Oleh : Sri Sugiastuti
Saat pandemi Covid 19 melanda krisis kuota internet menimpa
pengguna, yang suka tidak suka harus keluar dana. Begitu pendapat Bu Kanjeng.
Ia membuat pernyataan itu bukan ngawur tetapi berdasarkan pengamatan dan
keluhan yang ramai di WAG emak
-emak yang diikuti.
"Anak tidak sekolah dan belajar di rumah bikin saya
tambah puyeng Bu! Boros kuota, perasaan baru diisi seratus ribu, seminggu lalu,
eehh udah habis nih." Keluh Bu Mila yang punya 3 anak sekolah di jenjang
SD, SMP dan SMK.
"Sabar Bu, yang puyeng bukan hanya Ibu, tetapi hampir
semua orang di dunia yang kena imbas dari pandemi corona merasakan
ketidaknyamanan dengan keadaan seperti ini," hibur Bu Kanjeng.
"Iya, tapi Bu, beban hidup kami semakin berat. Ada
pengeluaran yang membengkak untuk beli pulsa kuota internet. Belum lagi ketika
mendampingi anak saya yang di bangku SD. Pelajarannya susah dan tugasnya
banyak." Bu Mila mengeluarkan semua unek-uneknya. Karena dia tahu, Bu
Kanjeng di pihak sekolah.
" Saya sebenarnya juga prihatin Bu Mila. Siswa saya
dari golongan menengah ke bawah. Dan penuh dengan masalah. Mereka kalau sekolah
niatnya cari udara segar dan suasana nyaman yang ada di sekolah. Mereka kadang
merasa sumpek di rumah. Keluar rumah juga
dibatasi. Nah sekarang mereka tidak sekolah, berada di rumah, pasti sama
pusingnya dengan orang tuanya." Timpal Bu Kanjeng
Percakapan itu mewakili keresahan golongan menengah ke bawah
yang fakir kuota internet sementara dituntut untuk belajar melalui daring yang
bernyawa kalau ada paket kuota internet. Jadi tidak heran bila belum semua
siswa mengirimkan laporan bahwa mereka sudah melaksanakan tugas yang diberikan
gurunya dengan membuat video atau hanya sebatas foto saja.
Bu guru juga keluar dana untuk bisa membuka kiriman tugas
yang dikerjakan siswa-siswanya. Begitu lah kenyataan yang terjadi saat ini.
Siap tidak siap, guru, siswa dan orang tua harus "makan" kuota
internet. Jadi jangan pernah mengeluh kok
boros kuota.
Bu Kanjeng mikir sejenak. Supaya tidak boros gimana ya? Ia
tidak tahan mendengar keluhan orang tua yang harus mengeluarkan anggaran
tambahkan untuk pulsa kuota internet. Bu Kanjeng sibuk mencari informasi yang
akurat agar bisa hemat kuota internet. Dia ngulik di situs terpercaya untuk mendapatkan
panduan berhemat kuota internet.
Alhamdulillah, dapat dong. Tips ini sebenarnya semua orang
tahu, tetapi kadang terlena. Jadi harus diingatkan. Seperti yang dilansir dari
Fossbytes. Ya diingatkan supaya membatasi penggunaan data, membatasi Background
aplikasi, mengecilkan data di Chrome, usahakan ketika update melalui Wi-Fi,
membatasi penggunaan Streaming, dan yang terpenting awasi konsumsi data alias
jangan royal. Dengan menghemat kuota Internet artinya menghemat uang.
Bu Kanjeng bisanya memberi tips. Padahal ia kalau sedang
asyik dengan Literasi Digital ya sering lupa diri. Apalagi saat ikut belajar
daring di komunitasnya, atau sesekali jadi bintang tamu untuk sekedar berbagi.
Ia baru sadar saat matanya mulai meredup, atau hape lemot.
Ya, ternyata krisis kuota internet dialami oleh semua orang yang
hidupnya sudah tergantung dengan Internet. Saat sambungan Internet terganggu
mereka akan mati gaya. Bu Kanjeng sendiri saat kuota internet sekarat, ia akan
meminta diinfus tetring agar ia bisa terkoneksi lagi dengan dunia luar.
Fenomena yang dialami
hampir oleh semua orang yang saat ini bukan hal yang mudah untuk dijalani.
Orang saat ini sedang berjuang melawan corona. Di mana hampir semua kegiatan
dikerjakan dari rumah secara daring.
Bu Kanjeng berharap pasca pandemi, masyarakat semakin bijak
dan siap bersaing dengan cara yang sehat dan fair memasuki kehidupan yang lebih
gemilang. Terutama bijak memanfaatkan kuota internet yang dimiliki.
#DuniamelawanCorona
#Krisiskuotainternet
#Keluhanorangtua
#stayathomeandworkfromhome
#Soloraya18042020
Bersambung
32 Comments
Menukislah teeus setiap ahri dan buktikan apa yg teejadi. Kmearin akses internet sempat mati tapi bisa disiasati menulis di word dulu sehingga ketika internet konek lsg bisa diposting di blog. Gajah mati meninggalkan gading. Blogger mati meninggalkan posting
ReplyDeleteHatur nuwun
DeleteSemangat ngeblog mengalir dari omjay
semangat pagi....mantap tulisannya
ReplyDeleteSalam literasi mari membangun kreatifitas
Deletekeren bu..bisa untuk referenasi ya?
ReplyDeleteAlhamdulillah
DeleteMari menulis
Seru
ReplyDeleteBagaimana dengan pulsa kuota om Bams? Aman ya?
DeleteBagus bu,tulisan menginspirasi...
ReplyDeletesalam literasi
Alhamdulillah, banyak yang mengeluh seperti itu
DeleteMungkin bisa disiasati menulis di Word atau WA grup pribadim
ReplyDeleteYa, harus pintar ngatur strategi hape distel spy hemat kuota
DeleteInspiratif n mewakili unek2 ratusan bahkan ribuan korban yg terdampak musibah pandemik koh rona terutama golongan taraf hidup menengah kebawah yg sangat menderita dengan kondisi saat ini...salam n semangat selalu...stay home n stay healthy life!😍😘
ReplyDeleteSemoga ada solusi yang tepat dan mantap
DeleteTerimakasih Bunda sangat menginspirasi
ReplyDeleteAlhamdulillah. Salam literasi
DeleteSip Bunda
ReplyDeleteSip juga sdh meyimak
ReplyDelete👍👍
ReplyDeletePandemi Covid-19 ini jadi wahana kita untuk belajar dalam segala hal...
Mengambil hikmahnya.the show must go on
DeleteBetul sekali Bunda.... semoga pandemi segera berakhir... dan kita punya banyak pelajaran yang sudah diberikannya....
ReplyDeleteSemoga tetap semangat dan sehat
ReplyDeletemantappp..nenulislah teruss...👍👍👍👍
ReplyDeleteSiap.matur nuwun
DeleteHe333. Di mana2 krisis kuota. Apalagi di kalangan siswa.
ReplyDeleteBetul banget Bu
Deletedi kota krisis, di pedalaman seperti saya dan kami di sini, bukan hanya krisis, tidak banyak yang pakai. Bagaimana mau pakai, signal tidak di semua tempat. Saya amat susah komunikasi dengan teman-teman guru bagaimana dengan siswa??. Aih... Menunggu saja sampai hari kembali ke sekolah...
ReplyDeleteCorona segera lah berlalu
DeleteSipp Bunda yang selalu tanggap dengan situasi dan kondisi.
ReplyDeleteKalau siswa SD belum tentu punya hp...kalaupun pakai kadang punya ortunya.repot kan...jadi solusinya guru dan siswa bersama-sama harus mengikuti pembelajaran yang di tayangkan di TVRI terus memberi tugas yang penyerahan tugasnya dijadwal( ada rentang waktunya juga) tidak bareng2..setor,langsung pulang
Di sekolah saya kendalanya hampir sama
DeleteYang saat ini beruang adalah..penyedia layanan internet
ReplyDeleteYa mereka penyedia paket internet
Delete