MENGENAL DUNIA HERBAL


Mengenal Dunia Herbal

Oleh: Sri Sugiastuti

"Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku." (QS. Asy-Syu'ara: 80).

Ketika Bu Kanjeng sakit dan jeda tidak menulis, rasanya ada sesuatu yang hilang. Begitu banyak ide yang bermunculan sementara ia tak berdaya untuk menulis. Memang kalau dipaksakan bisa tetapi ia tidak mau menzalimi tubuhnya yang rasanya tak karuan. Kepala pening, perut mual, demam tinggi, mulut terasa pahit dan sering sendawa tanpa sebab. 

Begitulah Allah yang maha baik memaksa Bu Kanjeng untuk menikmati cara Allah menyayanginya. Ikhtiar untuk sembuh pasti dijalani. Medis akupresure, menjaga makanan, istirahat dan mengkonsumsi herbal.

Pak Kanjeng yang paling sibuk dengan berbagai buku referensi pengobatan herbal yang dimiliki. Pak Kanjeng bukan hanya punya bukunya tetapi beliau juga menanam banyak tanaman herbal.Ada delima, lidah buaya, binahong, angkung, atau gendola, daun mint, daun anting- anting, pohon kitolod, dewandaru, jinten hijau, bidara upas sampai ciplukan.

Bu Kanjeng tertarik dengan yang paling akhir yaitu ciplukan. Ya 
Ciplukan dikenal sebagai tanaman liar. Bu Kanjeng pun berselancar ke Kontan.co.id. Faktanya, ciplukan merupakan tanaman herbal yang efektif mengobati sejumlah penyakit. 
Tahukah Anda dengan ciplukan?
Ciplukan merupakan tanaman semak yang tumbuh liar di pinggir selokan, kebun, dan tepian sungai. 

Namun, tidak sedikit orang yang sengaja menanam ciplukan di halaman rumahnya. Mengutip dari buku berjudul Tumbuhan Obat dan Khasiatnya karya H.Arief Hariana, ciplukan cukup murah dibudidayakan. 

Ciplukan dapat dikembangbiakkan dengan menyemai biji di pot atau polibag. Biji ciplukan akan mengeluarkan tunas dan menjadi besar dengan diberikan pupuk dan disiram secara rutin. 

Ciplukan memiliki buah yang unik karena bersembunyi di dalam cangkap alias tertutup daun. Saat matang sempurna, buah ciplukan rasanya cukup manis dan lezat.
Asal tahu saja, buah ciplukan bukanlah buah sembarang buah. Buah tanaman liar ini banyak dimanfaatkan sebagai obat. 
Tidak hanya buahnya, akar dan daun ciplukan juga bermanfaat sebagai obat herbal yang bisa menyembuhkan sejumlah penyakit. 

Kandungan tanaman ciplukan 

Ciplukan sudah dimanfaatkan sebagai salah satu obat herbal sejak lama. Dari seluruh bagian ciplukan, daun, akar, dan buah ciplukan bermanfaat sebagai obat herbal. 
Mengutip dari buku berjudul Ragam & Khasiat Tanaman Obat, karya Hieronymus Budi Santosa, buah ciplukan mengandung vitamin C, asam sitrun, fisalin, tanin, zat gula, kriptoxantin, asam malat, dan alkoloid. 

Akar dan batang ciplukan mengandung saponin dan flavonoid. Daun ciplukan mengandung polifenol dan asam klorogenat. Dan, biji ciplukan mengandung elaidic acid. 

Ciplukan sebagai obat herbal 

Mengandung zat aktif dan vitamin, ciplukan memiliki manfaat sebagai obat herbal yang bisa menyembuhkan sejumlah penyakit. 
Asal tahu saja, cara penggunaan obat herbal ciplukan tidak hanya diminum tapi juga sebagai obat luar. 
Berikut penyakit yang bisa diobati dengan ciplukan. 

1. Menurunkan tekanan darah tinggi 
Tekanan darah tinggi memang bukanlah penyakit menular. Tapi, tekanan darah tinggi bisa memicu munculnya komplikasi penyakit bila tidak ditangani. 

Akar dan batang ciplukan mengandung flavonoid yang berperan sebagai pengontrol tekanan darah. Untuk merasakan manfaatnya, Anda rebus 5 gram brangkas (akar dan batang ciplukan kering) dengan 110 ml. Anda rebus brangkas ciplukan sekitar 5-10 menit.
Setelah mendidih, Anda saring dan dinginkan. Anda minum air rebusan ciplukan dua kali sehari dengan takaran 100 ml. 

2. Diabetes melitus
Akar dan batang ciplukan juga efektif mengobati penyakit diabetes melitus alias kencing manis. 
Hal ini disebabkan, akar dan batang ciplukan mengandung saponin yang bermanfaat menurunkan kadar gula darah. 

Apakah Anda penderita diabetes melitus? 
Cara membuat obat herbal ciplukan untuk obat diabates melitus cukup mudah yakni 10 gram brangkas ciplukan direbus dengan 400 ml.
Anda rebus brangkas ciplukan selama 5-10 menit lalu saring dan dinginkan. Anda bisa minum air rebusan ciplukan tersebut sehari dua kali. 

3. Gusi berdarah 
Buah ciplukan kaya akan vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan sariawan, dan mengobati gusi berdarah. 
Anda cukup mengonsumsi 30 buah ciplukan setiap hari untuk mengobati gusi berdarah. 

4. Bronkitis 
Mengutip dari buku berjudul Tumbuhan Untuk Pengobatan, ciplukan juga bisa mengobati penyakit bronkitis. 
Sekedar info, penyakit bronkitis ditandai dengan batuk kering di awal dan berlanjut menjadi batuk berdahak, dada bagian tengah terasa panas dan nyeri, sulit bernafas, demam, dan bersin-bersin. 
Untuk mengobati penyakit bronkitis, Anda rebus semua bagian tanaman ciplukan sampai mendidih. 

5. Bisul 
Daun ciplukan efektif untuk mengobati bisul. Khusus untuk mengobati bisul, daun ciplukan tidak dikonsumsi melainkan digunakan sebagai obat luar. 
Anda campur dan remas-remas satu genggam daun ciplukan, satu sendok teh adas pulasaro, satu lembar daun sirih, dan garam. 

Setelah semua bahan tercampur lembut, Anda oleskan di area bisul.
Obat herbal ini akan membuat bisul cepat pecah dan kering. 

Wah Bu Kanjeng semakin semangat mengkonsumsi buah ciplukan sebanyak 7 buah tiap hari. Ia meyakini obat herbal ini sebagai buah antioksidan yang murah meriah praktis dan ekonomis. 

Anda ingin sehat ? Jangan ragu untuk  mengkonsumsi tanaman  herbal yang  bermanfaat. 

Post a Comment

37 Comments

  1. Keren,,, obat Herbal memang sangat ampuh dan bisa menyembuhkan berbagai penyakit....

    ReplyDelete
  2. Terimakasih Bu,menambah referensi tentang obat herbal,waktu mm asih kecil dulu saya suka sekali cari cipluk an,rasanya manis,enaknya lagi lomba dengan teman untuk mencari sebanyak banyaknya.......jadi ingat masa kecil.

    ReplyDelete
  3. Tanaman yang banyak di sekitar kita..ternyata besar manfaatnya.

    ReplyDelete
  4. Ternyata tanam ini tekah memberi khasiat nyata untuk kita manusia.

    ReplyDelete
  5. Wow...mantab...bun info sehatnya...sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  6. Luar biasa,,,kalau nggak salah akar ciplukan bisa buat obat maag bu

    ReplyDelete
  7. Makasih bund... Bgitu bnyak mnfaat buah ceplukan.

    ReplyDelete
  8. Bermanfaat ternyata, waktu kecil sering makan , dikumpulkan dulu di saku baju, lalu dimakan sekalian ...

    ReplyDelete
  9. Saya baru tahu ada herbal namanya ciplukan
    Terimakasih Ibu Kanjeng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Zaman saya kecil di daerah pasar minggu jkt tumbuh subur di kebun jambu tetangga

      Delete
  10. Waaah manfaatnya banyak banget. Di sini banyak banget ciplukan Bu guru. Nggak ada yang pernagmh ambil. Apalagi musim hujan ini. Banyaaaaaak bangeeet

    ReplyDelete
  11. Terima kasih bunda, mantafff tulisannya, saya harus banyak belajar dr bunda, blogku jarang aku isi, padahal dari thn 2008 saya sdh buat blog, sharing ilmunya luarrr biasa ... semoga bisa memanfaatkan tanaman- tanaman herbal.

    ReplyDelete
  12. Ternyata banyak masa kecil kita bergulat dengan ciplukan... coba tanaman yang lain ya, Bun.... sambiloto , tapak liman atau lainnya... makasih info manfaat herbalnya...

    ReplyDelete
  13. Keren bun..jadi tahu ada tanaman herbal..👍👍

    ReplyDelete
  14. Pernah lihat tumbuhan dan buah ini pada saat saya kecil, yang suka mbolang. Jadi ingin melihat secara langsung lagi tanamannya.

    ReplyDelete
  15. Terimakasih informasinya sangat bermanfaat, lanjutkan 👍

    ReplyDelete
  16. Terimakasih ilmunya Bu...semoga ibu Kanjeng selalu dilimpahkan kesehatan...aamiin.

    ReplyDelete
  17. Masya Alloh luar biasa Bunda Kangjeng...

    ReplyDelete
  18. Alhamdulillah, dapat banyak ilmu. ciplukan buah yang saya suka waktu saya kecil. tumbuhnya di semak-semak. Waktu itu, saya tidak bergikir tentang manfaat. hanya rasa asem enak yang membuat saya dan teman-teman masa kecilku suka.
    Semangat berbagi Bu Kanjeng

    ReplyDelete
  19. Wah hebat, mau nanam cèplukan kalau begitu

    ReplyDelete
  20. Sungguh si unik yang luar biasa. Nambah ilmu baru ternyata buah yang satu ini banyak mengandung manfaat menyehatkan.

    ReplyDelete
  21. Mantap Bunda,nama lainnya celetup dak bun...ini sering di buang ajah oleh Petani kalau daerah saya bun...di anggap rumput liar

    ReplyDelete