OH MY WALLET...

 OH MY WALLET

Oleh: Sri Sugiastuti 

Apa yang biasa Anda simpan di dompet? Kali ini Bu Kanjeng mau  berbagi kisah  tentang  dompet  dan pernak-perniknya, yang hampir membuat separuh jiwanya pergi. Membayangkan apa yang terjadi  bila ia hidup tanpa dompet di saat ia berada di kota lain yang sangat asing baginya.

Kisah  ini masih berhubungan dengan perjalanannya di Labuan Bajo saat baru saja masuk  base camp tempat seluruh peserta  JAMDA IX NTT 2022. Tepatnya di GOR Labuan Bajo. Udara panas memenuhi GOR yang disulap menjadi tempat pusat kegiatan JAMDA IX NTT yang berlangsung tanggal  2-6 Agustus 2022. Bu Kanjeng sudah  say helo dengan sebagian dari panitia.

GOR yang menampung 350 peserta  di lapangan basket  itu diberi korden pembatas seperti milik  Rumah sakit  diberi 1 dipan lengkap dengan kasur dan bantal. Bu Kanjeng mendapatkan 1 plong. Ia bisa membongkar kopernya yang berisi aneka macam perlengkapan dan pesanan dari temannya.

Sebagian  dari isi kopernya adalah buah-buahan untuk bahan membuat rujak. Ada pepaya, mangga, bengkoang, nanas dan mentimun, tak lupa sambal lotis dan sambal pecel. Dengan santai Bu Kanjeng membongkarnya. Dikeluarkan dan dipilah mana yang harus ditata, mana  yang harus diserahkan ke sahabatnya.  Jelas semua jadi acak- acakan.

Mana poch/ tas  atau kantong kecil tempat kosmetik, tempat mukena, tempat perlengkapan mandi, tempat obat dan tempat perlengkapan pramuka.  Semua sudah mulai dirapikan supaya mudah mencarinya.

Bu Kanjeng mulai gelisah  saat hampir semua peralatan ditata dompetnya yang berisi  barang berharga justru tidak ada. Kepanikan memuncak saat dicari justru  tak kunjung ditemukan. Ia langsung berteriak histeris. 

"Bu Lusi dompet saya ngga ada. Uangnya cuma 300 ribu, tetapi 4 kartu  ATM, kartu BPJS, KTP  dan surat penting lainnya. Bagaimana ngurus nya bila kehilangan seperti ini." Bu Kanjeng mulai gemetar dan keringat dingin pun mengucur,  tanda ia stres berat.

Bu Lusi  menghampiri dan berusaha menenangkan Bu Kanjeng. 

" Coba  diingat-ingat Bun? Terakhir  lihat  dimana? Di pesawat, di dalam  Bandara, di luar bandara atau  di mobil? Kita telusuri satu persatu. Insyaallah aman Bun. Anak saya pernah kehilangan Hape di pesawat  bisa ditemukan lagi." Tegas Bu Lusi menenangkan.

Bu Kanjeng mulai mengingat kronologis perjalanan si dompet. Terakhir ia membuka dompetnya saat di ATM bank BPD sebelum menuju  Bandara Adi Sumarmo. Uang untuk bayar porter juga diambil bukan dari dompet. Apa mungkin dompet itu raib saat Bu Kanjeng sibuk  dengan hape dan jeprat- jepret sana sini? Bebagai analisa berkecamuk di benak Bu Kanjeng.

Kecurigaan mengarah pada porter yang ramah tetapi terlihat kurang sabar.tatt
"Mana mungkin di bandara yang secanggih ini  tidak aman? Atau dompet itu jatuh di pesawat, saat Bu Kanjeng sibuk, secara sembunyi- sembunyi mengeluarkan tablet nya untuk  mengabadikan gugusan awan dan keindahan pulau saat dilihat dari jendela pesawat saat mengudara?"

Beribu tanda tanya dan curiga memenuhi pikiran Bu Kanjeng. Lalu apa yang harus diperbuat. Ia menangis pun tak ada gunanya. Mau lapor atau kembali ke Bandara pun belum tentu bisa ditemukan. Bu Kanjeng pun menekankan matanya dan hati dan lisannys beristiqfar. Hanya itu uang yang bisa dilakukan sambil menenangkan pikirannya.

Tiba-tiba suara Bu Lusi mengagetkannya.

"Bun, dompetnya warna apa? Besar atau kecil?"

"Kecil Bu, dompet itu souvenir dari teman saya yang di Kuala Lumpur. Saya suka karena praktis bisa muat banyak kartu dan surat penting lainnya. Warnanya pink bunga-bunga dan ada perpaduan warna biru."

Sambil bicara tangan Bu Kanjeng mengambil blazer hitam yang tadi dipakai dan belum sempat dirapikan. Saat dia mengambil blazer itu, nampak dompet  yang dicari dan meresahkan.

"Ya Allah, ternyata dompet itu  ada di tumpukan blazer yang belum sempat dirapikan."  

GOR yang disulap jadi tempat rehat panitia JAMDA IX Tahun 2022 Labuan Bajo tanggal 2-6 Agustus 2022.

Spontan Bu Kanjeng memeluk Bu Lusi deng an erat. Ia minta maaf karena sudah membuat heboh dan merepotkan.Bu Lusi sudah bergerak minta tolong suaminya untuk melacak dompet itu, dan bersedia mengajak  Bu Kanjeng lapor ke kantor polisi tentang kehilangan dompet.

Saat Gladi bersih untuk persiapan Upacara Pembukaan JAMDA IX NTT. 




Post a Comment

14 Comments

  1. Alhamdulillah ikut lega 😁
    Bisa dibayangkan cemas dan stresnya, mendapati dompet tiada dari tangan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget. Ya pembelajaran yang mahal supaya lebih hari-hari hati dan tidak cepat panik.

      Delete
  2. Alhamdulillaaah... masih ada dompetnya. Ikut tegang saya😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar- benar panik saya. Jadi hrs waspada smg ada hikmahnya untuk pembaca.

      Delete
  3. Alhamdulilah...akhirnya dompet ditemukan. Sama...emak juga suka begitu. Kalau lupa menyimpan kunci lemari /pintu tidak pada tempatnya,langsung panik ha...

    ReplyDelete
  4. Ikut deg degkn jg bunda. Huf prngalam saat itu juga aku akami saat mo byr servis sepeda motor..eeeh dompe ga ada..😢

    ReplyDelete