MARI BERPUISI RIA (SEBUAH KATA PENGANTAR)






















Pengantar Bu Kanjeng
 (Pegiat Literasi, Motivator, & Penulis Buku)
 “ Ada pejuang rindu dalam puisi ” 

 Alhamdulillah, Berkat campur tangan Allah yang menggerakkan hati dan pikiran Bapak Susanto, salah satu sobat saya yang tinggal di Musi Rawas Sumatera Barat, meminta saya untuk bisa memberikan Kata Pengantar dari sebuah buku antologi puisi karya dari pegiat literasi dengan lebel “ Bait-Bat Kerinduan” yang terdiri dari 63 puisi dengan tema Kerinduaan. 

Kerinduan yang ditujukan kepada seseorang juga banyak hal yang tiba-tiba hilang dari suatu kebiasaan. Saya merasa tersanjung diberi kesempatan menorehkan beberapa kalimat di buku ini, sekaligus mengapresiasi segala bentuk tulisan yang bertujuan untuk sarana atau sebagai jembatan menuju ke penulis tunggal. 

Karena sejatinya karya puisi yang ditulis secara keroyokan akan lebih berwarna dan saling menguatkan juga memacu semangat menulis bisa lebih produktif dan kreatif. Membaca karya sobat Rofiana di dalam buku ini, tertera jelas kerinduannya yang mencekam di tengah pandemi. Harapan akan ada titik terang dan semua kembali normal diungkapkan dalam kumpulan puisinya. 

Begitu juga dengan Rr. Kusumawardani yang menumpahkan rasa rindunya pada kekasih pujaan hatinya. Sepert yang tertulis di bawah ini;
 Kasih kurindu 
Sungguh berat rasa ini tak tertahan 
Haruskah kumelupakan
 Tak kuasa ku menjalani kehidupan
 Rindu semakin mengguncang
 Ketika ku ingin menggapaimu
 Kau semakin jauh dariku

 Masih banyak ungkapan kerinduan lainnya yang terhimpun di dalam buku antologi puisi ini. Saya sangat mengapresiasi hasil kolaborasi ini. Dengan hadirnya buku ini jelas menambah deretan nama penulis yang mulai sadar dengan kemampuan yang mereka miliki, kemudian menularkan ilmu dan kebiasaan baiknya untuk menulis kepada orang lain atau sahabat terdekat. 

Saya ucapkan selamat kepada seluruh penulis dalam buku ini. Selamat karana bisa mengalahkan rasa malas menulis,dan selamat karena Anda mulai menyadari dengan potensi yang dimiiki lalu mewujudkan apa yang ada di pikiran menjadi barisan aksara yang bermakna. 

Sejatinya menulis puisi itu ungkapan jiwa yang punya perasaan ada rasa gelisah gundah, atau bahkan ungkapan motivasi atau semangat untuk bangkit dari keterpurukan. 

Tidak salah bila Maulana (2015 : 258) menyatakan menulis puisi pada dasarnya merupakan medan ekspresi dari bayang-bayang pengalaman, pengalaman atau mengolah pengalaman sebagai sumber penciptaan puisi itu. Sedangkan mengenai isi puisi dan kualitas puisi, seumanya sangat bergantung kepada intensitas penghayatan sang penyair terhadap berbagai pengalaman hidup yang menarik perhatianya, disamping itu tentu saja, penulisan puisi sangat bergantung pula pada seberapa jauh sang penyair menguasai bahasa dan kosa kata. Menulusuri proses kreatif penulisan puisi sama asyiknya dengan menulis puisi itu sendiri. Setiap penyair, jika ditanya soal ini, yakin ditanya soal apa dan bagaimana menulis puisi, maka ia akan menjawab pertanyaam tersebut dengan cara pandang yang berdeda-beda.

 Semoga buku ini mendorong kita tetap optimis. Badai pasti berlalu, atau setelah hujan akan muncul pelangi, menghapus semua kerinduan yang pernah hadir di hati masing-masing. 

Salam Literasi Surakarta Hadiningrat, Februari 2021 Sri Sugiastuti www.srisugiastutipln.com

Post a Comment

12 Comments

  1. Masya Allah, mantap dan keren Bun. Inspiratif dan informatif banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo bu, mana naskahnya sudah siap belum . Nanti saya siap.memberikan.kata pengantar

      Delete
  2. Wah hebat bu Kanjeng, kata pengantar yang puitis juga. Saya tunggu lho bukunya pak D Susanto. Pesan ya. Penasaran ingin segera baca untaian kata hatinya pak D.

    ReplyDelete
  3. Bu Kanjeng memang luar biasa dan sangat menginspirasi. Kerinduan ini hilang saat membaca karya Bu Kanjeng dan teman" hebat

    ReplyDelete
  4. Puisi ekspresi jiwa... terungkap lewat untaian kata pilihan penyejuk rasa. Salam literasi 🙏

    ReplyDelete
  5. Bu Kanjeng...matur nuwun saestu sudah kersa menuliskan kata pengantar di antologi puisi saya bersama teman-teman...terharu saya Bu...

    ReplyDelete
  6. Wah mantap, lahiran lagi antologi puisi.. kata pengantarnya renyah sekali, keren...

    ReplyDelete
  7. Bu Kanjeng luar biasa penggerak literasi yang selalu mampu memberi inspirasi semoga kami bisa segera mengikuti. Terimakasih bu kanjeng untuk semua ilmunya..

    ReplyDelete