Mutiara Hikmah Saat Berliterasi

                                    Gambar pixabay.com


Oleh: Sri Sugiastuti 

Membacalah Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh dunia".
 - Madi Ar-Ranim-

Semua orang pasti punya impian hidup sehat  dan memiliki umur panjang yang bermanfaat. Lalu apa yang harus dilakukan?

Berliterasi menjadi salah satu solusi untuk menyehatkan jiwa dan raga. Hal ini harus diyakini. Berapa banyak tulisan yang kita baca di medsos juga di komunitas Literasi yang kita miliki. Dari mulai grup sekolah, grup keluarga, grup alumni sampai grup RT. Seberapa cermat kita menyikapi dan mereguknya mutiara hikmah yang ada dari postingan para sahabat literasi. 

Ada beberapa fakta atau pernyataan yang kebenarannya perlu dipertanyakan atau bisa juga dihindari atau justru dipraktikkan. Nah, bingung ya? Maksudnya jangan pernah mempercayai apa yang kita dapat dari berliterasi. 

Contohnya Bu Kanjeng dengan kaca mata 5 dimensinya. Saat ia berada di grup alumni  Engdept FKIP UNS angkatan 1980, ia banyak mendapatkan mutiara hikmah dari para sahabatnya. Silakan simak kutipan berikut ini. 

"Ternyata semakin banyak ngoceh dan bawel memasuki lansia semakin menyehatkan. Bicaralah lebih banyak seiring bertambahnya usia." Pernyataan ini membuat Bu Kanjeng manggut-manggut.  Maklum ia memang bagian dari Lansia yang ingin sehat dan panjang umur tetapi bermanfaat untuk orang lain dan dirinya.

Pernyataan berikut juga diamini. Dengan mencermati sumbernya yang jelas dan masuk akal.Kutipannya sebagai berikut.
"Dokter mengatakan demikian.  Warga Senior ( pensiunan) harus berbicara lebih banyak. Karena saat ini tidak ada cara untuk mencegah kehilangan ingatan.  Satu-satunya cara adalah berbicara lebih banyak. Setidaknya ada tiga manfaat berbicara lebih banyak di saat  lanjut usia.

Mau tau apa saja manfaatnya?
Berbicara itu mengaktifkan otak  dan membuat otak tetap aktif, karena bahasa dan  pikiran bisa berkomunikasi satu sama lain, terutama ketika berbicara  dengan cepat, yang secara alami menghasilkan refleksi berpikir yang lebih cepat dan juga meningkatkan daya ingat. Dikhawatirkan Warga lanjut usia yang tidak berbicara, mereka  cenderung kehilangan ingatan.

Kedua; Berbicara mengurangi banyak  stres, menghindari penyakit mental dan mengurangi depresi. Kita sering tidak mengatakan apa-apa, tetapi kita menguburnya di dalam hati dan mencekik diri kita sendiri.

Ketiga; Berbicara dapat melatih otot wajah dan sekaligus melatih tenggorokan dan juga meningkatkan kapasitas paru-paru, sekaligus mengurangi risiko kerusakan mata dan telinga serta mengurangi risiko laten seperti pusing dan tuli.

Bu Kanjeng ingin terhindar dari  Alzheimer. Karena Alzheimer salah satu penyakit yang kerap diderita Lansia. Penjelasan di atas bagian dari pencegahannya yang dikutip dari 
https://amp.kompas.com/lifestyle/read/2022/05/03/111932320/6-kebiasaan-yang-bisa-membuat-kita-panjang-umur.

Mutiara hikmah lainnya dari Literasi, saat Bu Kanjeng  dapat asupan gizi untuk rohani yang ditemukan dari sahabat literasinya yang rajin berdakwah lewat tulisan. Banyak sekali asupan gizi berupa pencerahan sekaligus untuk introspeksi diri dan menguatkan iman.

Salah satu yang mau diabadikan adalah tulisan Pak Dr. Didi Junaedi,M.A. Salah satu motivator yang dikagumi Bu Kanjeng. Mengapa? Karena hampir semua yang ditulis selalu menyejukkan dan mengajak pembaca untuk berlomba dalam Kebaikan.

Dalam satu tulisannya yang mengulas masalah " Lakon Kehidupan" kemudian dikaitkan dengan  Q.S. Al- Mulk ayat 2.
“Allah yang menciptakan kematian  dan kehidupan untuk menguji kamu siapa di antara kamu yang paling baik amalnya”. (Q.S. Al-Mulk: 2)

Ia mengibaratkan kehidupan di dunia ini layaknya sebuah pementasan akbar di atas panggung yang sangat besar. Lazimnya sebuah pementasan, tentu ada unsur-unsur yang menyertainya. Di antara unsur-unsur pokok yang menyertai antara lain; sutradara, pemain dan script (skenario).

Dalam kehidupan ini, sebagai sutradara atau pengatur alur cerita kehidupan adalah Allah Swt. Sebagai pemeran utama adalah manusia. Dan acuan dalam melakoni perannya, atau scriptnya adalah kitab suci atau ajaran agama.

Sangat jelas hikmah apa yang didapat usai membaca postingan tersebut? Tentu saja keimanan Bu Kanjeng bertambah. Bagaimana iae harus bisa mengamalkan sabar, ikhlas dan tawakal saat mendapat peran yang sudah dipilihkan oleh Allah SWT.

Kesimpulannya, saat kita berliterasi kita harus cerdas membaca dan mencerna apa yang dihidangkan di dalam tulisan yang dibaca. Jangan sampai tidak ada jejak atau bekasnya sama sekali sebagai bukti bahwa apa yang sudah diperoleh saat berliterasi. 

Surakarta Hadiningrat 27 November 2022.

Post a Comment

23 Comments

  1. Sudah kodratnya juga ya bun.. jika lansia itu tambah cerewet..
    Semoga yang muda bisa bersabar dan berbesar hati mengikuti saran - saran orang tua dalam cerewetnya..

    ReplyDelete
  2. Wah, saya juga pengin sehat dong Bund, dengan bicara dan menulis, membaca juga

    ReplyDelete
  3. Berliterasi untuk menyehatkan jiwa. Setuju Bunda... Luar biasa..

    ReplyDelete
  4. Seperti anak kecil ya Bun, semakin cerewet makin pintar 😁, manfaat Bun

    ReplyDelete
  5. Semangat jiwa, berlitetasi bermakna rekreasi hati yang bermuara sehat hati dan pikiran dengan gunungan kosa dan kata peliuk rangkaian kata-kata itu.
    Dengan aktif meliterasi pikiran, semua gerak saraf tubuh menemu sehatnya. Artinya memberi sehat tubuh sang pemilik literasi itu. Semangat Bunda Kanjeng, nyala literasi Bunda, telah bergaul nusantara menjelajah para pemilik keasadarnaln akan penting nye menuang isi bahasa pikiran menuju dan menjadi bahasa tulisan. Orang hebat, senang bersahabat. Selalu murah senyum

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selalu ada ulasan keren dari pegiat Literasi sejati yang siap bangun negeri. Terima kasih sudah singgah dan menguatkan

      Delete
  6. Semangat berliterasi terus bunda supaya selalu sehat

    ReplyDelete
  7. Selalu ada hikmah dari jejak kehidupan yang kita jalani.

    ReplyDelete
  8. Berliterasi secara cerdas memberikan banyak manfaat. Terlebih jika mengabadikannya lewat tulisan.

    ReplyDelete