Sri Sugiastuti
"Ibu doakan semua baik-baik saja ya! Aku tetap ke
Bekasi karena sudah komitmen sejak awal dan harus ke sana." Kalimat itu
jadi senjata anak Bu Kanjeng yang tanggal 19 Maret nekat ke Bekasi dengan
transportasi KA Ekonomi Bengawan.
Bagaimana perasaan Bu Kanjeng? Dalam situasi KLB virus Covid
19 dan Imbauan Diam di Rumah tetapi ia tidak bisa mencegah anaknya bepergian ke
luar kota. Ia sudah meminta dengan berbagai cara untuk membatalkan rencananya.
Tetapi sang anak tetap kekeh harus berangkat. Wabah Virus Covid 19 tidak bisa
menghalangi cinta sang anak pada kekasihnya.
Berbekal doa dan tekad yang bulat sang anak menuju stasiun
Purwosari dan melanjutkan perjalanan ke Bekasi. Bu Kanjeng dengan kepasrahannya
hanya bisa menitipkan sang anak pada
Sang Khalik yang menguasai jagad raya. Sang Khalik yang maha
Berkehendak, termasuk jatuhnya daun kering dari dahan pohon.
Sang anak pun dalam pantauan Bu Kanjeng. Ia bawakan 1 set
minuman instan jahe merah, protecal dan tablet generik parasetamol, juga
masker. Berbekal doa dan niat yang kuat sampai lah sang anak di Bekasi.
Rangkaian kegiatan yang mereka susun
sebelum wabah merebak ambyar semua.
Dalam memonitor anaknya dari jauh perasaan Bu Kanjeng tidak
tenang. Rasa khawatir pasti ada. Ia rasakan menunggu hari begitu lama. Menuju
tanggal 26 serasa seabad. Tiap 3 jam selalu vicall dan memastikan semua
baik-baik saja. Bu Kanjeng pun berharap sang anak tidak naik KA seperti rencana
semula. Bu Kanjeng lega saat sang anak posting foto tiket bus yang akan
membawanya pulang.
Walaupun tiket bus yang dipegang jurusan Yogyakarta tak
masalah. Berharap Bus lewat tol Solo dan sang anak bisa turun di Kartasura lalu
dengan ojol bisa tiba di rumah. Rasa tak sabar menghantui batin Bu Kanjeng.
Di tengah kegalauan hati Bu Kanjeng menunggu pokedatangan
anaknya dari bepergian, jelang magrib saat membuka WA sudah ramai berita duka
muncul. Berita yang mengabarkan bahwa
ibunda presiden ke-7 Indonesia Bapak Joko Widodo meninggal dunia di usia 77
tahun. Beliau lbu Sudjiatmi Noto Miharjo seorang sosok ibu yang humble, sering
nyebar rasa seneng dan berbagi.
Kenangan Eyang Noto dan Buah Hati Bu Kanjeng
Bu Kanjeng yang tinggal satu kelurahan dan tidak terlalu
jauh dari rumahnya hanya bisa melantunkan doa. Tahun ini di bulan Ramadan besok
sudah tidak bisa berjumpa lagi, karena hampir tiap Ramadan Eyang Noto selalu
hadir di pengajian ibu-ibu masjid Al Fath dimana Bu Kanjeng yang menjembatani
kehadiran beliau lewat komunitas pengajian yang ada di Solo.
Di TV hampir semua orang dekat atau pejabat teras
menyampaikan kenangannya bersama Eyang Noto. Begitulah adanya ketika seseorang
meninggal barulah tampak kebaikan dan kenangannya. Bu Kanjeng yakin kepergian
beliau memang sudah takdir bukan karena terlalu prihatin ( ngenes) memikirkan
anaknya sang presiden yang sedang diuji Allah dengan wabah virus Covid 19 yang
melanda dunia.
Acara takziah pun pastinya terganjal dengan himbauan diam di
rumah yang diperpanjang hingga tanggal 13 April 2020. Tidak akan ada
iring-iringan para pentakziah dan pengantar sampai ke pemakaman. Pengumuman
digelar agar masyarakat tetap di rumah saja.
Sambil membalas WA, Bu Kanjeng berusaha menenangkan
pikirannya dengan berdoa. Semoga kedatangan anaknya tidak membawa masalah.
Langkah dan citanya masih panjang. Yaa Allah hilangkanlah rasa was-was di hati
Bu Kanjeng. Duhai Zat yang selalu membolak balikkan hati mudahkan hati ini agar
tetap Iman dan bersyukur dengan segala
ketetapan - Mu. Aamiin YRA.
#Soloraya 26 Maret
2020
#Kecemasan hati
seorang ibu
#Presiden Jokowi
berduka
#Selamat Jalan Eyang
Noto
#Dunia Melawan Covid
19
Bersambung.
27 Comments
Keren bu.
ReplyDeleteKeren bu.
ReplyDeleteMari berbagi, terima kasih
Deletesemua cerita belum ada akhirnya... sambung lagi... ha ha... selalu menyisakan tanya...
ReplyDeleteItu lah kehidupan teman
DeleteBagus diksinya, sederhana dan mengalir mudah di pahami...https://sanggarghinaaorlin.blogspot.com
ReplyDeleteTerima kasih. Sisp BW juga nih
DeleteBagus bu, alur cerita nya keren...
ReplyDeleteBu Guru Cantik. Tulisan saya msh terlalu sederhana seperti ngajal curhay
DeleteWah bunda sudah diblog sendiri. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah
ReplyDeleteAamiin YRA. Tercurah doa yang sama untukmu
DeleteWow, hebat Bu. He33. Putra tercinta jadi ke Bekasi, ya?
ReplyDeletePerngeyelan dan pulang dgn selamat Alhamdulillah
DeleteLuar biasa bu ceritanya
ReplyDeleteKecemasan seorang ibu saat anaknya harus ke tempat corona mewabah
DeleteMemang kaum ibu selalu peduli anaknya, mantap buk tulisannya
ReplyDeleteSport jantung walau tetap berusaha tenang. Apalagi kekhawatirannya ayahnya yang kadang lebay
Deletedoa adalah senjata yang paling amouh nggih bun. renyah tulisannya
ReplyDeleteYa benar modalnya doa dan berbaik sangka
DeleteInsyaallah semua dimudahkan. Amin...
ReplyDeleteAamiin YRA terima.kasih sudah singgah
Deletetulisannya keren...alur cerita yang menarik
ReplyDeletehttps://sanggarghinaaorlin.blogspot.com/
Keren.Tergabung dengan Omjay dan BWnya banyakk
DeleteTulisan yang indah bunda. salam sehat dan sukses selalu.
ReplyDeleteAamiin YRA.Terima kasih sudah berkunjung
DeleteKeren ibu👍 Semoga ibu dan keluarga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT
ReplyDeleteAamiin YRA
Delete