Sri Sugiastuti
Pandemi berhasil memunculkan istilah baru. Tiga bulan bersama Covid-19 berhasil membuat tatanan baru yang membuat Bu Kanjeng sadar bahwa segala sesuatu bila sudah dikehendaki Allah, apapun bisa terjadi.
Bu Kanjeng tak perlu berpikir apakah pandemi ini ulah manusia atau hasil konspirasi negara besar yang super duper. Abaikan berita hoax atau semi provokasi yang membuat kepala jadi pening dan asam lambung meningkat.
Bu Kanjeng hanya perlu berprasangka baik atau husnuzan kepada Allah, kepada diri sendiri dan kepada sesama manusia. Sepertinya dengan menjalankan Husnuzan sebagai sarana menuju sehat fisik dan mental itu sangat penting.
Ada 15 tahapan berupa pesan yang bisa dimaknai sebagai gaya hidup baru saat di saat ada pemberlakuan Normal Baru. Pandemi jadi pembelajaran yang istimewa sekaligus menyadarkan manusia untuk hidup sehat dan berpikir positif atau selalu berbaik sangka ( husnuzan)
1. Makanlah yang menyehatkan lagi Halal. Jauhi makanan dan minuman Haram. Bukankah awalnya virus muncul setelah binatang binatang, liar, buas dan kelelawar dibantai dengan kasar atau dibakar hidup hidup lalu dimakan?
2. Adanya baju sebagai pelindung. Gunakan sesuai fungsinya. Jangan lagi berpakaian minim, mengumbar aurat. Dan mengundang penyakit juga mata liar yang penuh syahwat. Budayakan berpakaian yang rapih, bersih dan sopan.
3. Fungsi masker secara tersurat dan tersirat untuk menjaga ucapan, makanan, dan pendengaran. Penggunaan masker mengajari kita menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?
4. Adanya Sosial Distancing dan Physical Distancing, jaga jarak, bahkan bersalamanpun tidak bersentuhan, maknanya agar kita bisa membatasi diri. Bisa lebih paham mana yang hak mana yang batil dan lebih selektif dalam bergaul.
5. Manusia jadi lebih dekat dengan sang Pencipta. Untaian doa, permohonan ampunan dan harapan agar bisa selamat dunia akhirat selalu dipanjatkan. Tidak lagi jumawa dan semeba - mena. Apalagi saat mendengar kabar juga protokol pemakaman korban Covid-19 yang menyesakkan dada.
6. Himbauan di rumah saja harus diterima dengan lapang dada. Banyak hikmahnya. Kebersamaan akan menciptakan keluarga yang harmonis.
7. Belajar dari virus kecil yang mengguncang dunia. So jangan lagi ada rasa angkuh, sombong, dan merasa besar serba bisa. Virus Covid-19 mampu menyerang, tanpa mengenal status sosial miskin atau kaya, tua atau muda pembesar atau rakyat biasa.
8. Berprasangka baik dan tetao berharap yang terbaik dari Allah. Memohon perlindungan dari-Nya jadi andalan untuk menangkal Covid-19.
9. Normal Baru untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. Covid-19 telah mendidik kita agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, barang dan lingkungan dengan rajin mandi, mencuci tangan, semprot antiseptik dan disinfektan, juga tidak sembarangan membuang sampah.
10. Rajin berjemur. Sinar matahari jadi aset kesehatan manusia asal bisa memanfaatkannya dengan baik. Masih ada hasil bumi berupa tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk imunitas tubuh. Ada jahe, kencur, temu lawak, sereh, kayu manis dan rempah lain yang bisa dikonsumsi untuk daya tahan tubuh.
11. Posisi mengalami hidup di tengah Covid-19 menbawa hikmah untuk meningkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, saling tolong. Jangan lagi semua dihitung berdasarkan kepentingan pribadi dan pamrih. Saling mengingatkan bagaimana hidup sehat di tengah Covid-19.
12. Keimanan kita memang diuji. Kita harus yakin dan percaya pada ALLAH bahwa Dia ada walaupun tidak bisa dilihat. Virus Covid-19 pun tak terlihat tetapi banyak yang terpapar oleh Covid-19 dan meninggal.
13. Selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan Akhirat dengan perbanyak kebaikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh. Hidup di Dunia ini hanya sementara saja, sewaktu waktu bisa mati.
Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kematian bisa datang menjemput secara tiba tiba dan di mana saja.
14. Daya tahan tubuh akan kuat jika selalu berbaik sangka, sabar, syukur, ikhlas dan jujur.
Daya tahan tubuh akan melemah saat pikiran dikuasai dengki, fitnah, iri, hasut, ujaran kebencian dan cacian, seks bebas, seks sesama jenis, dan Narkoba.
Maka perkuatlah ketahanan tubuh dengan selalu berbaik sangka, husnudzon, ikhlas dan tawalkal. Jangan lagi ada iri, caci, dengki, ujar kebencian, fitnah dan kekerasan.
15. Perkuat Silaturrahim. Jaga harmoni sesama makhluk. Jangan lagi merusak alam. Jangan ekspoilitasi kekayaan bumi secara berlebihan. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa, adanya keseimbangan dan pengurangan polusi industri, asap mesin, keseimbangan semburan kimia beberapa minggu ini, telah membuat udara, awan dan alam ini lebih cerah dan bersih.
Sebentar lagi Normal Baru kita jalani. Berbekal 15 pesan tadi bisa jadi wacana supaya hidup lebih sehat dan optimis.
#Soloraya29052020
#Catatanharianbukanjeng
#Duniamelawancorona
#Syawal1441Hharike-6
18 Comments
Sip
ReplyDeleteAlhamdulillah, semangat ya
DeleteKeren buuu. Bs nulis blog di hp.
ReplyDeleteDownload aplikasinya Bu
DeleteSipp
ReplyDeleteAlhamdulilah..terimakasih ilmunya bund... Smg kt bs mngbil hikmah dr pandemi ini
ReplyDeleteMembiasakan hidup sehat
ReplyDeleteIsinya mantul bunda...
Ada hikmah di balik wabah
DeleteAsyiik juga dibacanya.
ReplyDeleteAlhamdulillah intropeksi diri saja
DeleteKerenn selalu semamgat menulis sangat luarr biasa
ReplyDeleteMencatat yang berserak sekaligus untuk muhasabah diri
DeleteSudah lama ngak mampir. Tambah keren blognya.
ReplyDeletewww.penamrbams.id
OmBams pa kabar? nanti sata BW juga ya
DeleteSae..
ReplyDeletePripun kabare? Sae ugi njih
DeleteMantap! Terimakasih Bunda Sri?
ReplyDeleteya hrs beradaptasi dengan sesuatu yg baru demi keselamatan kita
ReplyDelete