Motif Sido Mukti
Sri Sugiastuti
Melihat aneka batik saat ini dengan penuh modifikasi
dan corak aneka warna, membuat Bu Kanjeng bangga jadi orang Indonesia. Batik
menjadi salah satu kekayaan Bangsa Indonesia. Hampir di setiap daerah di
Indonesia terutama di pulau Jawa kerajian batik pasti ada. Belum lama Bu Kanjeng
juga
dapat oleh-oleh sepotong batik dari
Padang, Sumatera Barat .
Berkisah tentang batik, Bu
kanjeng jadi teringat dengan filosofi batik. Bu Kanjeng perlu mendaur ulang
catatannya ketika mendapat kesempatan emas mengunjungi museum Batik Danar Hadi.
Bersama Komunitas Blogger Solo dan
Putera dan Puteri Solo 2018, Bu Kanjeng menikmati
city , menjelajahi Kampung Batik yang ada di Solo.
Bagi Bu Kanjeng ini adalah efek
positif punya banyak komunitas di group WA, sesuai undangan lewat WA, kami
diundang untuk mengunjungi Museum tersebut. Menurut Bu Kanjeng ini bagian dari mengedukasi blogger tentang
batik dan pernak-perniknya. Ada Ibu Asti Suryo Astuti sebagai Asisten Manajer
Museum Danar Hadi Surakarta yang mendampingi Bu Kanjeng Dkk.
Kita mengetahui bahwa UNESCO
menyatakan bahwa Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity),
sejak 2 Oktober 2009. Indonesia lah yang memiliki hak Cipta yang diakui dunia,
ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri.
Bu Kanjeng menyimak serius saat Bu
Asti , menjelaskan cara memakai kain para bangsawan di Surakarta dan Yoggayakarta
berbeda. Begitu juga dengan ciri dan kekhasan masing-masing. Misal motif batik kawung. Kalau di Jogyakarta motif Kawung
dipakai oleh para bangsawan, tetapi kalau di Solo motif Kawung identik dengan
seragam abdi dalem Kraton.
Mendengar kisah sejarah batik
yang begitu lengkap, membuat penikmat batik jadi terkaget kaget. Banyak yang
membuat Bu Kanjeng kagum dengan kekayaan
dan aneka ragam batik. Dari mulai motifnya sebagai bukti betapa tingginya
budaya dan seni yang ada di Indonesia.
Masing-masing keraton yakni
Surakarta dan Yogyakarta, serta dua istana kadipaten Mangkunegaran dan
Pakualaman, turut memengaruhi kekhasan batik yang ada di Surakarta dan
Yogyakarta. Bu Kanjeng pun semakin tertarik dan ingin berbagi berbagai motif
batik dan maknanya sebagai bagian dari filosofi Batik.
Makna motif batik Solo
Batik solo yang memiliki ciri
khas sebagai batik soga (kecoklatan)
ternyata memiliki banyak motif yang di dalamnya menyimpan makna yang
tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Dari warna soga atau kecokelatan pada batik Solo
memiliki makna kerendahan hati dan bersahaja.
Batik Solo Sido Asih, Batik
Solo sido asih merupakan batik bermotif geometris berpola dengan bentuk
empat. Motif ini memiliki arti
keluhuran. Dengan menggunakan motif ini berarti pengguna mengharapkan
kebahagiaan hidup. Motif Sido asih dikembangkan setelah masa pemerintahan SISKS
PB IV di kerajaan Surakarta.
Batik Solo Ratu Ratih, Ratu
Ratih memiliki arti seorang raja yang
memerintah didampingi oleh perdana menterinya, karena usia yang masih muda.
Motif Batik Solo Ratu Ratih ini menggambarkan kemuliaan, dan hubungannya dengan
alam sekitar. Motif ini dikembangkan pada masa pemerintahan SISKS PB VI tahun
1824
Batik Solo Parang Kusuma, Parang
merupakan Motif batik motif diagonal berupa garis berlekuk-lekuk dari atas ke
bawah sedangkan kusuma memiliki arti bunga. Motif parang kusuma ini menjelaskan
penggunanya merupakan keturunan raja atau darah bangsawan
Batik Solo Bokor Kencana. Batik
Solo Bokor Kencana memiliki motif geometris berpola dasar berbentuk lung lungan
yang memiliki makna harapan dan keagungan kewibawaan.
Batik Solo Sekar Jagad,Sekar
Jagad atau diartikan juga sebagai bunga dunia. Motif ini merupakan perulangan
geometris dengan cara ceplok
(dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dalam keluhuran
kehidupan di dunia.
Masih banyak motif batik lain
yang saat ini dimodifikasi dengan motif abstrak. Mungkin istilah tak kenal maka tak sayang perlu
juga untuk bisa mengenal Batik lebih dekat dan ikut melestarikannya.
Bu Kanjeng mengajak siapa yang
ingin paham tentang pernak pernik batik bisa datang mengunjungi Museum Batik
Danar Hadi. Saat ini jika wisatawan
berkunjung ke Surakarta atau Yogyakarta, maka akan banyak dijumpai berbagai benda dan
suvenir dengan motif batik untuk dibawa pulang.
Selama ini mungkin banyak orang
menganggap bahwa budaya batik hanya berhubungan dengan Keraton. Namun fakta
tentang batik ternyata lebih luas batik dikenakan mulai dari bangsawan hingga
kaum jelata di Indonesia sudah akrab dengan batik. Mungkin itu lah salah satu
alasan Pak Santosa pemilik pabrik Danar Hadi di Solo, membuat museum batik.
Museum Batik Danar Hadi.
Museum Batik Danar Hadi tepatnya
berada di Jalan Brigjend Slamet Riyadi Nomor 261, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta.
Museum Danar Hadi diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada 20
Oktober 2000. Museum ini buka dari pukul 09.00 WIB sampai 16.30 WIB dengan
tarif masuk Rp35.000,00 untuk umum dan Rp15.000,00.
Menurut Bu Asti, misi pendirian
museum ini yang pertama adalah untuk melestarikan dan mengembangkan seni batik,
sebagai sarana pendidikan, dan sebagai obyek wisata di Kota Surakarta. Tempat
ini pun sangat cocok bagi mereka yang ingin mengembangkan wawasan dan
pengetahuan seputar batik.
Bu Kanjeng merasa bahagia sudah
bisa ngenal Batik langsung dari ahliinya. Kalau dahulu,ia Cuma bisa mengamati
beberapa koleksi batik almarhumah ibunya. Ada 2 kain batik sebagai warisan dari
Ibunya yaitu motif Sido m]Mukti dan Sido Luhur,. Hayo, ada yang tahu ngga ya
apamakna filosofinya
46 Comments
Bagus motifnya bu Kanjeng
ReplyDeleteDasar warna sogan. Biasa digunakan untuk pengantin
DeleteBu Kanjeng sudah mulai menyentuh bagian lain dari kekhasan budaya Indonesia. Membatik itu melukis kisah filosofis dan sosiologis. Mengenakan batik baiknya diikuti dengan pengetahuan tentang batik.
ReplyDeleteIya, Pak supaya tulisan nya beragam seperti tulisan pak Roni
DeleteMuantebb...
ReplyDeleteSangat mantal karena hidup penuh makna
DeleteLuar biasa bunda, bangga Indonesia!
ReplyDeleteBangga Sekali
DeleteKeren bu, jadi bangga
ReplyDeleteKita harus bangga dong
DeleteHarus bangga dengan batik
ReplyDeleteSeni kerajianan Batik memang sudah ada sejak lama
DeleteBatik Danar Hadi keren keren...
ReplyDeleteDi kota kecil saya juga ada batik bunda, motifnya rata2 kekayaaan alam spti kopi, daun singkong dan tembakau...tp kadang jg dipadu dgn khas batik yg bunda tulis.
disigner Batik saat ini semakin kreatif
DeleteBangga dengan warisan leluhur
ReplyDeletesemoga terus dilestarikan dan tidak punah
DeleteKeren bu ..cinta Indonesia karena batik ..sukses selalu bu
ReplyDeleteSukses juga untuk Bu Fitriani
DeleteAlhamdulilah keren dapat ilmu batik dari Bu kanjeng
ReplyDeleteLamongan juga punya Batik ya
DeleteMasyaAllah karya Bunda selalu menginspirasi
ReplyDeleteAlhamdulillah, Bu Ieiz pasti Koeksi batiknya banyak ya
DeleteTernyata ada maknanya...
ReplyDeleteTerima kasih utk ilmunya bun...
Ya saya dapat ilmunya juga perbedaan Solo dan Yogya. Di Yogya dipakai oeh bangsawan, di Solo yang pakai abdi dalem
DeleteSama ibu saya juga pecinta batik😘...kalo daerah Banyuwangi nama batiknya Gajah Oleng Bu...
ReplyDeleteYang pakai suku Osing ya
DeleteJadi lebih mengenal batik...terimakasih bunda
ReplyDeleteIngat makna dan filosofinya ya
DeleteTerimakasih telah mengingatkan warisan leluhur.Sidomukti melambangkan kebahagian dan kemuliaan,biasanya pengantin memakai kain dengan motif sidomukti akan berharap memperoleh kebahagian dan kemuliaan.begitu bu Sri kalo tidak salah,maturnuwun. Untuk Makna motif sidoluhur sebenarnya hampir sama,tapi biat teman yang lain ya bu yg menjawab,mohon diluruskan kalo ada yg salah.sslam sehat.
ReplyDeleteBegitulah filosofinya. Leluhur kita itu punya wawasan yang luar biasa
DeleteKeren Bu,, batik menjadi kebanggaan bangsa kita...
ReplyDeleteHarus itu jangan sampai di klaim negara tetangga ya
DeleteMembaca ini bagaikan mendapat info terbaru
ReplyDeleteApalagi ketika di Museum saat melihat koleksi Pak Santosa pemilik museum, saya dibuat kagum padanya
DeleteMantap bu Kanjeng. Ntar mau coba nulis batik kalteng juga
ReplyDeleteAyo Bu tulis kita bertukar info ya
DeleteNambah wawasan bu Kanjeng....teringat masa di pelaminan motif sido mukti
ReplyDeleteCie cie, sekarang sudah mukti ya
Deleteyuk kita pakai batik hari ini
ReplyDeleteAyo, Kalau di Solo atau Jateng Selasa pakai lurik, Rabu dan jumat Batik Omjay
DeleteTernyata batik punya nama2 nya masing2... Infonya makasih..udah tambah ilmu lagi
ReplyDeleteBatik di daerah ibu pasti juga ada namanya ya
DeleteTwrnyata byk macamnya batik ya? Mantap Ibu
ReplyDeleteMantap dong. Indonesia gitu lohh
DeleteBunda memang luar biasa, apapun bisa jadi rulisan, sepanjang apa juga enak dibaca seolah saya yang jadi Bu Kanjeng...hebat...selamat !!!
ReplyDeleteBu Lat juga hebat, kangen nih,ingin mengulang kebersamaan kita lagi untuk berwisata literasi
Delete