Duka.
Oleh: Sri Sugiastuti
Duka
Bukan petaka
Fakta dan celaka.
Meniti hati untuk terlatih
Berita bernada sedih
Jangan merintih
Perih.
Pandemi
Kau basmi
Nyawa tanpa kompromi
Kau hapus jalan silahturahmi
Ada prokes yang harus dipahami.
Kutangisi kepergian sahabat tercinta
Tak bisa kupercaya tetapi nyata
Ada banyak duka dalam berita
Berarak menabur pilu semata
Kepada-Mu kumeminta
Tak ingin gulita.
Desah
Lapas alhamdulillah
Sebagai wujudku pasrah
Kepada-Mu ya Robb ya Allah
Selalu ada sujud wasyukurillah.
Doaku kuatkan bangsa ini ya Ilahi
Ku yakini akan Kau sudahi
Kewaspadaan kan kupenuhi
Menjaga nafsu birahi.
Semangat tak boleh melemah
Jangan saling membantah
Semua akan penuh berkah.
Surakarta Hadiningrat, 26 Juli 2021
31 Comments
Mantul bun
ReplyDeleteJadi ikut belajar Ilmu baru lagi
Puisi telelet
Iya Bun
Deletepuisi telelet seperti itu? Saya masih belajar;
ReplyDeleteMari belajar
DeleteSemoga pandemi dan duka ini segera berlalu...
ReplyDeleteMantap Bu Guru.
Aamiin YRA
DeletePatokannya jumlah baris ya Bun? Kalau jumlah kata tiap baris, bgm?
ReplyDeleteSementara saya ikut nulis saja. Jumlah kata tdk dibatasi yg penting landai gemulai
DeleteMakin keren Teleletnya, Bunda👍👍👍
ReplyDeleteMasih berproses
DeleteSemoga pandemi segera berlalu
ReplyDeleteAgar tak selalu memberikan berita pilu
Yang menyayat kalbu
Sembuhkan Indonesiaku
Harapan yang indah penuh berkah alhamdulillah
DeleteSabil melihat sambil mendapat ilmu nya Bunda
ReplyDeleteBerharapnya begitu
DeleteSambil membaca merenungi yang diungkapkan penulis, dan ingin membuat juga...
ReplyDeleteMari kita.bergerak menuju barisan aksara bermakna
DeleteTerbawa rasa bunda..edisi memahami baris demi baris ,bait demi bait puisi ...indah dan pengin bisa....🥰🙏
ReplyDeletePasti bisa ayo belajar
DeleteTurut berduka bu, karena pandemi ininkita harus kehilangan banyak sekali teman, sahabat bahkan sanak keluarga, saya juga merasakan hal serupa
ReplyDeleteYa, kita harus tetap sabar ,tawakal dan berprasangka baik kepada-Nya
DeleteSungguh dalam isinya duka belum berakhir
ReplyDeleteIkhtiar dan doa yang harus kita kuatkan
DeleteSemoga pandemi cepat berlalu bunda ..
ReplyDeletePingin belajar puisi sama bunda ...
Nanti saya masukkan je groupnya
DeleteMemang aura kehidupan sedang suram
ReplyDeleteMungkin ini adalah zaman paling kelam
Dunia dipenuhi wajah-wajah muram
Namun iman kita takboleh padam
Suatu jawaban dan pernyataan yang oke bingits Ambu
Deletesmoga yg ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan... Aamiin..
ReplyDeletePuisinya luar biasa dan sangat menyentuh ..bunda. Sy bs merasakan jg bgaimana kehilangan kerabat dan sahabat...hanya dalam hitungan waktu. Semoga kita semua selalu dalam perlindunganNYA dan sehat wal-afiat..ya bun.🤲🤲Amin YRA.
ReplyDeleteSemoga kita diberi kesehatan dan ter3jaga iman dan imun
DeleteTerima kasih Bu Kanjeng. Belajar Telelet dengan 2 huruf terakhir sama.
ReplyDeleteKereen bu
ReplyDelete