Dongeng Timun Mas Versi Bu Kanjeng
Cerita Rakyat dari Jawa Tengah
Oleh: Sri Sugiastuti
Kisah ini berawal dari keinginan seorang janda yang bernama Ibu Srini. Beliau tinggal di sebuah desa di pinggir hutan yang damai. Dikisahkan bahwa Bu Srini ingin memiliki seorang anak sebagai teman dalam hidupnya. Ia akan merasa bahagia bila ada anak yang menemani dan membantunya mencari kayu di hutan atau mengerjakan pekerjaan rumah yang biasa ia kerjakan.
Setiap malam ia berdoa memohon kepada yang Maha Kuasa, agar ia mendapatkan apa yang diinginkan. Ia tidak pernah lelah berdoa walaupun doanya belum juga dikabulkan.
Dikisahkan, pada suatu hari
datang seorang raksasa yang memiliki tubuh sangat tinggi dan besar.
"Bu Srini, permohonanmu untuk mendapatkan seorang anak akan segera terkabul. Aku akan membantumu. Namun, ada syaratnya. Aku akan datang mengambil anak itu, saat ia berusia 17 tahun. Aku akan memakannya agar tubuhku kuat. Apakah kau bersedia?" Kata Sang Raksasa dengan suaranya yang keras.
Tanpa berpikir panjang, Bu Srini menyetujui persyaratan itu.
"Bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan anak?" Tanya Bu Srini tak sabar.
"Aku akan memberimu biji timun yang harus kau tanam dan kau rawat. Setelah itu kau bisa membuktikan apa yang terjadi." Jelas Sang raksasa
Biji timun pun ditanam. Setelah ditanam sekitar sebulan, biji timun itu tumbuh besar, dan dari pohon timun itu ada sebuah timun yang istimewa. .Bu Srini setiap hari memperhatikan timun istimewa itu.
Bu Srini berharap timun istimewa itu akan menjadi timun super dan bijinya akan dijadikan bibit untuk ditanam kembali. Namun, saat timun itu dibuka, betapa terkejutnya dia. Di dalamnya ada seorang bayi perempuan yang cantik.
"Akhirnya aku memiliki seorang anak. Terima kasih ya Tuhan." teriaknya terharu sambil menangis bahagia.
Timun Mas tumbuh menjadi anak yang sehat, kuat dan cerdas. Bu Srini sangat bersyukur menikmati hari- hari bahagia bersama anaknya.
Timun Mas kian hari semakin dewasa. Ia tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik jelita. Tanpa terasa, ia sudah menginjak 17 tahun.
Tiba saatnya sang raksasa menagih janji. Bu Srini sangat takut kehilangan Timun Mas.
"Aku datang dan akan membawa anakmu sekarang. Ucap si raksasa dengan suara mengglegar.
"Tolong beri waktu sebentar saja agar aku tidak merasa sedih bila berpisah dengan Timun Mas. "Pinta Bu Srini.
"Baiklah aku masih sabar menunggu. 2 tahun lagi, aku akan datang dan membawa Timun Mas pergi bersamaku." Ucap Raksasa.
"Hmm, 2 tahun lagi Timun Mas semakin tumbuh besar, tubuhnya semakin lezat untuk disantap," Pikir Si Raksasa.
Kian dekat hari kedatangan Si Raksasa, Bu Srini semakin tidak tenang. Dalam tidurnya ia bermimpi berjumpa dengan seorang pertapa di sebuah hutan. Ia diminta datang kesana bila ingin Timun Mas selamat.
Keesokan harinya, ia mendatangi sang Pertapa. Ia berharap mendapatkan pertolongan dan bisa menghindar dari kejaran Sang Raksasa yang ingin membawa Timun Mas pergi.
"Timun Mas harus dibekali dengan 4 benda ini bila ingin selamat dari kejaran Raksasa." Jelas Sang pertapa
Bu Srini menerima 4 benda tersebut yang terdiri dari mentimun, jarum, garam dan terasi. Dijelaskan bahwa keempat benda tersebut merupakan penangkal dari raksasa. Sesampainya di rumah, Bu Sirni pun memberikan bungkusan tersebut kepada Timun Mas dan segera membacakan doa.
Pagi hari, raksasa datang menagih janji karena hari ini, saatnya membawa Timun Mas pergi bersamanya.
Bu Srini segera menyuruh Timun Mas lari dari pintu belakang. Raksasa melihat hal tersebut, raksasa itu pun berlari mengejar Timun Mas.
Ketika Timun Mas berlari, ia teringat dengan keempat bungkusan yang diberikan ibunya. Sambil berlari ia pun menebar biji mentimun di hutan. Ajaibnya, biji mentimun itu seketika menjadi ladang mentimun yang berbuah lebat. Raksasa pun berhenti sejenak dan memakan buah mentimun di ladang tersebut untuk menambah tenaga.
Setelah kenyang raksasa itu kembali mengejar Timun.Mas. Kemudian Timun Mas menebar jarum. Tak disangka dalam sekejab, jarum tersebut berubah menjadi pohon bambu yang tinggi dan tajam. Raksasa agak kesulitan karena pohon tersebut melukai kaki raksasa.
Namun, raksasa terus berusaha mengejar Timun Mas meski dengan kaki yang terluka.
"Masih ada 2 benda lagi untuk menghalangi Raksasa mengejarku," pikir Timun Mas
Timun Mas pun membuka bungkusan garam, segera garam tersebut ditaburkan dan seketika hutan menjadi lautan yang luas. Namun, raksasa mampu melewatinya. Timun Mas semakin ketakutan dan hampir putus asa.
" Masih ada 1 penangkal yang terakhir, aku harus yakin akan ada pertolongan, " kata Timun Mas penuh keyakinan
Timun Mas membuka bungkusan terasi dan seketika terbentuklah lautan yang airnya mendidih. Akhirnya raksasa tidak mampu menyelamatkan diri dan ia pun meninggal karena tenggelam di dalam lautan mendidih tersebut.
Timun Mas sangat bersyukur Akhirnya usaha Timun Mas menyelamatkannya diri dari kejaran raksasa berhasil dilalui. pelarian Timun Mas pun membawa hasil. Ia tidak menjadi santapan raksasa. Bu Srini.dan Timun Mas bisa berkumpul kembali. Mereka hidup tenang dan bahagia.
1 Comments
Keren...cerpen sangat menginspirasi
ReplyDelete