi.

Bu Kanjeng tergopoh-gopoh saat diumumkan agar penumpang segera naik ke pesawat tapi nomer dan pesawatnya beda dengan yang ada di tiket. Ketika sampai di mulut pesawat Bu Kanjeng baru sadar kalau pesawat itu Airbus A 330. Pesawat berbadan lebar dengan daya tampung 400 penumpang.

"Hmmm, ini kan pesawat yang harusnya aku gunakan ketika umrah pada akhir tahun 2017."
 

Ya. Keinginan dan mindset Bu Kanjeng saat ibadah umroh dengan Lion sangat yakin bahwa pesawat yang terbang Solo - Madinah adalah Airbus A330 ternyata salah. Rombongan itu naik pesawat yang lebih kecil yaitu Boing 737 yang daya tampung nya kurang dari 200 orang. Dengan dibayangi sejarah Lion yang bagaimana gituh, akhirnya Bu Kanjeng pasrah. Alhamdulillah ibadah umroh itu lancar.

Nah ternyata doa dan keinginan Bu Kanjeng baru dikabulkan hari Senin tanggal 16 Desember 2019. Padahal harapan dan doanya di November 2017. Semakin yakin lah Bu Kanjeng bahwa itu bagian dari cara Allah


menunda sebuah doa.

Sedangkan ada juga doa yang disegerakan. Ini pun pernah dialami Bu Kanjeng. Ketika di tahun 2005 ia menabung 200 ribu rupiah tiap bulan dengan doa dan harapan di saat jelang pensiun ia sebagai guru saat menjelang pensiun bisa melaksanakan ibadah haji.

Ternyata baru bulan ke 3 menabung, panggilan itu datang. Adiknya meminta Bu Kanjeng untuk segera menyiapkan berkas kelengkapan ibadah haji dan biaya ditanggung adiknya full. Awal tahun 2006 pun Bu Kanjeng bersama ibu dan adiknya melaksanakan ibadah haji.

Airbus A 330 yang membawa Bu Kanjeng dan mendarat di bandara Adi Sumarmo mengajak pikiran Bu Kanjeng mengembara mengingat ibunya yang sudah tiada dan perjalanan haji mereka di tahun 2006.

Padang - Jakarta - Solo 16 Des 2019

Repost

Post a Comment

37 Comments

  1. Serasa ada di samping Bu Kanjeng. Menikmati secara langsung. Terimakasih bunda, selalu berbagi hikmah. Ternyata Allah selalu mewujudkan doa doa kita dengan caraNya. Pasti itu terbaik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA. Di saat saya sdh melupakan
      Kesempatan itu datang

      Delete
  2. Wow, 7 menit tersisa buat masuk pesawat. Huhu kalo Ditta sih pernah ketinggalan pesawat Bu Kanjeng 😅

    Subhanallah ceritanya. Semoga Ditta sekeluarga juga berkesempatan diundang sama Allah ke rumahNya 😊🤲🏻

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketinggalannya pesawat lbh parah lagi
      Tapi munhkin itu yg terbaik

      Delete
  3. Wah,ketemu bu Kanjeng nih,pulang kampung nanti,kapan ya?

    ReplyDelete
  4. Barakallah bu Kanjeng. Sukses terus untuk para penggiat literasi SPK, mudah-mudahan suatu saat saya ada waktu untuk hadiri kopdar SPK, shilaturrahim dengan bu Kanjeng & para penggiat literasi lainnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA silahturahmi bersama SPK memang selalu dinanti terima kasih sudah singgah

      Delete
  5. Selalu ada skenario Allah dalam perjalanan kita.

    ReplyDelete
  6. Cara Allah selalu indah, meskipun kadang tdk kita sadari...

    ReplyDelete
  7. Cara Allah selalu indah, meskipun kadang tdk kita sadari...

    ReplyDelete
  8. Keren. Alloh sesuai prasangka hambanya

    ReplyDelete
  9. Mengingat kekuasaan Allah yang tidak terbilang, seakan mendewasakan kita dengan pengalaman dalam kehidupan, sangan menginspirasi tulisan ibu kanjeng.... semoga kita selalu dalam Lindungan Allah Swt, Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA Keinginan yang terlupakan justru muncul di saat tak terdyga
      Membuat kita semakin bersyukur

      Delete
  10. lanjut Bun
    hebaat n kreatif banget!

    ReplyDelete
  11. Karena tidak ada doa yang ditolak,,yang ada hanya doa yang ditunda..terima kasih Bu penyemangat pagi nya

    ReplyDelete
  12. MasyaAllah luar biasa ibuk..

    Semoga kmi jg segera bs mnunaikn ibadah haji.
    Smg ibu sll berlmpah berkah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA
      Rezeki bisa berupa apa saja yang penting kita syukuri

      Delete
  13. Menginspirasi buuu, jadi pingin ketemu bu Kanjeng.
    Boleh bu, ajak saya terbang pula di pdastuti.gurusiana.id :)

    ReplyDelete
  14. Mantap bunda...tetap baca baru bisa koment krn harus login sementara pasword lupa.

    ReplyDelete
  15. Insyaallah bisa reset password.terima.kasih sdh singgah

    ReplyDelete