WASPADA CORONA BELUM MEREDA



Sri Sugiastuti

 

Kita sudah melangkah menuju pada kehidupan kenormalan baru. Setelah sekian bulan taat pada protokol dan tiarap sejenak untuk introspeksi dan berpikir cerdas agar bisa keluar dari ancaman wabah virus Covid-19 yang mendunia. Walaupun data terkini menyebutkan ada 25,773 kasus di Indonesia dan tiap hari jumlah kasus positif virus Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia terus  bertambah.

 

Tak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Berdamai dengan keadaan sepertinya menjadi satu-satunya cara bijak yang mau tak mau mesti kita lakukan untuk beberapa waktu ke depan, sampai vaksin virus Covid-19 ditemukan. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Kamis (7/5/2020).

 

Sebelumnya Pemerintah telah melonggarkan beberapa kebijakannya, seperti membuka kembali akses layanan transportasi umum dan rancangan New Normal yang penerapannya sudah di depan mata. Terkait New Normal, menurut Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Indonesia Wiku Adisasmita, ini adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun dengan tambahan penerapan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19.

 

Jadi wajib hukumnya melindungi diri Protokol kesehatan pertama adalah menggunakan masker. Ini wajib dipatuhi oleh siapa saja, baik itu dalam kondisi sehat maupun tidak. Terlebih ketika berada di luar rumah atau fasilitas umum.

 

Orang kreatif menangkap peluang ini. Padahal masker yang dibutuhkan yang memiliki standar kesehatan. Tetapi tetap muncul dan dijual belikan masker abal-abal yang gunanya hanya sebagai formalitas kalau sudah memakai masker. Harusnya perlu dipahami bahwa penggunaan masker tak bisa sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, untuk orang sakit atau orang dalam masa pemulihan. Agar mereka tidak memercikkan virus yang ada di tubuhnha.

 

Perlu diedukasi tentang Masker yang direkomendasikan adalah masker medis satu kali pakai dan bukan jenis masker N95. Sementara itu, bagi yang sehat, cukup gunakan masker kain (non medis). Jadi pilihlah sesuai kebutuhan bukan keinginan.

 

Kenormalan baru akan menerapkan pola Perlindungan diri dengan  mencuci tangan sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu menggosok seluruh bagiannya, mulai dari telapak, punggung, sela-sela, dan pangkal jari, hingga kuku. Durasinya sekitar 20-30 detik. Jika tak memungkinkan untuk mencuci tangan karena ketidaktersediaan sabun dan air, Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan untuk menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen sebagai alternatifnya.

 

Nah semua sudah sangat jelas demi menjaga kesehatan orang harus paham kapan dia harus cuci tangan? Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/4/2020), ada beberapa momen di mana seseorang harus segera mencuci tangannya. Misalnya, setelah batuk atau bersin, sesudah dari toilet, menekan tombol lift atau gagang pintu, sebelum dan sesudah makan, serta selepas pulang dari bepergian. Ini bagian dari penormalan baru yang harus jadi budaya baru bagi orang Indonesia.

 

Berikutnya yang harus dilakukan selanjutnya  adalah Protokol kesehatan dengan menerapkan physical distancing untuk meminimalisir terjadinya kontak fisik. Jarak amannya, yaitu satu hingga dua meter. Tak hanya itu, implementasi lain dari menjaga jarak adalah dengan tidak berada di kerumunan dan tidak menyelenggarakan acara yang mengundang banyak orang.

 

Terpenting kita menjaga kebersihan rumah. Dari Sebuah penelitian yang diterbitkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman menemukan kebertahanan virus corona pada benda. Sebagai contoh di bahan jenis alumimium, virus yang menyerang sistem pernafasan ini mampu bertahan dua hingga delapan hari. Sementara itu, pada benda plastik, kertas, kayu, dan kaca mampu bertahan empat sampai lima hari.

 

Nah  bayangkan itu.  karena  selain kebersihan tubuh, kita juga wajib menjaga kebersihan rumah. Apalagi, beberapa benda di rumah seringkali tersentuh tanpa sadar sepulang kita dari bepergian. Contohnya, pintu, sofa, atau meja. Membersihkan rumah, terlebih di tengah situasi pandemi ini, menyapu dan mengepel saja belum cukup. Disinfeksi juga perlu dilakukan, khususnya pada permukaan dan benda yang sering disentuh.

 

Berdasarkan laporan Loka Penelitian Teknologi Bersih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), disinfektan terbukti efektif membunuh virus corona. Jika persediaan tidak ada, LIPI merekomendasikan untuk membuat sendiri cairan disinfektan dengan menggunakan produk rumah tangga berbahan aktif disinfeksi, seperti sodium hipoklorit. LIPI menyebutkan, kandungan sodium hipoklorit bisa ditemukan pada produk cairan pemutih pakaian. Proclin Pemutih, misalnya. Perlu diketahui, Proclin Pemutih masuk ke dalam daftar sementara produk disinfektan rumah tangga atau produk pembersih untuk disinfeksi virus corona yang telah disurvei secara terbatas oleh LIPI.

Cara membuat cairan disinfektan dari produk tersebut terbilang mudah, yaitu cukup larutkan 20ml atau dua setengah tutup botol Proclin Pemutih dengan satu liter air. Bila produk tersebut tak ada, kita  bisa mengganti dengan satu sachet (15 ml) Proclin Penghilang Noda yang dilarutkan ke dalam 185 ml air.

Opsi lainnya, campurkan 30 ml atau dua sachet Proclin Aksi Putih bersama 470 ml air. Selain disiplin menjaga kebersihan tangan dan rumah, terapkan juga pola hidup sehat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Ini penting, mengingat tak ada yang tahu kapan pandemi ini reda.

Harapannya kita tetap ikuti aturan yang ada, jangan terlena dan menganggap corona sudah tiada dan bersuka ria. Tanpa ada curiga dengan gejala yang tak terduga.


Post a Comment

19 Comments

  1. catatan menarik, kita semua akan hidup dalam era normal baru dengan tetap dalam upaya menjaga kesehatan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini jadi awal yang baik setelah pernormalam baru dimulai

      Delete
  2. Selamat datang new normal...akan hidup bredampingan dgn corona.entah sampai kapan. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dr corona. Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin YRA. Harapannya begitu semoga semua bisa menghadapi nya dgn baik

      Delete
  3. Membiasakan hidup sehat dengan lebih disiplin lg
    Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT

    ReplyDelete
  4. Persiapan new normal, baru saja ada teman ijin di grup untuk bisa ikut sekolah, meskipun ada dilingkungannya positif covid 19. Katanya kangen. Gimana menurut bunda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asal melaksanakan SOP yg benar dan bukan carrier ngga.masalah lbh afdol kalau tes rapid dylu

      Delete
  5. Takut juga sih, kalau sudah ketemu sulit jaga jarak

    ReplyDelete
  6. Khawatir tetap terselip, tetapi usaha selalu ada. Artikel yg bermanfaat. Mengingatkan utk selalu waspada.

    ReplyDelete
  7. Khawatir tetap terselip, tetapi usaha selalu ada. Artikel yg bermanfaat. Mengingatkan utk selalu waspada.

    ReplyDelete
  8. Adaptasi Kebiasaan Baru mutlak diperlukan... terima kasih sudah mengingatkan...

    ReplyDelete
  9. Mantapp bunda. Tetap waspada dan Jagalah selalu kebersihan dan kesucian diri. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri. (Al Baqarah : 222)

    ReplyDelete
  10. semoga kita bisa menjalankan dengan baik ya dan tetap waspada

    ReplyDelete