Oleh : Sri Sugiastuti
Caption di awal tulisan ini memang menguundang tawa. Pernyataan atau meme itu sungguh menggelitik karena identik dengan kenyataan yang ada saat ini. Saat dunia melawan corona. Dan banyak hal-hal aneh yang dirasakan manusia saat ini
Sejak kota Solo dinyatakan KLB tanggal 14 Maret 2020 karena
ganasnya virus Covid 19. Bu Kanjeng dalam menyikapi antara percaya dan tak
percaya. Pekerjaan sekolah yang di depan mata berseliweran. Ada UNBK yang
ditunda, ada Ujian Sekolah yang dilaksanakan secara online, juga siswa yang
harus belajar di rumah. Semua perintah dan kesepakatan itu dijalani.
Kegiatan harian jadi terasa aneh. Tiap pagi setor jari untuk
finger print, ditiadakan. Berdiri di depan gerbang menyalami siswa yang datang
dilarang karena mereka harus diam di rumah. Menerima tamu dan say helo dengan
cipika cipiki sesama muslimah pun dihindari.
Virus Covid 19 yang dianggap tidak bakal menyerang orang
Indonesia yang mayoritas Islam identik dengan kebersihan akhirnya terpatahkan.
Entah bagaimana awalnya si virus itu sampai juga ke Indonesia dan berulah
hingga saat ini korban mulai berjatuhan hampir merata di seluruh Indonesia.
Virus yang penyebarannya unik dan bisa bersarang di tubuh
orang yang sehat lalu berpindah ke tubuh orang yang kondisinya lemah. Membuat
banyak kegiatan yang mendatangkan kerumunan, dan keramaian dilarang. Termasuk
kegiatan ibadah. Hal ini sangat membingungkan betapa dahsyatnya dampak wabah
Covid 19.
Bu Kanjeng yang tiap hari mengikuti langkah kebijakan
Pemerintah dan mengamati masyarakat sekitar dibuat heran. Karena pemahaman tiap
individu memang berbeda. Bu Kanjeng yang tinggal di kelas menengah ke bawah
masih melihat tetangganya yang menggelar ganjaran dan mengundang banyak orang.
Bu Kanjeng sendiri lebih suka mengikuti aturan yang ada.
Setiap hari masih dalam pantauan belum ada tanda-tanda akan segera berakhir.
Bahkan isue yang paling mengkhawatirkan himbauan diam di rumah diperpanjang.
Padahal bulan Syaban atau Ruwah sudah dekat artinya Ramadanpun segera tiba. Bulan
yang dinantikan umat Islam sedunia.
Ingat Ramadan Bu Kanjeng ingat. Tabungan. Ia lebih suka
menyiapkan lebih awal apa yang jadi kewajibannya di bulan Ramadan. Ia pun
konfirmasi ke pengurus Pengajian yang mengelola tabungan cukup difoto buku
tabungannya dan uang ditransfer. Dengan hati riang Bu Kanjeng mencuri star.
Bu Kanjeng tidak membeli barang- barang yang dibatasi
pembeliannya. Memang di pusat perbelanjaan itu stok gula pasir tidak ada.
Minyak goreng, mie instan dan beras pembeliannya dibatasi. Mungkin
dikhawatirkan ada orang yang ingin mengambil kesempatan untuk menimbun barang.
Sedangkan kepentingan Bu Kanjeng hanya ingin membuat hatinya tenang karena
lebih puas berbagi makanan daripada uang.
Sebenarnya ia tidak perlu ribet, kalau mau pesan tinggal
telpon barang diantar. Tetapi nama perempuan kalau tidak memilih barang dan
membandingkan sana sini mereka tidak puas. Pada akhirnya niat mau ngirit malah
ngorot. Uang sudah bertukar dengan barang dan segera diamankan tinggal menunggu
waktu yang tepat untuk didistribusikan kepada yang berhak.
Bu Kanjeng lega salah satu hajatnya sudah tertunaikan di
weekend kali ini. Ya saat himbauan diam di rumah ia bisa nyicil satu pekerjaan.
Ia berjanji setelah ini akan mematuhi himbauan diam di rumah. Stay at home guys
Eh sepertinya tetap masih ada yang kurang. Artinya besok ia
harus melengkapi kekurangan itu. Kebutuhan manusia selalu saja tak pernah
berhenti. Muncul lagi muncul lagi. Wes
pokokmen Slaman Slumun Slamet
Semoga jeda tiga minggu tidak membuat Bu Kanjeng mati gaya.
Karena ia tetap harus masuk sekolah dan melaporkan semua kegiatan yang
berkaitan dengan tanggungjawabnya sebagai pendidik.
#Dunia Melawan Corona
# Soloraya 20032020
#Jangan pernah Mati
Gaya
#Aneh tapi Nyata
Bersambung
24 Comments
Semoga covid segera lenyap
ReplyDeleteAamiin YRA. Makasih sdh hampir
DeleteWaah sama Bu, di lingkungan saya pun, masyarakat nya masih banyak yang berseliweran meski sudah ada yg ODP. Hihihi ....
ReplyDeleteSila berkunjung juga ya Bu Kanjeng jika berkenan dan ada waktu ke :
dittawidyautami.blogspot.com
Siap BW back.Saling support ya
DeleteNyimak
ReplyDeleteAlhamdulillah. Tq
DeleteApa kita tinggal berdampingan ya bu? šKok sama dengan yang saya alami. Masyarakat masih banyak yang tidak peduli dengan anjuran pemerintah untuk stay at home.
ReplyDeleteApa kita tinggal berdampingan ya bu? šKok sama dengan yang saya alami. Masyarakat masih banyak yang tidak peduli dengan anjuran pemerintah untuk stay at home.
ReplyDeleteKenyataannya seperti itu yw
DeleteMantul banget buk
ReplyDeleteTahun 2020 kita masih belajar cara cuci tangan yang benar ya
DeleteSalam kenal bu kanjeng...top pokoknya
ReplyDeleteSalam kenal salam literasi
DeleteSemangat, Bu Kanjeng... Salam sehat. Stay at home
ReplyDeleteTercurah doa yang sama untukmu say
DeleteBetap pentungnya kita merancang pembelajaran jarak jauh yg menyennagkan siswa. Di sinilah kreativitas guru teruji
ReplyDeleteBetul sekali omjay walau kesadaran guru masih di bawah target
DeleteMantabs suratabs. Lanjut, b hajjah.
ReplyDeleteSiap Pak Haji. Writing is Selling
DeleteSiap laksanakan komandan
ReplyDeleteWowww di mana-mana ada samanya ya. Banyak yg tak taat aturan. He33
ReplyDeleteYakin kalau punya nyawa serep
DeleteDeskripsi yg bagus. Kayaknya lebih akrab dengan Corona. Semoga Corona segera lenyap setelah diketahui jati dirinya.
ReplyDeleteSaking akrabnya muncul Lembayung Rindu
Delete