MOTIVASI MENULIS DARI ALQURAN DAN HADIS

Sri Sugiastuti

Pagi ceria, Sabtu tanggal 6 Februari 2021 ada momen khusus berkenaan dengan literasi yang jadi salah satu passion Bu Kanjeng. Webinar Literasi Nasional dengan tema "Proses Menulis Kreatif dan Produktif" diselenggarakan Sahabat Pena Kita (SPK) digelar secara online melalui zoom. Webinar ini dalam rangka Kopdar VI SPK ini bekerjasama dengan STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang.

Alhamdulillah Bu Kanjeng sudah bergabung  sejak  tahun 2018 di SPK (Sahabat Pena Kita) satu komunitas menulis yang lumayan eksklusif di mata Bu Kanjeng. Ada aturan khusus juga ada hak dan kewajiban sebagai anggota. Mulai dari setoran tulisan sunnah di grup, setoran wajib, iuran , sampai mengikuti kopdar dan seminar nasional yang diadakan setiap semester. Tak terasa sudah sampai di
Kopdar VI. Tentu saja Bu Kanjeng tidak mau membiarkan momen itu terlewatkan.

Laptop jadulnya dibawa ke teras, dipastikan dan diletakkan di tempat yang nyaman. Kursi kesayangan disiapkan, lalu dia duduk manis. Sebelum acara resmi dibuka, Bu Kanjeng sempat say hello kepada sahabat literasinya. Ada Pak Emcho atau Pak Much Khoiri, Dr. Ngainun Naim, Prof Muh Chirzin, Dr. Marjuki, Dr. Amie,
Ibu Rita, Ibu Lina, Ibu Tuti, Ibu Yanti, Kyai Masruri, Dr Arfan sebagai ketua, wah pokoknya lumayan banyak peserta. Webinar ini selain diikuti oleh peserta dari pusat juga diikuti peserta dari cabang daerah Semarang,  Magelang, Tulungagung dan Malang.

Webinar ini diawali dengan selayang pandang tentang
STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang. Dan masuk ke  tema  KREATIVITAS DAN PRODUKTIVITAS MENULIS DALAM QURAN DAN HADIS oleh Prof. Dr. Kasuwi Saiban, M.Ag. Motivasi menulis berdasarkan Al Quran menulislah ada perintah di QS Al Qolam. Sebagaimana surat di AlQuran, sebagai makhluk pertama yang diciptakan, menulis adalah suatu keniscayaan. Beberapa ayat yang menggetarkan dan memotivasi.

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhan untuk yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari 'alaq'. Bacalah dan Tuhanmu lah yang maha mulia. Yang mengajar manusia dengan pena.

Sejarah  Umar Bin Khattab sebagai inspirator ; pangusul pembukuan Alquran. Awalnya ditolak karena dianggap bid'ah.Umar tetap bersikeras demi eksistensi al-quran masa depan. Akhirnya para sahabat sepakat untuk membukukan al-quran. Bisa dibayangkan jika usulan Umar ditolak, tidak akan ada kreativitas dan produktivitas dalam menulis.

Ada Zaid Bin Tsabit sebagai ekskutor. " Yaa Allah andaikan mereka membebani saya untuk memindahkan gunung, hal itu lebih ringan bagi saya dari pada mengumpulkan/ menulis al-quran."

Begitu juga dengan Abdullah Bin Amr, "Rasulullah bersabda kepada Abdullah bin  Amr: Tulislah demi dzat yang kekuasaan-Nya, tidaklah sesuatu yang keluar dari mulutku kecuali haq/ benar( HR. Abu David dan Ahmad)

Sedangkan  Umar Bin Abd Aziz sebagai fasilitator . Ia yang memerintahkan menulis dan membukukan hadis melalui kekuasaan sebagai kholifah. Menggerakkan dan memberi fasilitas para penulis dengan anggaran negara.dan akhirnya banyak gerakan menulis oleh para ulama dengan berbagai disiplin ilmu. Ada Imam Hanafi, Imam Malik,  Imam As -Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal, dan masih banyak  lagi .

Akhirnya bisa disimpulkan  bahwa kreativitas  dan produktivitas menulis merupakan titah Al quran dan hadis,  yang mencakup  ayat-ayat Qur'aniyah dan Kau'niyah seperti  yang dicontohkan kaum ulama terdahulu merupakan kewajiban bagi semua muslim demi kelestarian ajaran Islam.

Pemaparan materi ini jadi memantik Bu Kanjeng yang sudah hampir purna tugas  untuk tidak meredup, banyak yang bisa dilakukan untuk berliterasi  secara  luas.

Bu Kanjeng sangat berterima kasih kepada panitia yang sudah menghadirkan narasumber hebat melalui webinar kali ini. Sungguh Bu Kanjeng merasa tercerahkan. Segera disruput wedang uwuh yang ada di dekatnya.

Acara webinar baru berjalan sepertiganya. Masih ada  dua materi yang dihadirkan untuk acara seminar nasional yang digelar SPK.  Bu Kanjeng merasa bersyukur menjadi bagian dari komunitas ini.

Soloraya, 8 Februari 2021.