Sri Sugiastuti
Angka cantik ini dicari oleh pasangan yang ingin berikrar
menuju pelaminan. Ya dipilihnya tanggal cantik
yang hanya terdiri dari 3 angka. Angka
0, 2 dan 4. Terangkai indah 04042020. Untaian angka itu sebagai tanda hari atau saat yang tepat untuk
ijab kabul. Lalu apa hubungannya dengan Bu Kanjeng? Oh pasti ada. Begini
kisahnya.
Di tanggal cantik itu, keponakan Bu Kanjeng berencana akad
nikah dan dilanjutkan resepsi di salah satu gedung pertemuan yang ada di
Sragen. Semua rencana sudah dikemas. Bu Kanjeng sudah dapat seragam. Kerabat
jauh dan dekat diundang. Bu Kanjeng dapat tugas yang lumayan ribet. Loh kok
ribet?
Keluarga besar adik Bu Kanjeng yang di Jakarta sebulan
sebelum hari H sudah minta tolong supaya Bu Kanjeng mengurus akomodasi dan
transportasi. Selain dari Jakarta ada juga tamu dari Negeri Jiran sebanyak 13
orang. Tentu saja Bu Kanjeng harus menyiapkan tenaga waktu dan pikirannya.
Karena tamu ambil jalur penerbangan Kuala Lumpur -
Yogyakarta PP, dan berencana berwisata 1 hari di Yogya. Artinya Bu Kanjeng
harus ngurus pernak perniknya. Walaupun ada kemudahan dengan booking hotel via
Traveloka dan sejenisnya, Bu Kanjeng tetap harus survei lokasi dan memastikan
kebersihan juga fasilitas hotel yang dipesan.
Satu persatu urusan selesai. Hotel dibayar lunas via traveloka, transportasi Hiace 3 hari sudah
di DP, Guest House di Solo untuk tamu
dari Jakarta dan KL sebanyak 10 kamar secara offline sudah deal. Bu Kanjeng nyicil ayem alias tenang. Ia bisa fokus ke urusan Sekolah dengan hajat
UNBK dan Ujian Sekolah juga UKK untuk siswa SMKnya.
Itu semua rangkaian kegiatan yang direncanakan manusia,
sedangkan Allah punya rencana lain. 2 minggu sebelum acara ijab kabul dan
resepsi digelar. Solo dinyatakan KLB selama 2 minggu. Banyak kebijakan dibuat.
Salah satunya UNBK ditunda. Sambil
menyimak Bu Kanjeng kethar kethir.
Apakah acara ijab dan resepsi keponakannya tetap berlangsung atau ditunda.
Sementara di Malaysia sudah diberlakukan lockdown
yang artinya ada larangan penduduknya bepergian ke Luar Negeri.
Tentu saja Bu Kanjeng jadi punya PR baru. Bagaimana supaya
uang yang sudah dikeluarkan untuk kegiatannya tanggal 1-5 April 2020, bisa
kembali tidak hangus walaupun tidak utuh seperti semula. Jelang hari H Bu
Kanjeng menghubungi traveloka, guest
house dan armada yang sudah punya perjanjian sebelumnya.
Secara resmi via aplikasi saat Bu Kanjeng refund beberapa kali tidak berhasil. Bu
Kanjeng tidak putus asa. Ia mencoba menghubungi traveloka via email baik
traveloka. com dan traveloka support com. Bismillah, kalau cara ini tidak
berhasil berarti uang 3,5 juta hangus. Tengah malam email terkirim akhir Maret
2020. Waktu yang sanngat singkat. Alhamdulillah semua terkirim sudah dijawab
oleh robot. Setelah itu Bu Kanjeng bisa tidur nyenyak.
Bada salat subuh ia berharap ada jawaban dari pihak
Traveloka. Ketika Bu Kanjeng membuka email
ternyata zonk. “Lupakan lupakan, mungkin itu bukan rezekimu,” bisikan kalbunya. Ia
harus ke sekolah memantau kegiatan yang dilaksanakan secara daring.
Ketika Bu Kanjeng sedang menandatangani berkas ada telpon
masuk dari Jakarta terlihat dari kode area dan suara perempuan di sana.
Ternyata telpon dari admin traveloka yang meminta Bu Kanjeng mengirimkan nomer
rekening via emqaily, uang akan dikembalikan paling lambat 6 hari ke depan.
Tentu saja Bu Kanjeng sujud syukur. Uang itu masih rezekinya .
PR berikutnya Bu Kanjeng masih menunggu konfirmasi dari guest house yang berjanji akan transfer
dengan potongan 25 persen. Tepat tanggal 6 April transferan masuk. Bu Kanjeng
pun bersyukur. Lalu bagaimana dengan DP yang sudah dibayar untuk armada? Bu Kanjeng masih punya harapan.
Akhirnya setelah dihubungi berkali-kali, Bu Kanjeng dapat
jawaban bahwa uang tidak bisa kembali, tetapi armada bisa dialihkan kapan pun
bila mau digunakan. Begitulah balada Corona yang menggagalkan rencana yang
sudah ada.
Setelah direnungkan Bu Kanjeng, banyak sekali hikmahnya. Di
antara nya ikhtiar Bu Kanjeng mendapatkan haknya kembali dengan tiga versi.
Yang pertama traveloka membayar full tanpa potongan. Pihak Guest house
mengembalikan dengan potongan, sedangkan pihak armada tidak dikembalikan tetapi
tidak hangus bisa dimanfaatkan setelah corona pergi.
Hikmah yang paling penting yaitu Bu Kanjeng disayang Allah.
Andai pandemi corona tidak ada, betapa sibuk tenaga dan pikiran selama 5 hari menghandle tamu plus urusan sekolah di
hari- hari ujian. Satu lagi ia juga harus menyiapkan dana yang lumayan untuk
kebersamaan itu.
Allah mungkin lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya.
Bagaimana menurut Anda?
#Duniamelawancorona
#Angkacantik
04042020
#Tiadausahayang ia-sia.
#LiterasialaBuKanjeng
Bersambung.
53 Comments
👍👍👍
ReplyDeleteTerima kasih mba sudah berkunjung
Deleteyep!!!
ReplyDeleteAyo kisahkan catatanmu agar ada manfaatnya untuk orang lain dan dirimu
DeleteMantap
ReplyDeleteLanjut besok lg mamtapnya ya
DeleteSelalu ada hikmah dibalik musibah. Semoga ini menjadi pembelajaran berharga buat kita semua
ReplyDeleteAmat sangat berharga omjay
Deleteadikku pun demikian bunda hanya akad saja undangan sebagian kecil sdh disebar untuk tamu dari kalimantan dan bengkulu, sebagian besar undangan syukurnya masih bisa diselamatkan untuk dirubah, dan alhamdulillah lagi biaya gedung tdk kena charge, hanya ibu yg nangis gak terima di rescedule karena tdk pernah nonton tv, takut beritanya serem. masih kekeh mau dilaksanakan. Dengan sedikit perdebatan dan berurai mata alhamdulillah ibu mau menerima dan sampai skrg kekeh tdk mau nonton tv tentang corona takut stres katanya :) akad di masjid terbesar di tangerang masih bisa diupayakan lumayan dapat spot foto yang bagus. Allah lah sebaik baiknya perencana
ReplyDeleteBegitulah skenario Allah berlaku
DeleteManusia berencana, Allah yang menentukan. Tetap bersyukur.
ReplyDeleteSaya bersyukur untuk hal yang satu itu
DeleteLebih hemat tenaga dan biaya
Makasi Bu sdh singgah
Man proposes God disposes.
ReplyDeleteKita tidak pernah tahu apa yg terbaik untuk kita, tapi Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Okk.
Ya. Jalani selagi kita mampu kerjakan
DeleteTerima kasih singgah
Senang baca ceritanya bu kanjeng
ReplyDeleteAlhamdulillah ajang silaturahmi salam.literasi
DeleteAllah tau apa yang kita butuhkan ibu.. Yaqin ada hikmah terbaik di setiap kejadian yang menimpa kita.
ReplyDeleteYa. Semua saya.jlni sesuai SOP alhamdulillah uang ngga hilang
DeleteSemua kita ambil hikmahnya Bunda, pasti Allah akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.
ReplyDeleteBanyak pelajaran yang bisa diambil dari suatu peristiwa
DeleteSegala sesuatu Indah pada waktunya rencanamu bukan rencanaKu,rencana Allah itu yg terbaik
ReplyDeleteJadi ingat lagunya "Indah rencanaMu Tuhan
DeleteManusia hanya bs berencana, ketetapan Nya tak bs ditolak.Semua ada hikmahnya.
ReplyDeleteSo past terima kasih kunjungannya. Salam literasi
DeleteManusia hanya bs berencana, ketetapan Nya tak bs ditolak.Semua ada hikmahnya.
ReplyDeleteBetul bu
ReplyDeleteJangan pernah kecewa dgn ketetapan Allah
DeleteMantap isi tulisan ibu penuh makna,
ReplyDeleteAda hikmah dibalik semua peristiwa...
Setidaknya untuk memotivasi diri sendiri
DeleteAllah sdh menskenariokan dg apik ya bun... Barokallah
ReplyDeletePadahal ya sempat cemas uangnya.g balik
DeleteTulisan yang banyak sekali makna tertuang didalamnya. Dan semoga Ada hikmahnya
ReplyDeleteAamiin YRA
DeleteManusia berencana Allah menentukan
ReplyDeleteLeres Pak Guru
DeleteSangat bermakna. Setiap peristiwa selalu memberikan pelajaran berharga untuk kita.
ReplyDeleteJadi pengalaman yang berharga
DeleteSelalu ada hikmah di balik semua peristiwa Bu
ReplyDeleteYa Bu dam selalu bersyukur
DeleteSelalu ada hikmah, b hajjah
ReplyDeleteLeres Pak Haji
DeleteMatur nuwun
Tetap bersyukur apapun yang terjadi buu....
ReplyDeleteIya Bu sdh jd password hidup
ReplyDeleteMantul. Mandhes betul.....
ReplyDeleteTul tul matur nuwun
ReplyDeleteKeren sekaluli
ReplyDeleteTunggu sambungannya ya
DeleteHemm gemes sama bu Kanjengd sll ada ide menulis
ReplyDeleteApa kabar hati ini Bu? Semoga tifak bosan ya
DeleteSubhanallah luar biasa pengalamannya Bu Kanjeng ini... Semoga sehat selalu ya Bu dan lancar rizkinya 😊
ReplyDeleteAamiin YRA. Tercurah doa yang sama untuk mba Ditta dan keluarga
DeleteSelalu ada hikmah di balik peristiwa...
ReplyDeleteItu salah satu keyakinan saya
ReplyDelete