Sri Sugiastuti
MELAWAN COVID – 19 MARKIRAK ( MARI KITA BERGERAK) (34)
Sri Sugiastuti
Ahay... Bu Kanjeng
mendapat istilah baru dari komunitas yang diikuti. COKRO, Timeline yang menayangkan
video Benny Siregar ketika broadcast
tentang wawasan mau pilih Ekonomi atau Kesehatan. Nah loh! Bingungkan! Tidak
usah bingung ya, dengan satu kata " MARKIRAK" insyaallah kita akan
bangkit kembali.
Dalam paparan yang cetar Bu Kanjeng dibuat tersenyum. Diakui
Bu Kanjeng kalau seorang Benny Siregar sebagai orator yang keren dan bisa menjelaskan secara gamblang apa yang
harus kita perbuat dalam kondisi dan situasi
seperti saat ini. Ya melawan covid-19
Diawali dengan situasi di Inggris yang sudah mulai membuka Lockdown dan sibuk dengan Beltout atau pembenahan ekonomi akibat
Pandemi sementara di Indonesia masih sibuk dengan Bantuan sosial. Ada
Perdebatan sengit antara yang pro ekonomi dan
pro kesehatan. Hal ini bagaikan makan buah simalakama.
Yang pro ekonomi sangat khawatir kalau terlalu lama Lockdown
atau PSBB maka ekonomi akan semakin terpuruk. Saat ini saja sudah jutaan buruh
yang diPHK. Sementara di bidang kesehatan tiap hari update data, jumlah pasien
yang terpapar akibat Covid-19 pun semakin bertambah. Jadi bagaimana dong,
pemerintah dan warganya harus bersikap?
Pak Jokowi selaku presiden sudah menyampaikan akan ada New Normal. Dengan berbagai fase yang
harus dijalani. Titik fokusnya ada di Pemulihan Ekonomi. Hal ini jadi angin
segar untuk perekonomian Indonesia menurut Bu Kanjeng. Ya, Indonesia memang
harus bersiap menghadapi era normal yang baru atau new normal pada kondisi
pandemi virus Corona (COVID-19). Banyak yang
diharapkan ketika kembali menggerakkan kegiatan perekonomian. Adanya
Pandemi sempat membuat pertumbuhannya terpuruk di kuartal I-2020, yaitu hanya
2,97% berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
Lalu pertanyaannya apakah era New Normal ini menjadi kabar
baik bagi perekonomian Indonesia? Menurut Ekonom Center of Reform on Economics
(CORE) Yusuf Rendy Manilet, hal itu tergantung kesiapan Indonesia untuk hidup
berdampingan dengan virus Corona yang hingga kini belum ada vaksinnya., orang
Indonesia kan tahan banting dan pasti bisa keluar dari masalah yang dihadapi.
Itu yang jadi harapan Bu Kanjeng.
Namun jawaban dari sudut pandang ekonomi, kegiatan lockdown
yang terus-menerus jelas punya dampak buruk bagi ekonomi sehingga mau tidak mau
pemerintah harus mengambil jalan tengah. Dan jalan tengah yang disodorkan pemerintah
saat ini adalah dengan mewacanakan untuk melonggarkan dalam hal ini PSBB.
Bagaimana bila Indonesia ternyata tidak siap menghadapi New
Normal? Bisa jadi yang ada akan memicu gelombang kedua COVID-19 alias membuat
kasus positif virus Corona melonjak. Hal ini sudah terjadi di negara yang
berhasil menerapkan New Normal pun tetap terkena gelombang kedua.
Kegiatan New Normal di tengah pandemi COVID-19 ibarat dua
mata uang, ada potensi untuk meningkatkan perekonomian, tapi ada risiko
peningkatan kasus positif virus Corona. Hayo pilih yang mana.
Nah, jika pemerintah berhasil memberlakukan era New Normal
yang baru atau New Normal tanpa membuat kasus positif virus Corona melonjak,
Indonesia bisa keluar dari ancaman pertumbuhan ekonomi negatif. Ini yang jadi
harapan Bu Kanjeng.
Lalu, apakah era new normal ini bisa menjadi angin segar
untuk perekonomian Indonesia? Direktur Eksekutif Institute Development of
Economic and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad membenarkan jika era New Normal
memang bisa mendorong perekonomian meskipun sangat lambat. Hal itu karena
aktivitas bisnis seperti mal sangat dibatasi di era ini.
Hal ini bisa berpengaruh tetapi lambat karena New Normal tanda
kutip harus dikompromikan. Perlakuannya kompromi, tidak full capacity. Jadi
kalau diproduksi katakanlah 100% bekerja, dia hanya separuh otomatis jalannya
lebih lambat. Mal biasa penuh sekarang harus separuhnya otomatis tumbuhnya
separuh dari perkiraan, nggak akan bisa kembali. Gambarannya seperti itu.
Dan Ukuran keberhasilan new normal bukan pada ekonomi yang
kembali ke posisi sebelum wabah. Ukuran keberhasilannya adalah masyarakat bisa
beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan sehingga ekonomi bisa secara
bertahap berjalan kembali, sementara penyebaran wabah tetap bisa dikendalikan.
Mari kita bersiap untuk New Normal. Banyak yang bisa kita
lakukan. Kita kibarkan istilah MARKIRAK ( Mari Kita Bergerak). Jangan apatis
hadapi dunia dan permasalahan dengan lapang dada.
Kita tidak bisa marah dengan mereka yang masih harus keluar
rumah untuk bekerja karena kebutuhan hidup mereka. Kita juga tidak bisa iri
dengan mereka yang bertahan di rumah dan masih bisa makan enak dan hidup layak.
Harus diingat bahwa perjuangan tiap orang itu berbeda.
Harus bisa memahami bahwa tiap orang punya nasib yang tidak
sama. Semua harus mau menerima paket yang sudah diberikan Allah SWT. Sadarilah
yang bisa kita lakukan ya menjaga diri dan keluarga masing-masing
sebaik mungkin dan tetap
mengikuti anjuran memakai masker, minum Vit, rajin mencuci tangan
dan menjaga jarak dengan orang lain.
Tetaplah kuatkan iman dan imun. Dua kata itu saat ini harus
berdampingan. Jangan menyerah. Yuk kita bergerak.
#Soloraya27052020
#Duniamelawancorona
#Catatanharianbukanjeng
#Marikitabergerak
10 Comments
New normal harus disertai dengan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan. Agar tidak hanya ekonomi yang meningkat, tetapi angka kesembuhan juga meningkat, dan kasus tidak bertambah
ReplyDeleteBetul hayuk semangat kita bisa
DeleteNew Normal dapat dimulai dari disiplin diri untuk mengikuti protokol kesehatan.ok kita betgerak.
ReplyDeleteYuk,ahh semangat
DeleteSibisa kita harus berinisiatif dan bergerak, tdk berpangku nasip hdp markirak
ReplyDeleteHidup.yuk kita lanjut hidup ini
Deleteentah era normal baru atau yang normal manapun, semua ada aturannya. Bila aturan dipatuhi, semestinya kita nyaman. Kata kunci dari semua ini adalah PATUH.
ReplyDeleteIn javaness language MANUTO
DeleteBisa dimulai dari diri sendiri lebih baik
ReplyDeleteIya Bu Elif benar sekali
Delete