Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk

Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk

Sri Sugiastuti 

Traveling bersama Biro Perjalanan Panorama paket Marvelous Turkey tahun 2014  sungguh anugerah Allah yang wajib disyukuri. Keberadaan keponakan Bu Kanjeng yang kuliah di Turki, menggerakkan hati Bu Tari sebagai adik Bu Kanjeng, mengajak Bu Kanjeng dan adiknya berwisata ke negara Turki. 

Waktu berpacu dan akhirnya sampai juga rombongan ke lokasi 
Mausoleum Mustafa Kemal Ataturk. 
Nama Mustafa Kemal pernah terlintas saat pelajaran sejarah dunia di dapat pada tahun 70 an. Seorang mengkudeta sistem kerajaan di Turki. 

Memasuki gedung itu penjagaannya berlapis. Dari luar pagar terlihat bangunan megah yang dijaga cukup ketat oleh petugas yang berpostur tinggi dan gagah khas orang Samaria. Ketika didekati mereka tetap tak berkedip. Memang tugasnya menjaga dan dalam posisi tegap tak bergerak. Entah berapa jam sekali baru ada pergantian petugas. 

Cuaca cerah dengan suhu udara sejuk berjalan ke gedung inti sambil mengagumi bangunan museum itu jadi target pengunjung. Gedung yang dibangun selama 9 tahun itu  dibangun untuk  mengenang  seorang pendiri Turki yaitu Mustafa Kemal Ataturk. Beliau yang disebut Bapak serkuler yang memisahkan urusan dunia dan akhirat beda. Mustafa lah yang berhasil menggulingkan pemerintah Ottoman. Museum itu sangat luas dan lengkap. Termasuk makam Mustafa Kemal Attaruk ada di dalam museum itu. 

Setelah mengunjungi Catton castle. Bu Kanjeng dan rombongan sampai di museum yang letaknya di ibukota Turki yaitu Ankara. Di museum itu Bu Kanjeng dkk ketemu Sekarlita keponakannya yang sedang  belajar di sana.

Mustafa  menjabat sebagai presiden pertama Turki pada 1923 hingga kematiannya di 1938. Ali Riza oglu Mustafa (Mustafa bin Ali Riza) pada 19 Mei 1881 di Salonica (sekarang Thessaloniki, Yunani),  Ayahnya, Ali Riza Efendi, merupakan seorang perwira milisi dan juga pedagang kayu. Sedangkan ibunya bernama Zubeyde Hanim. Nama tengah Ataturk, Kemal yang berarti Kedewasaan, diberikan oleh guru matematikanya, Kapten Uskuplu Mustafa Efendi.

Menjadi Presiden Pertama Turki Menjadi orang nomor satu di Turki, Ataturk mulai berupaya untuk memodernisasi negaranya. Pemerintahannya mulai menganalisis sejumlah negara Barat. Di antaranya Perancis, Swedia, maupun Italia, dan mengadopsi nilai maupun sistem mereka sesuai dengan kebutuhkan serta karakteristik bangsa Turki. Dikenal sebagai pemimpin militer yang efisien, dia mengubah Turki menjadi negara yang modern, demokratis, serta sekuler. Sebagai bagian dari sekulerisasi, dia menjauhkan pemerintahan dari agama, mengganti huruf Arab dengan huruf Latin. 

Mustafa juga memperkenalkan kalender Gregorian, dan mendesak warganya supaya mengenakan busana layaknya orang Barat. Di bidang sosial-ekonomi, dia melakukan industrialisasi dengan mendirikan pabrik negara serta jaringan kereta di seluruh wilayah. Kemudian dia memperkenalkan undang-undang tentang persamaan gender, menghapus hukum hijab bagi perempuan, dan memberikan mereka hak politik. Tidak semua reformasi yang dilakukan Ataturk berhasil. Kebijakannya soal sekulerisasi dianggap sebagai hal yang kontroversial.

Namun, dia meninggal di usia 57 tahun pada 10 November 1938 di Istana Dolmabahce. Dia dimakamkan di Museum Etnografi Ankara. Di 10 November 1953, 15 tahun setelah kematiannya, dia dipindahkan sarkofagus seberat 42 ton. Sarkofagus tersebut berada di mausoleum Anitkabir yang berada di Ankara. 

Ternyata mengetahui sejarah tokoh dunia itu menggetarkan jiwa. Suatu bangsa bisa diukir peradabannya oleh tokoh- tokoh yang punya jiwa cinta tanah air. 


#Day10 AISEIWritingChallage

Post a Comment

56 Comments

  1. Terimakasih berbagi tempat yg blm pernah sy kunjungi, semoga bsa travelling

    ReplyDelete
  2. Wow, 'ikut' traveling Bu Kanjeng sekaligus mendapat pengetahuan sejarah, mantaaap...

    ReplyDelete
  3. Terima kasih ceritanya Bunda, mantap...

    ReplyDelete
  4. Makasih bunda, sharing pengalaman sangat menarik. Bunda memang hebat....

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah baru tahu presiden turki pertama,, ternyata turki jadi negara sekuler atas usulan mustofa dang presiden pertama,, sungguh luar biasa infonya b kanjeng,, salam sukses selalu

    ReplyDelete
  6. Terimakasih bunda sudah berbagi pengalaman wisatanya

    ReplyDelete
  7. Alhamdulillah dapat info sejarah selaksa ikut wisata meski hanya dalam angan...makasih bunda kanjeng

    ReplyDelete
  8. Wow.. Hebat Ibu Kanjeng d tengah kesibukan msh sempat jln2 k negeri sebrang.. Luar biasa..

    ReplyDelete
  9. Keren bunda kanjeng jjl nya jauh .......Mustafa Kemal Ataturk ....penasaran sm tokoh ini

    ReplyDelete
  10. Keren bunda kanjeng jjl nya jauh .......Mustafa Kemal Ataturk ....penasaran sm tokoh ini

    ReplyDelete
  11. Keren bunda kanjeng jjl nya jauh .......Mustafa Kemal Ataturk ....penasaran sm tokoh ini

    ReplyDelete
  12. Negara yang ingin saya kunjungi selain Arab saudi

    ReplyDelete
  13. Sungguh cerita yang menarik dan Travelling yang menggoda.
    Semangat Bu Sri, mksi sudah berbagi cerita. Syukur jadi tahu jadinya.

    ReplyDelete
  14. Mustafa Kemal Ataturk yg sering beredar beritanya tentang penyakit dan kematiannya yg mengenaskan

    ReplyDelete
  15. Pengalaman yg tak terlupakan ibu Kanjeng. Jalan2 dan menginformasikan sejarah dunia negara manca negara Turki masa lalu. Luar biasa. Hebat ibu Kanjeng....

    ReplyDelete
  16. Mksh bunda...tulisan dan pengalaman bunda menambah wawasan saya.....salam literasi

    ReplyDelete
  17. Beruntung Bunda Kanjeng dapat melihat bangsa Turki dan peradabannya. Terima kasih Bunda sudah berbagi. Meski tidak mengalami sendiri kesana setidaknya mendapat cerita dari Bunda.

    ReplyDelete
  18. Ceritanya bagus sekali bu... Sukses selalu

    ReplyDelete
  19. Menceritakan apa yang dilihat. Saya cukup melihat apa yang diceritakan (melalui blog)

    ReplyDelete
  20. Mantap bu kanjeng, bukti sejarah🌹

    ReplyDelete
  21. Jalan-jalan dan sejarah...
    Good Note bu kanjeng😊

    ReplyDelete
  22. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  23. Alhamdulillah dapat ilmu sejarah, terima kasih bu.

    ReplyDelete