Sri Sugiastuti
Asyiknya Ujian Sekolah Daring
Covid 19 jadi hantu di dunia. Mereka gentayangan merusak
tatanan dan rencana manusia yang sudah ada. Berbagai kegiatan yang bertajuk gathering ditiadakan. Mall sepi, tempat
hiburan kosong, jalan-jalan lengang. Korban berjatuhan. Yang paling berisiko
justru tim medis yang berada di lini terdepan.
Bu Kanjeng menyimak semua info yang masuk dengan hati yang kethir kethir, was-was. Ini bagian dari
kecemasan tingkat dewa. Jumat tanggal 20 Maret Bu Kanjeng tetap berada di
sekolah memastikan semua soal Ujian Sekolah sudah diinput semua guru anic yang
bertanggung jawab. Senin US online akan digelar.
Kekhawatiran Bu Kanjeng bukan hanya pada Covid 19, tetapi
juga merambah pada siswa klas 12 di sekolahnya yang super duper. Mungkin kah
mereka bisa mengikuti US online? Mengingat pada saat simulasi saja mereka
banyak kendala yang mereka buat sendiri. Mereka siswa yang sangat istimewa yang
selalu berangkat sekolah sudah membawa masalah dari rumah.
Perlu kerjasama wali kelas orang tua / wali murid dan
menyadarkan siswa dengan cara yang bisa mereka terima. Ini jadi PR khusus untuk
Bu Kanjeng. Itulah sebabnya Bu Kanjeng minta dimasukkan dalam group peserta US
online. Ia ingin mengawal US online hingga tuntas dengan hasil yang memuaskan.
Harapan ini sangat wajar.
Bu Kanjeng selain fokus pada Siswa, ia juga harus siap
dengan pengeluaran tambahan dampak dari Covid 19 yang melanda dunia. Ada
anggaran untuk APD (Alat Pelindung Diri) Hand sanitizer, konsumsi lembur dan
pengeluaran tak terduga lainnya. Untung Bu Kanjeng bukan tipe orang yang
gampang anic, tetapi lebih cenderung terlalu Pede. Ia yakin bisa mengatasi masalah
dengan mendengarkan masukkan dari staf dan dewan guru.
Bismillaahirrohmaanirrohiim
semua sudah melalui prosedur dan pengarahan yang diberikan. Bu Kanjeng hanya
berharap sekolah yang dipimpin bisa melaksanakan tugas dengan baik, hak siswa
tidak terdzolimi dan Ujian Sekolah online bisa berjalan dengan baik.
Setelah input soal US selesai Bu Kanjeng pulang dengan
membawa rencana baru. Ia ingin memanfaatkan weekend
dengan imbauan di rumah melawan Covid
19.
Sampai di rumah langsung SOP dilaksanakan. Anjuran baik di
medsos maupun dari situs resmi agar lepas alas kaki , masker dan langsung cuci
tangan dengan sabun dilanjutkan ganti baju yang bersih. Semua dilakukan
diiringi doa tolak wabah.
Yaa Allah apa yang
terjadi di bumi dan langit seisinya atas izin-Mu. Beri kami kekuatan dan tetap
Iman di jalan – Mu. Hanya kepada-Mu kami serahkan hidup dan mati kami. Aamiin
YRA.
# Soloraya 16032020
#Jangan berkerumun
#Ujian Sekoah Daring
#Dunia melawan Covid
19
Bersambung.
10 Comments
Tulisan Bu Astuti sll menarik. Eh bukan covid ya, yp Qif.
ReplyDeleteOrang Malaysia itu Bu yang memviralkan
Deletecovid-19 telah "meluluskan" para siswa peserta UN dengan caranya. Para guru selamat memasuki "keletihan" baru dengan caranya...
ReplyDeleteIngat guru jgn sampai stres ya
DeleteAamiin yaa Rabb...
ReplyDeleteBerharsp yg terbaik dari Allah
DeletePeran guru kreatif tidak galau menghadapi serangan Covid 19. Situasi yang mencekam tidak membuat patah arang, melain lebih tertantang. Sekalipun ada kebijakan lock down, pembelajaran teap berjalan.
ReplyDeleteModa daring menjadi pilihan. Walau tidak bertatap muka, pembelajaran tetap berinteraksi baik secara online maupun online.
Sukses bu Kanjeng mengantarkan anak yang siap hidup di era Revolusi Industri 4.0.
Ini dunia nya Pak Doktor ayo mumpung WFH blognya diurus lagi
DeleteBerdamai dengan keadaan, semua ada hikmahnya. Salam kenal bu
ReplyDeleteSalam kenal, salam literasi. Plus berdamai dengan hati biar daya imun kuat ya Pak
Delete