CORONA DAN PEMUDA (25)

Sumber gambar  Mbah Google

Sri Sugiastuti






Kaca mata 5 dimensi Bu Kanjeng mulai bekerja lagi. Kali ini yang jadi pengamatannya adalah pemuda. Bu Kanjeng merasa bahwa pemuda jadi garda terdepan setelah tim medis dalam menghadapi virus Namun kenyataannya tidak selalu begitu. Pasalnya masih banyak pemuda yang menyepelekan virus  Corona

Bu Kanjeng masih ingat sebelum virus ini berkunjung ke Indonesia, banyak pemuda yang menjadikannya sebagai bahan lelucon atau meme. Merasa jumawa dan seakan sang virus Corona tak akan datang ke Indonesia. Tanpa perasaan mengolok-olok Negara yang warganya terpapar. Berbagai dalih disampaikan seakan si Virus tak mungkin berani datang ke Indonesia.

Nah akhirnya Infeksi virus SARS-CoV-2 dikenal sebagai coronavirus disease (COVID-19). Pada 11 Maret 2020, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, World Health Organization (WHO) menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global. Artinya, ini merupakan wabah yang berjangkit secara serempak dalam lingkup global.

Kebijakan dibuat termasuk  beberapa himbauan yang seakan menjadi norma baru di Indonesia seperti, cuci tangan, tidak berjabat tangan, tidak menyentuh wajah, memakai masker saat sakit, dan lain sebagainya. Sampai juga pada Stop! Jaga Jarak. Kita sedang melakukan social distancing saat ini. Yap! Social distancing.
Walaupun, sebenarnya corona bukanlah satu-satunya wabah paling mematikan di dunia. Namun virus itu mampu melumpuhkan banyak sektor. Lalu yang harus dilakukan pemuda apa? Bu Kanjeng sepertinya perlu tau juga yang jadi kiprah pemuda ketika negaranya ikut melawan Corona.

Pemuda yang biasanya penuh aktivitas harus bisa memberi contoh kalau mereka mampu membatasi diri tidak keluar rumah bila tidak penting. Mereka harus jadi contoh yang baik bukan sebaliknya. Jadi Bu Kanjeng geram bila masih ada pemuda yang nongkrong atau berkumpul untuk urusan yang tidak jelas. Bahkan ada sebagian yang memanfaatkan untuk wisata.

Pernah tertangkap segerombolan anak SMK berada di tempat wisata Tawangmangu dan akhirnya di tangkap Satpol PP. Tentu saja hal ini jadi catatan khusus Bu Kanjeng karena berkaitan dengan siswa yang di Solo.

Sebenarnya banyak yang bisa mereka lakukan saat di rumah. Seperti yang dilakukan Bu Kanjeng dan anaknya. Mereka berkolaborasi jualan online, buat video yang diunggah di youtube, berdiskusi, jadi relawan dan membantu mereka yang terdampak langsung dengan Covid-19.

Sesama pemuda menurut Bu Kanjeng sebaiknya saling menguatkan dengan menjalin komunikasi melalui digital. Memang Pembatasan sosial tidak mudah. Tetapi kenyataannya itulah yang harus dihadapi. Perlunya saling menguatkan dan mengatakan bahwa kita tidak sendirian. Ayo bersama kita saling jaga juga berani bersikap untuk melawan Corona.

Bu Kanjeng juga berpesan agar pemuda bisa lebih aktif lagi berperan. Ikut menyampaikan ke sekitar lingkungannya, misal ikut mengedukasi lewat medsos. Remaja akan bangga dan paham bila ada seniornya yang punya kharisma peduli kepada generasinya dan punya wawasan yang mampu meyakinkan mereka.

Ada satu hal penting yang dicatat dalam buku harian Bu Kanjeng bahwa anaknya sebagai pemuda ikut peduli dengan kondisi bangsa ini dengan menjadi relawan. Ia juga punya komunitas alumi MAN IC yang selama Ramadan mengadakan acara Ngobras tiap pukul 05.00-06.00 berdiskusi secara online dengan tema menarik yang dibutuhkan pemuda agar sukses di dunia dan akhirat.

Dengan berbekal berbagai ilmu yang mereka miliki di bidang kedokteran, ekonomi, agama, sosial hingga filsafat yang agak berat mereka kemas dengan cara yang santai. Bu Kanjeng yang suka nguping jadi iri dibuatnya. Karena zaman Bu Kanjeng muda lebih banyak hura hura have fun tralala trilili.

#Duniamelawancorona
#Coronadanpemuda
#Soloraya08052020

Post a Comment

15 Comments

  1. Pemuda merupakan harapan bangsa. Catatan Bu Kanjeng sungguh mengena. Bermanfaat sekali Bu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah saya berusaha membuat catatan selama pandemo dari berbagai sisi
      Terima kasih sudah singgah

      Delete
  2. sepanjang orang tidak patuh, jangankan pemuda, siapapun yang tidak patuh, selama masa itu kita belum dapat mematahkan korona. Selamat pagi ibu.

    ReplyDelete
  3. Insyaallah semoga pemuda di saat ramadan ini tidak turun ke jalan. Tulsan yg luar biasa. Terima kasih bisa dicontoh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Bun kita harus bisa merangkul mereka dan kita temukan potensi dirinya

      Delete