Sri Sugiastuti
Hikmah berada dalam suatu komunitas yang sarat dengan ajakan kebaikan, dimanfaatkan Bu Kanjeng untuk mengikatnya dalam tulisan.
Di saat rutinitas bangun malam untuk bermunajat kepada - Nya ada yang dilakukan Bu Kanjeng yaitu membaca kiriman tulisan Pak Uleg. Sapaan kerennya. Padahal namanya Legowo.
Malam atau dini hari biasanya sudah muncul postingnya. Bu
Kanjeng rutin mengikuti untuk asupan rohani dan batinnya. Pencerahan malam ini
tentang 4 kelompok manusia. Jadi dipaparkan bahwa menurut Syeh Abdul Kadir Jailani ada 4 kelompok
manusia.
Pertama, yaitu kelompok manusia yang tidak berlidah dan tidak berhati. Bisa dibayangkan pasti orang ini seperti robot tidak punya perasaan. Siapa mereka? merekalah para pendurhaka kepada Allah. Maka janganlah kita sampai tergolong seperti mereka, apalagi berteman dengannya. Karena merekalah penghuni sah neraka.
Kedua, adalah golongan yang memiliki lisan tetapi tidak berhati. Maksudnya lain di mulut lain di perbuatan. Bu Kanjeng jadi ingat istilah Omdo. Omong doang. Mereka berbicara dengan manisnya hikmah namun tidak mengamalkannya. Bahkan mereka mengajak orang-orang untuk menuju Allah swt. Tetapi mereka sendiri malah menjauhkan diri dari-Nya. Hanya pandai bicara. Ingat Syaikh Abdul Qadir mewanti-wanti agar jangan sampai kita terbujuk keindahan rangkaian kata- kata yang dapat membakar mu bahkan kebusukan hatinya dapat membunuhmu.
Ketiga, kelompok
yang memiliki hati tetapi tidak berlisan, merekalah orang mukmin yang
disembunyikan Allah swt dari orang lain, serta Allah jaga matanya dengan
perasaan hina akan dirinya sendiri.
Kepada hati kelompok inilah Allah memberikan cahaya, sehingga mereka mengerti dampak bergumul (terusmenerus) dengan sesama manusia serta bahayanya banyak bicara. Hidupnya penuh kehati-hatian. Mereka inilah kekasih (wali) Allah swt yang senantiasa disembunyikan Allah (dari khalayak ramai).
Keempat, yaitu orang-orang yang belajar dan mengajar dan
beramal dengan ilmunya itulah orang-orang yang mengerti kebesaran Allah. Oleh
karena itulah Allah menitipkan dalam hati mereka berbagai ilmu dan pengetahuan
dan juga Allah lapangkan dadanya guna menerima titipan-titpan pengetahuan
tersebut.
Keterangan penutup ini seolah memberikan isyarat kepada kita
bahwa semua zuhud bukanlah sesuatu yang
berat dan spesial yang hanya bisa dilakukan orang-orang tertentu. Tetapi zuhud
adalah laku alamiah yang dapat dicapai dengan berlatih dan berlatih memulai
dari hal yang kecil.
Wassalamu'alaikum
35 Comments
Kategorisasi yang sederhana namun inspiratif. Mari menjadi salah satunya yang beruntung dicintai Tuhan... Mari Menulis
ReplyDeleteTeriba kasih ini bagisn dari mengikat ilmu
Deletehebat, itu terjemah dari buku manaqib bunda
ReplyDeletePenting buat muhasabah diri
DeleteTerima kasih Bunda, menginspirasi
ReplyDeleteKeren selalu bunda tulisannya
ReplyDeleteCatatan Religi dibuang sayang
DeleteMantap jaya, jadi kepingin ikutan bikin blog..
ReplyDeleteAyo Psk Guru buat blog sebagai rumah untuk menabung tulisan
DeleteMantap jaya, jadi kepingin ikutan bikin blog..
ReplyDeleteKeren bunda
ReplyDeleteAlhamdulillah
DeleteAamiin. Semoga kita menjadi golongan org org baik
ReplyDeleteAamiin YRA
DeleteTerimakasih bunda sudah berbagi... Semoga kita selalu Istiqomah dalam berbuat kebaikan tanpa riya
ReplyDeleteInsyaallah
DeleteSubhanallah...mudah2an kita termasuk gol yg keempat...aamiin
ReplyDeleteAamiin YRA. Terima kasih sudah singgah
DeleteSubhanallah...mudah2an kita termasuk gol yg keempat...aamiin
ReplyDeleteKita sebagai manusia semaksimal mungkin mencoba melakukan hal yg terbaik dalam menjalin hubungan dg siapapun semoga kita semua diberi hidayah untuk selalu berada di jalan yg lurus ,,,aamiin terkma kasih Bu Kanjeng muhasabahnya super sekali
ReplyDeleteAamiin YRA mari saling berbagi dalam kebaikan
DeleteTerima kasih bunda...
ReplyDeleteIlmu yg sangat bermanfaat
Alamdulillah bisa berbagi
DeleteAlhamdulillah mendapat tetesan embun bermakna menjaga ruhiyah
ReplyDeletemenjaga ruhiyah paling utama . agar hidup balance
DeleteSemoga Allah SWT memposisikan kita dalam kelompok orang-orang yang beruntung dan dicintai-Nya....aamiin
ReplyDeleteAamiin Yaa Robb
DeleteSubhanallah, terharu bacanya bu . Sangat memanfaatkan buat saya pribadi, semoga saya bisa istiqomah seperti ibu dalam menularkan virus menulis. Sehat selalu bu, berkah umurnya bahagia bersama orang-orang tercinta. Ami
ReplyDeleteAamiin YRA, Tercurah doa yang sama untukibu dan keluarga
DeleteTerimakasih bunda sungguh menyejukkan kalbu golongan ke 4.semoga kita termasuk golongannya. Amin yra
ReplyDeleteAamiin YRA
DeleteSeoga termasuk golongan yang terbaik
ReplyDeleteAamiin YRA. Kita bisa berikhtiar untuk menggapainya
DeleteMantap bunda..semoga kita semua termasuk dalam golongan yang ke 4..Aamiin yrb
ReplyDeleteMari kita berdoa dan ikhtiar menggapainya
Delete