KISAH DUA EKOR AYAM JAGO


Kisah Dua Ekor Ayam Jago

Oleh : Sri Sugiastuti. 

"Pada saat menjelang Idul Fitri ada kiamat kecil di dunia ayam." Kata Bu Kanjeng sambil menyiapkan  kardus untuk dua ekor ayam jago pada  Pak Kanjeng. Dua ayam jago itu akan segera menemui takdirnya. Pak Kanjeng akan membawanya ke tempat pemotongan ayam yang selalu panen raya di saat menjelang lebaran. Pak Kanjeng tidak mau antri berlama-lama. Jadi H-3 dua ekor ayam itu sudah menjadi penghuni frezeer.

Bu Kanjeng sangat bersyukur  dengan kehadiran dua ekor  ayam tersebut. Ayam itu datang di luar skenario Bu Kanjeng. Memang rencana menu di hari pertama Bu Kanjeng ingin menghadirkan lontong opor ayam dan sambal goreng. Menu ini sengaja dipilih untuk mengenang masa kecil Bu Kanjeng bersama kedua orang tuanya dan adiknya tercinta yang sudah tiada.

Kembali berkisah ke ayam jago. Dari mana mereka datang? Dan ikut mengabulkan keinginan  Bu  Kanjeng.  Dua ayam jago itu adalah milik Pak Dono tetangganya Bu Kanjeng. Semenjak  Pak Kanjeng putus hubungan  dengan dunia ayam  3 tahun yang lalu. Bu Kanjeng  dan Pak Kanjeng  lebih suka ikut memberi makan ayam tetangga dengan sisa makanan  yang mereka miliki.

Saat Pak Kanjeng  dan Bu Kanjeng ikut memberi makan ayam-ayam tersebut , mereka sangat bahagia. Puluhan ayam Pak Dono  akan menyerbu makanan yang disediakan.Terlihat suasana rebutan makanan dan yang lebih kecil mengalah. Ayam yang besar dengan naluri serakah dan egonya akan menghalangi ayam yang lebih kecil kecuali dia sudah kenyang dan meninggalkan area. 

Aneka warna bulu ayam yang dimiliki sangat memesona. Dari tang mulai kelabu, putih polos, hitam pekat mengkilat hingga warna bulu ayam jago yang warna warni kombinasi antara hitam dan orange, hitam dan kuning emas, hingga hitam merah mengkilat. Semuanya itu jika diamati dengan seksama menambah rasa kagum Bu Kanjeng pada Sang Pencipta.

Bu Kanjeng walaupun tidak memelihara ayam sangat paham dengan ayam-ayam milik Pak  Dono.  Ayam-ayam tersebut dianggap Bu Kanjeng cukup mapan. Walaupun diumbar. Pagi dilepas sore masuk  kandang. Mereka tidak berak sembarangan. Kenakalannya cuma satu. Mereka sering ngacak-acak tempat  sampah yang sudah penuh. Nah ini yang harus diwaspadai Bu Kanjeng bagaimana  sampah  jatah tukang sampah tidak diacak- acak oleh ayam Pak Dono.

Kian hari ayam Pak Dono semakin banyak dan tumbuh beranak - pinak. Ada harapan Bu Kanjeng untuk nempil (membeli) saat jelang lebaran. Sampai pada suatu hari Pak Kanjeng lapor kalau Pak Dono ke rumah  mengantar ayam jago yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. " Wah jadi nih lebaran masak lontong opor" Batin Bu Kanjeng.

Hari itu bersamaan Pak Kanjeng berkunjung ke rumah besannya sambil mengantarkan buah dan uang baru beberapa lembar yang disiapkan Bu Kanjeng  bagian dari nyebar " Roso Seneng". 

Tak disangka Pak Kanjeng ke rumah membawa seekor ayam jago Bangkok yang lumayan cukup besar. Hmm jadi ada. 2 ekor ayam jago di rumah Bu Kanjeng. Kedua ayam Jago itu transit di kandang sementara  selama dua hari Bu Kanjeng membayangkan pasti daging ayam bangkok lebih keras dan agak repot memasaknya.

Entah ide dari mana Pak Kanjeng jadi bisa punya 2 ekor ayam Jago kampung. Bu Kanjeng jadi penasaran. Usut punya usut. Ayam jago  yang  dari Pak Dono lepas dan kembali  ke rumah Pak Dono. Lalu  Pak Kanjeng pamer kalau dia punya ayam jago Bangkok, dan  Pak Dono tertarik muncullah punya ide untuk menukarnya dengan  ayam jago  kampung miliknya. Pak Kanjeng pun setuju.

Hore akhirnya Bu Kanjeng punya 2 ekor ayam jago jawa yang siap dipotong untuk menu lebaran. Dari hasil pemotongan  2 ekor ayam itu Bu Kanjeng  bisa membuat beberapa  masakan. Khusus sayap kepala dan kaki ayam dibuat sebagai kaldu soto ayam. Sedangkan  yang bagian daging dibagi 2. Sebagian untuk opor sebagian untuk dimasak bumbu rica-rica.

Teman makan lontong itu selain opor ada sambal goreng  hati sapi dan krecek. Dua  menu itu pun disiapkan Bu Kanjeng. Urusan lontong Pak Kanjeng tinggal  WA alumni siswanya yang menjadi pengusaha lontong yang sukses.  Dengan membawa uang 50 ribu, sudah membawa pulang 10 buah lontong ukuran jumbo.

Alhamdulillah  dua ayam jago yang sejak kecil diberi makan walaupun bukan milik Bu Kanjeng, tetapi di saat memembutuhkan ternyata Allah mudahkan. Artinya apa yang menjadi keinginan Bu Kanjeng  terkabul. Padahal kalau cuma makan lontong opor setiap saat  bisa. Tetapi Bu  Kanjeng  mengharapkan banyak keberkahan saat Idul Fitri. Melestarikan kebiasaan  baik yang sudah diajarkan ibunya saat ia remaja. Betapa nikmatnya berbagi makanan khas lebaran  bersama tetangga  di sekitar lingkungan.  Alhamdulillah.

Surakarta, 1 Syawal 1442 H




.

Post a Comment

25 Comments

  1. Enak dibaca critanya bunda, seenak masakan opor bunda.👍👍👍😊

    ReplyDelete
  2. Selamat Hari Raya Iedul Fitri Bu
    Selamat menikmati opor ayam dan lontongnya
    Selamat dan semangat berbagi lontong opor lebaran dan berbagi tulisannya
    Selamat memasuki hari baru
    Semoga selalu mendapat berkah Allah SWT

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat idul Fitri Bu kanjeng, selamat menikmati opor ayam tetangga ..he.,he...yg pasti gurih segurih cerita Bu kanjeng

      Delete
    2. Barakallah semoga kita bagian dari pemenang yang kembali fitri

      Delete
    3. Alhamdulillah bisa menikmati opor ayam tetangga
      Indahna berbagi

      Delete
  3. Cerita nya lucu dikit Bu..itu kisah nyata ya

    ReplyDelete
  4. Opor memang nikmat pas lebaran. Mantap, Bu Kanjeng.

    ReplyDelete
  5. Cerita ringan dan menarik...sukses ya mom...
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 H.
    Taqabbalallahu minna wa minkum.
    Mohon maaf lahir dan batin..

    ReplyDelete
  6. Selamat Idul Fitri Bu Kanjeng
    Mohon Maaf Lahir Bathin

    Salam hormat untuk Pak Kanjeng dan Pak Dono
    dan selamat menikmati opor ayam ... nyam..nyam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tercurah ucapan dan dia yang sama untuk Pak Indra dan keluarga

      Delete
  7. Mohon maf lahir batin ya Bun..
    Indahnya mewujudkan kembali kenangan masa kecil dalam menyambut Idul fitri...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ambu pasti punya spesial.menu juga di hari raya nan fitri

      Delete
  8. Bau wangi opor ayamnya sdh sampai Bandung hehehe

    ReplyDelete
  9. Banyak pendidikan di dalam artikel ibu Kanjeng, saya selalu suka membaca artikel-artikel milik Bu Kanjeng.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah kita bisa menulis dan menyelipkan.pesan.moralnya.

      Delete
  10. Alhamdulillah ikut seneng Bu. Hihi jadi penasaran sama ayam bumbu rica-rica Bu Kanjeng 🥰

    ReplyDelete
  11. Alhamdulillah.. dapat menikmati indahnya pena sang maestro..

    ReplyDelete
  12. Intisari saling berbagi membawa berkah, luar biasa...senang bisa belajar banyak

    ReplyDelete
  13. Banyak hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini. Semoga lebaran tahun ini mendapat berkah yg lebih dari dua ekor ayam jago ya bu Kanjeng

    ReplyDelete
  14. Betul sekali bunda kanjeung, indahnya berbagi dihari yg fitri.walau kini sudah mylai pudar

    ReplyDelete