Sri Sugiastuti
Perlukah judul di atas jadi bahan pemikiran Bu Kanjeng? Saat
pertama belajar corat coret menulis sepertinya ada pertanyaan yang kesannya
seperti pedagang yang tidak mau rugi. Atau orang yang banyak perhitungan dan
selalu melihat sesuatu dari dua sisi. Untung dan rugi. Kalau orientasinya ke
materi bisa dibilang " Matre banget sih lu!".
Seiring berjalannya waktu, dengan banyak membaca dan
menikmati asyiknnya menulis, pertanyaan itu bisa dijawab. Bu Kanjeng teringat
buku yang pernah dibaca. Buku itu berjudul "You are A Leader" penulisnya Arvan Pradiansyah.
Buku itu termasuk best seller karena
yang dibaca Bu Kanjeng sudah cetakan kedua di tahun 2004. Bu Kanjeng sangat
sependapat saat Arvan Pradiansyah menuliskan di halaman 199 tentang "Pilihan - pilihan Inspiratif",
rasanya sangat cocok dengan jenis tulisan Bu Kanjeng yang sangat sederhana.
Dipaparkan dalam buku tersebut yang intinya membaca cerita
atau kisah dapat mengatasi kebekuan berpikir. Orang dapat menolak kebenaran,
tetapi orang tak dapat menolak cerita. Seperti halnya anak-anak yang menantikan
"dongeng sebelum bobo", sebagai orang dewasa kita semua pun
menantikan cerita-cerita yang dapat memperkaya diri kita, yang dapat membuat
kita belajar sesuatu secara halus, tanpa diketahui orang lain, bahkan tanpa
disadari oleh diri kita sendiri.
Jadi saat pertanyaan nakal tentang dari menulis memangnya
dapat apa saja, Bu Kanjeng bisa menjawab dengan jujur, apa kata hatinya.
Pertama Bu Kanjeng mendapatkan kepuasan batin. Akibat dari batin yang
terpuaskan pasti paham lah ya. Plong gitu loh.
Kedua, ada juga kepuasan materi. Nah yang ini pasti tiap
orang berbeda ya. Kalau Bu Kanjeng merasa pas-pasan saja. Artinya pas butuh pas
ada. Karena Bu Kanjeng penganut istilah " Kalau sudah rezeki itu tak akan
tertukar". Betul ngga sih?
Ketiga, menurut Bu Kanjeng dari menulis ia merasa ada silahturahmi
yang terjalin. Silahturahmi baik secara nyata atau hanya di dunia maya. Sebagai
Blogger ia sering jalan - jalan dari Sabang sampai Mauroke. Silahturahmi
beneran dengan traveling ke suatu kota dan mengadakan kopdar tipis- tipis juga
bagian yang didapatkan dari menulis.
Keempat, dari menulis Bu Kanjeng berani menyatakan bahwa ia
menjadi orang kaya sedunia. Terutama kaya hati dan kaya sahabat. Dan ini tidak
dimiliki semua orang. Memang pada dasarnya yang namanya "Kaya" itu
relatif tergantung target yang ingin dicapai. Dan yang menjadi ukurannya apa
dulu.
Kelima, dengan menulis hati merasa bahagia. Loh kok bisa?
Ya, karena dalam proses menulis kita sedang curhat dengan pembaca. Curhat
tentang apa yang ada dalam pemikiran kita. Atau sekedar berbagi pengalaman dan
informasi. Semua itu membuat kita bahagia. Kalau orang Jawa mengatakan "
Nyebar rasa seneng". Pasti bahagia lah.
Keenam, ternyata dari menulis itu membuat Bu Kanjeng lebih
bijak alias tidak mudah emosi jiwa. Menulis bisa menetralkan pikiran Bu Kanjeng
yang kadang masih sering uring-uringan. Jadi Bu Kanjeng berpikir dulu sebelum
bicara. Dan bisa menampung sesuatu yang kadang tak sesuai dengan yang
diharapkan bisa tetap tenang. Sebenarnya
kalau mau ditulis dan jujur mengungkapkannya masih banyak yang didapatkan dari
menulis.
Ada hikmah di saat Bu Kanjeng spontan mengambil buku yang
ada di rak buku koleksinya. Karena ingin menulis Bu Kanjeng tergerak membaca
lagi buku Arvan Pradiansyah yang isinya luar biasa. Tak bisa dipungkiri karena
beliau seorang pembicara publik, kolumnis, konsultan serta praktisi SDM di
perusahaan multi nasional. Banyak in,pirasi muncul untuk ide tulisan juga
referensi kehidupan. Itulah salah satu kekuatan tulisan atau buku.
Paling masuk akal buat Bu Kanjeng menulis itu minimal untuk
melawan lupa. Faktor U salah satu alasannya. Bagaimana menurut
pambaca?
Soloraya, 28-06-2020
Sabtu pagi ceria.
Menulis sambil
memberi makan lele.
30 Comments
Terimakasih bu,selalu memotivasi,monggo pnarak ktempat saya, terinakasih.
ReplyDeletesiap meluncur
DeleteInspiratif bunda
ReplyDeleteMeng inspirasi... Bu kanjeng
ReplyDeleteAyo menulis. Ngga usah mikir untung ruginya
DeleteSabtu bukannya tgl 27 juni 2020?
ReplyDeleteNah ketauan Omjay bacanya dari bawah. Thank koreksinya
DeleteLuar biasa bu keren
ReplyDeleteAlhamdulillah, Sekadar berbagi
DeleteInspiratif...sy jg pingin membukukan catatan di masa covid bunda tapi masih bingung nglompokkannya. Kisah kisah harian yg dialami dlm keluarga, kerabat n pekerjaan..
ReplyDeleteSemangat pasti bisa. Boleh nanya nanya japri aja
DeleteInspiratif...sy jg pingin membukukan catatan di masa covid bunda tapi masih bingung nglompokkannya. Kisah kisah harian yg dialami dlm keluarga, kerabat n pekerjaan..
ReplyDeleteMantap inspirasinya Bu Kanjeng. Mantap korektornya Om Jay... Berterimakasih punya guru menulis sehebat beliau2
ReplyDeleteMari kita belajar bareng ya
DeleteMenginspirasi
ReplyDeleteTerima kasih Pak Irwan
DeleteMantap ibu Knjeng sangat menginspirasi
ReplyDeleteMari saling menginspirasi
DeleteTerimakasih bun atas tips2 nya, sangat mengispirasi dan memotivasi kami.🥰🙏
ReplyDeleteAlhamdulillah mari berkarya dalam bentuk tulisan dan bukukan
DeleteTips yang menarik ibu
ReplyDeleteTerima kasih Bu Rita. Saya belum berkunjung ke blog ibu
DeleteMenarik Bunda
ReplyDeleteIbu Pasti sudah mendapatkan sesuatu juga ya dari menulis. Salah satunya berjumpa saya di dumay
DeleteTerima kasih BU kanjeng sudah banyak mengispirasi saya
ReplyDeleteBu Dewi hasil motivasi saya wujudkan ya
DeleteKereeen bgt bu.. sungguh menginspirasi sekali
ReplyDeleteAyo lanjutkan degan prnyataan ibu, dari menulis dapat apa?
Deleteyang no 6 itu bun...
ReplyDeleteSaya mulai merasakan...
Terima kasih bun
Terimakasih motivasinya Bun.... semuanya oke...
ReplyDelete