Sri Sugiastuti
Bu Kanjeng dan rombongan sampai juga di Grand Bazaar Istanbul Turki, salah satu obyek wisata belanja dan kuliner yang memesona. Grand bazzar Termasuk pasar tua yang unik dan menarik.
Konon pasar itu berusia lebih dari 500 tahun, dan oleh Unesco dicatat menjadi pasar tertua, Grand Bazaar juga menjadi yang terbesar dari pasar sejenis di seluruh dunia. Pasar ini telah berdiri sejak tahun 1455 pada pemerintahan Kekhalifahan Ottoman dan bertahan hingga kini.
Bu Kanjeng ngapain aja disana? Beli oleh-oleh dan window shopping. Pedagangnya ramah dan kebanyakan pria. Pembeli di Grand Bazaar dimanjakan dengan perlakuan pedagang..Saat masuk ke toko oleh-oleh mereka disuguhi cay teh Turki yang ditaruh di gelas kecil. Ada juga teh delima, tinggal pilih saja. Jadi sambil belanja dikasih minum dan boleh ngicipi beberapa makanan khasTurki.
Bu Kanjeng cuma beli manisan buah tin, teh delima dan coklat. Ia berusaha ngga lapar mata, karena sudah banyak yang dibeli saat singgah di beberapa kota sebelum.ke Istanbul.
Berada di Grand Bazaar membuat orang betah dan terlihat dimanjakan..Apa saja yang dibutuhkan semua.ada. Tetapi yang paling berkesan ya jadi paham bahwa pasar itu tempatnya setan. Berapa saja uang yang dibawa kalau tidak hati-hati jadi lapar mata. Akhirnya akan melenceng dari rencana. Ohhh tidak
#Day7AISEIWritingChallenge
73 Comments
Iyuhhh bunda. Oleh-oleh Bule pastinya.
ReplyDeleteSetidaknya bisa berbaur dengan orang dari manca negara
DeleteSebelum masuk pasar ada doanya buu
ReplyDeleteBetul banget bu
DeleteTernyata mata bisa lapar ya bun...hhh, super enjoy and berkesan...salam sukses selalu
ReplyDeleteLapar yang membahayakan
Delete.... cay teh Turki yang ditaruh di gelas kecil.
ReplyDeleteRasanya gimana,pahit atau manis?
Pahit tinggal tambah gula batu
DeleteTeh Poci Tegal ala Turki
DeleteHe he, 1 paket ya bu, travelling dg shopping...hanya rem ny yg hrs ada ya Bun...ššš
ReplyDeleteIya sambil selektif juga
DeleteMasyaalloh ibu kanjeng.. i love you pokoknya
ReplyDeleteI love you too š„°
DeleteBetul bangat Bu Kanjeng..
ReplyDeleteIntinya hrs bijak dimana pun berada
DeleteCerita yang seru, Bun!
ReplyDeleteDitulis dan berbagi itu seru
DeleteWow pasar sepuhnya sepuh 500 abad masih eksis
ReplyDeleteZaman kejayaan otoman
DeleteAduuuh, bunda....lagi-lagi bikin saya ngiler...baik travellingnya maupun ilmu menulisnya....sehat selalu ya bund
ReplyDeleteAyo semangat menulis dan berkolaborasi
DeletePasar tempat bertemu nya pembeli dan Penjual, apalagi Pasar sejarah masa lampau, enjoy bu Kanjeng.
ReplyDeleteEnjoy dan jgn terlena apalagi baper. Thank you
DeleteYa Allah lindungilah Bu Kanjeng dari godaan setan yg terkutuk...
ReplyDeleteAamiin
š
Aamiin YRA
DeleteHarus tegar hati bu.. niatkam hati beli yg dibutuhkan bukan yg di inginkan.. hmmm..tapi semua judulnya "ingin" ya..heheheh..
ReplyDeleteMaunya begitu .btw makasih sdh mampir
DeleteMantap,,, membaca cerita bunda,, serasa ikut bertamasya... Sehat selalu bunda...
ReplyDeleteAamiin YRA. Masih seri traveling
DeleteHmm tulisan bu kanjeng cantik memesona tak bosan2 aku membacanya...
ReplyDeleteSalam literasi Bu TiniSu ayo menulis
DeleteWao ... Pasar 500 tahun. Sejarah ekonomi yang luar biasa. Saya lihat ada pak Toad di sini. Halo ....
ReplyDeleteHalo juga Pak Roni
DeleteLegendaris sekali ya bun pasarnya, sudah 5 abad lebih tp tetap eksis hingga masa kini
ReplyDeleteAda dong. Pak.Toad sedang makan kebab
DeleteSetidaknya jadi banyak referensi dan pengalaman nggeh bu Kanjeng.
ReplyDeleteMudah mudahan selalu diberikan kesehatan. Aamiin
Aamiin YRA. Ini juga bagian dari melawan lupa sdh lama mau menulisnya
DeleteNaru ada ide ktk asatantangan AISEI
Sebutan pasar ala Turki beda ala kita. Menarik ditulis perbandingannya.
ReplyDeleteNah ibu bisa gunakan ide saya gabung dgn ide ibu pasti seru
Deletebetul sekali bunda...kalau kepasar pasti uang kita habis...
ReplyDeleteBawa secukupnya.sja
DeleteSeru ya Bun...
ReplyDeleteNgga ingat waktu dan lumayan pegel juga kaki
DeleteWaaw.. Belanja apa aja bund..
ReplyDeletePernak pernik dan teh delima
DeleteJadi bisa ikut jalan- jaksn sana bu Kanjeng.
ReplyDeleteBelanja virtual
DeleteWah mantap pengen kesana
ReplyDeleteVirtual dan googling
DeleteTerbayang ramainya pasar
ReplyDeleteRamai tapi teratur
DeletePengen kenal sama Bu Kanjeng
ReplyDeleteMonggo tindak Solo
DeleteDompetnya jgn di bawa bu
ReplyDelete.ATM nya ajaš
Yg laku lira sama uero
Deletejadi ingat waktu belanja di sana harganya jutaan, hehehe, solanya mata uang Lyra nolnya banyak hahaha
ReplyDeleteBelanja apa Omjay ? Saya cuma beli manisan buah tin sama teh delima
DeleteKapaann ya..aku bisa kesana?
ReplyDeleteBisa Bu insyaallah
Deletewah, bikin lapar dan haus bunda (edisi baper)
ReplyDeleteBisa nyoba cay
DeleteCerita jalan-jalannya menarik bu. Semoga suatu saat rezekinya ada bisa kesana seperti ibu kanjeng...
ReplyDeleteAammin YRA
DeleteIya ya Bu, pasar tempatnya setan, suka bikin ibu-ibu lupa diri.
ReplyDeleteAda aja yang mau dibeli kalau uangnya masih ada.
DeleteSubhanallah, travelling menyenangkan hati
ReplyDeleteAyo Bu traveling
DeleteKrenn bun... oleh2
ReplyDeleteKisah oleh2 besok ya
DeleteWis top markotop dah tulisannya
ReplyDeleteAyo melu nulis diajeng syantik
DeleteMatursuwun Bu Kanjeng dengan suasana grand pasar Turki nya, jadi kami nanti kalau ke sana sudah ada referensinya...Aamiin
ReplyDelete#doa penuh harapšš¤²
Wujudkan niatmu
Delete