ANUGERAH /Pentigraf
Oleh : Sri Sugiastuti
Malam ini Sutinah gelisah penuh rasa serba salah. Rasa rindunya pada Endah anak keduanya yang bekerja di kota baru saja berkabar. Endah dalam waktu dekat akan pulang bersama kekasih pujaannya. Padahal bukan kabar saja yang ditunggu, yang terpenting bagi Sutinah adalah dana dari Endah yang biasanya lancar, sudah 4 bulan belakangan tak kunjung datang. Tentu saja Sutinah penasaran ada apa dengan Endah.
Endah sudah 2 bulan ini tidak lagi tinggal di rumah kos. Ia juga tidak bekerja. Hatinya pun sedang galau. Bagaimana ia harus membahagiakan ibunya,sementara ia sudah tidak bekerja lagi. Tumpuan harapannya ada di pujaan hatinya Danu.
Sebuah mobil Avanza rentalan berhenti di depan rumah Sutinah. Ya hari ini yang ditunggu Sutinah. Kedatangan Endah dan pujaan hati anaknya beserta keluarganya. Rasa rindu yang membuncah segera terobati. Namun saat Endah mendekat Sutinah sangat kaget dengan perubahan anaknya. Endah terlihat gendut, terutama di bagian perutnya.
Ternyata keadaan inilah yang membuat Sutinah gelisah sepanjang malam. Ia mendapat anugerah. Segera diputuskan untuk menikahkan anaknya di KUA sekaligus acara tingkepan ( ritual hamil 7 bulan).
Surakarta Hadiningrat 28 Februari 2021
32 Comments
Kasih ibu kepada Beta, tak terhingga sepanjang masa
ReplyDeleteDan sering mendapt balasan yang mengejutkan
DeleteYa Allah... Makjleb Bu Kanjeng... Mau pingsan rasanya... Ya Allah lindungi anak-anak kami...
ReplyDeleteItulah realita yang sering dihadapi hidup di zaman now
DeleteIni bukan anugerah tapi musibah hamil luar nikah.
ReplyDeleteSmart think hadapi dengan perbanyak istiqfar
Delete'Anugerah' tak di duga
ReplyDeleteMembuat pusing tujuh keliling
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteApa hubungan gambar donat dgn tulisannya bu kanjeng?
ReplyDeleteRasanya seperti makan donat berisi sekam
DeleteTiga paragraf. Tanpa dialog. Ending berupa kejutan tak terduga. Benar- benar pentigraf.
ReplyDeleteTugas Bu Endar mengurainya menjadi novel atau real cerpen
DeleteTradisi yang harus kita rubah dengan pengetahuan agama
ReplyDeleteMoral dan kecelakaan karena tipisnya iman Pak Haji
DeleteRezeki double ini, apapun itu kasih seorang Ibu takkan hilang
ReplyDeleteMaka dibuat two in one ya Pak. Salam sehat Pak.
DeleteRealita hidup dengan segala ujiannya bu ..🙏🏻
ReplyDeleteBegitulah kenyataan yang ada saat ini
DeleteBetul-betul pentigraf yang indah, seru, saya tunggu cerita berikutnya
ReplyDeleteSemoga muncul ide lagi yang bisa digunakan untuk slahturahmi
DeleteRencana manusia bukan rancangan Yang Illahi. So....hadapilah semuanya dengan senyum🙏🏼
ReplyDeleteNasi sudah menjadi bubur.
DeleteYang sudah terjadi biarlah terjadi,semoga ada hikmahnya.
ReplyDeleteItu lah yg diharapkan
DeleteAnak polah bopo kepradah.
ReplyDeleteAnak berulah, orang tua terbawa resah.
Injih leres
DeleteTernyata kenyataan tak sesuai harapan
ReplyDeletePentigraf yang menguas emosi. Luar biasa bunda. Selalu memukau.
ReplyDeleteDibuat kelanjutannya bundaaa....
ReplyDeleteSekarang Menulis pentigraf saja. Menarik
ReplyDeleteWah, dapat ilmu baru bunda. Pentigraf. Sangat menarik kisahnya. Terima kasih
ReplyDelete