MAKANAN SEHAT TIDAK HARUS MEWAH


Sri Sugiastuti

Makanan sehat tidak harus mewah. Benarkah ? Tulisan sebelum covid-19 melanda dunia bisa jadi nostalgia untuk berkuliner ria. Bu Kanjeng yang sering menghadiri undangan, arisan, rapat, atau sekedar menyalurkan hobi kulinerpasti punya menu pilhan yang jadi favoritnya. Bermunculan menu atau makanan kekinian kadang membuat rasa ingin coba=coba menggoda.

 Apa yang jadi menu favorit BuKanjeng? Tiap daerah punya andalan menu atau makanan khusus yang sering dihidangkan ketika menjamu tamu undangan.Bu Kanjeng yang tinggal di Solo pasti punya menu spesial sebagai andalannya. Menu itu sambel tumpang. Tapi kali ini tulisan Bu Kanjeng bukan tentang sambel tumpak tapi lebih ke makanan sehat yang murah meriah.

Kali ini Bu Kanjeng mau berbagi tentang menu yang dinikmati  di acara gathering, sharing, singing and lunch saat covid-19 hadir. Ya Bu Kanjeng bagian dari alumni jamaaah umrah Kharisma mengadakan pertemuan di salah satu rumah jamaah. Tepatnya di daerah Pengging Boyolali. Rumah di desa berhalaman luas menciptakan suasana damai.

Pertemuan yang sudah direncana jauh hari bisa terlaksana lewat rapat viral di group. Walau tidak semua jamaah bisa hadir, tapi acara ini sangat berkesan dan ada nilai silahturahminya. Sambil  menunggu yang lain datang mereka awali dengan santai dan pemanasan sahibul bait nyanyi dulu. Beliau pasangan romantis yang saat ini sedang memperingati usia perkawinannya yang ke 49.

Acara bergulir ketika jamaah yang lain datang. Di awali dengan pembacaan surah Ali Imran ayat 132-135. Surah yang sering dibaca ketika acara halal bihalal. Lanjut dengan tausyiah yang disampaikan Pak Ustadz  Legowo, yang membimbing jamaah rombongan  ketika Bu Kanjeng umrah November tahu 2017.

 Inti tausyiahnya mengingatkan Bu Kanjeng dan kawan-kawan yang sudah sepuh itu kata Pak Ustadz memiliki banyak huruf B. Budeg, Buyutan, Beser, Blawur, Bengek, Boyok pegel, dan harus lebih banyak mengingat akhirat. Apa yang dikatakan Pak Ustadz memang tak terbantahkan. Asyiknya silahturahmi ya dapat ilmu akhirat, saling mengingatkan dan menghibur diri masing-masing dengan cara berbagi.

Rasanya tidak afdol kalau Bu Kanjeng tidak menyampaikan masalah hidangan yang disajikan . Karena hidangan ini menurut Bu Kanjeng  sangat istimewa. Apa saja yang disajikan? Untuk makanan ringan tersaji, kacang rebus, pisang kepok rebus, dan kedelai rebus. Sedangkan untuk klitik-klitiknya yang kriuk ada emping garut dan opak singkong khas Wonosobo. Itu makanan ndeso dan tradisonal. Sehat dan bermanfaat.

Untuk menu makan siangnnya ada nasi pecel ndeso yang disajikan  menggunakan pincuk  beralaskan daun pisang. Pecel yang jadi menu kebanggan orang Jawa masih diberi pelengkap, kerupuk karak, kerupuk, udang dan peyek kacang juga peyek teri.

Sayuran  yang ada di pecel Ndeso itu cukup lengkap. Konon kalau sayuran lengkap dari pecel ndeso itu bisa sebelas macam. Kacang panjang, kangkung, tauge, daun kenikir, daun kemangi, timun, jantung pisang, bayem, melanding, dan daun pepaya. Sambalnya pun ada 3 macam, sambal wijen, sambal kacang plus sambal kelapa muda. Sedang nasinya nasi merah. Semua terhidang lengkap di meja.

Bagaimana dengan lauknya. Hmm ini juga istimewa. Ada tahu, tempe bacem, ayam goreng kampung, paru goreng kriuk, limpa, rempelo ati ayam, dan telur. Semua tertata rapih di meja kami tinggal pilih dan ambil mana yang disukai.

Memang menu kali ini beda dengan menu kekinian yang sering terhidang di pertemuan  yang Bu Kanjeng hadiri. Menu makanan sehat tak harus mewah bisa terhidang karena sahibul bait ingin melestarikan makanan tradisonal yang sudah jarang ditemui di acara seperti ini, Rata-rata ingin yang praktis, pesan ke restaurant atau katering.

Bagaimana dengan Bu Kanjeng ? Ya tetap ingin yang sehat alami. Bolehlah sesekali mencoba menu kekinian. Tapi jangan jadikan gaya hidup. Bisa bangkrut 7 turunan. Dan yang harus diingat, semua kembali pada pribadi masing-masing ingin yang ribet tapi sehat atau fast food tapi tidak sehat.

 


Post a Comment

4 Comments

  1. Saya kemarin kumpul saudara menu pertamanya juga pecel...nikmat luar biasa ..
    Betul bunda makanan sehat tak harus mewah dan mahal..

    ReplyDelete