"Hidup untuk Amal Saleh
Oleh: Sri Sugiastuti
"Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
QS.An Nahl:97
Duduk di serambi masjid bada Subuh, usai membaca doa, saatnya konsentrasi mendapatkan asupan rohani. Karena teh hangat dan nasi kotak pun akan mengiringi 5 menit sebelum Pak Ustadz menyelesaikan tausyiahnya.
Pak Ustadz baru saja membuka tausyiahnya. Setelah itu keluar 1 pertanyaan untuk memantik jamaahnya mulai konsentrasi mendengarkan materi yang akan disampaikan.
Amal saleh itu apa saja? Jeda sebentar. Pak Ustadz pun menjawab sendiri pertanyaannya.
Semua pekerjaan yang tidak bertentangan dengan perintah Allah, dan dikerjakan dengan ikhlas itu adalah amal saleh.
Termasuk bersenang- senang dengan istri dan keluarga yang diniatkan untuk mencari rida Allah.
Karena pada prinsipnya,
bila diridai Allah kita akan mendapatkan kehidupan baik. Sesuai janji Allah di QS An Nahl ayat 97.
Agar jamaah tidak ngantuk dan gagal fokus, Pak Ustadz bertanya lagi. "Ada yang tau singkatan STMJ?" Sambil mengarahkan pandangannya ke jamaah yang hadir.
Ia pun menjawab yang dilontarkan, bahwa STMJ itu singkatan Salat Terus Maksiat Jalan. Ini satu kegiatan yang tidak baik. Seharusnya sebagai orang yang beriman kita mentaati makrifat tidak berbuat maksiat.
Kata Pak Ustadz amal saleh yang paling utama adalah salat 5 waktu. Salat bila dilaksanakan dengan baik, di saat sujud dan ruku' menjadi bagian dari merefresh tubuh sekaligus menyehatkan. Aliran darah pun menjadi lancar. Pikiran jadi jernih. Berharap mendapatkan rida Allah dan tetap bersyukur dalam kondisi seperti apa pun.
Saat diberi rezeki berupa sakit pun tetap bersyukur dan berdoa." Semoga berguguran dosa kami, dan berilah pahala dari sakitnya ini." Masih banyak amal saleh yang kita kerjakan untuk meraih rida Allah.
Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Tatik Pudjiani dan Bagus Mustakim (2019: 237), amal saleh adalah perbuatan yang sungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama. Di dalam amal saleh terdapat amal ibadah dan amal jariyah yang meliputi habluminallah dan habluminannas.
Habluminallah, bagaimana hubungan kita dengan Allah, beribadah dan selalu menjaga kedekatan itu dengan selalu mengingatnya.
Sedangkan Hañluminannas lebih kepada bagaimana hubungan kita kepada hamba Allah yang lain. Tidak iri dan dengki, mau berlomba dalam Kebaikan.
Menjalin silaturahmi dan berkasih sayang seperti yang diriwayatkan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu , Rasulullah mengenang, “ Janganlah kalian (wahai muslim) saling hasad (dengki), saling najsy, saling membenci, saling membelakangi, dan janganlah kalian melakukan transaksi harta yang berdampak pada gagalnya transaksi orang lain. Jadilah kalian wahai hamba-hamba Allah orang-orang yang bersaudara. Orang Muslim itu saudara bagi muslim lainnya. Tidak menzhaliminya, tidak mengizinkan dizhalimi, tidak membohonginya, dan tidak melarangnya. Takwa itu letaknya di sini –beliau menunjuk ke arah dadanya tiga kali-. Cukuplah seseorang itu jahat ketika ia dikelilingi saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram mengganggu muslim yang lain, baik mengganggu darah, harta ataupun kehormatan dan nama baik.” (HRMuslim).
Sudah cukup jelas dalam hadis ini bagaimana kita harus menjaga hubungan dengan sesama manusia terutama muslim.
Kita tidak perlu ragu untuk beramal saleh. Mungkin awalnya berat dan terlalu banyak alasan untuk melakukan dan dianggap sangat berat. Padahal jelas di dalam Al Quran, Allah menjanjikan berbagai balasan berupa pahala dan kebaikan bagi umat Islam yang beriman dan beramal saleh. Sebab, itulah yang membuat amal saleh bisa dikatakan sebagai pelengkap kesempurnaan iman seseorang. Semakin banyak amal saleh yang diperbuat, semakin kuat pula keimanannya.
Alhamdulillah Bu Kanjeng berhasil mengumpulkan apa yang didengar, direnungkan dan dikaji di Ahad Subuh barokah. Allah beri nikmat sehat dan sempat salat subuh berjamaah, duduk di taklim dan diakhiri sarapan bersama jamaah masjid.
Nikmat Allah manakah yang kau dustakan?
Surakarta Hadiningrat, Ahad 04 Desember 2022
0 Comments