Oleh :Sri Sugiastuti
Saat dunia melawan corona orang Islam tetap punya senjata ampuh. Salah satunya rasa bersyukur di dalam keadaan apapun. Begitu juga dengan keluarga Bu Kanjeng. Di Ramadan hari ke 10, ia kembali membuka catatan lama tentang bersyukur yang bisa menguatkan dan menyemangati hatinya agar tetap optimis di tengah pandemi covid 19.
Hamba Allah yang beriman di dalam mindsetnya selalu ada rasa
syukur yang diwujudkan dalam setiap kegiatan yang ia lakukan. Ia mensyukuri
semua nikmat dan anugerah yang sudah diberikan Allah SWT kepadsnya. Karena
jelas-jelas di dalam AlQuran diingatkan, dan ditunjukkan bahwa dilarang
mengkufuri nikmat-Nya.
Ada janji Allah untuk hamba-Nya yang bersyukur. Dia
menjanjikan balasan yang lebih baik, kenikmatan yang bertambah, dan menjaga
nikmat - nikmat yang telah Dia berikan. Allah sangat sayang pada hamba - Nya. Dia turunkan ayat-ayat tentang pentingnya
bersyukur, agar kita lebih banyak mendapat kebaikan karena taat pada-Nya..
Beberapa cuplikan ayat ini bagian dari bukti bahwa Allah sangat memperhatikan
hamba-Nya yang bersyukur
“Dan syukurilah nikmat
Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114).
Firman-Nya yang lain,
“Bersyukurlah kalian
kepada-Ku dan janganlah kalian kufur.” (QS. Al-Baqarah: 152).
“maka mintalah rezeki
itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya
kepada-Nya-lah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut: 17).
Allah Ta’ala menggandengkan syukur dengan keimanan dan Allah
juga mengabarkan tidak akan mengadzab hamba-hamba-Nya selama mereka bersyukur
dan beriman kepada-Nya.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku),
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).
Hamba Allah yang
cerdas pasti memahami bahwa sesungguhnya
Allah Subhanahu wa Ta’ala membagi keadaan manusia menjadi dua golongan: orang
yang bersyukur dan orang yang kufur. Dia membenci segala sesuatu terkait
kekufuran dan mencintai segala sesuatu terkait rasa syukur. Tentang keadaan
manusia ini, Allah Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya Kami
telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir.” (QS. Al-Insan: 3).
“Jika kamu kafir maka
sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran
bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu
kesyukuranmu itu…” (QS. Az-Zumar: 7).
Masih banyak ayat-ayat tentang bersyukur untuk penguat iman
dan benteng hidup ketika menjalankan paket kehidupan yang Allah berikan.
“Dan barangsiapa yang
bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri;
dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi
Maha Terpuji”. (QS. Luqman: 12).
“Dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.
(QS. An-Naml: 40).
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa musuh Allah,
iblis, memiliki tujuan tertinggi yaitu menjadikan manusia sebagai hamba yang
tidak bersyukur.
Perhatikan ayat-ayat berikut ini
“Akan tetapi kebanyaan
manusia tidak bersyukur.” (QS. Yusuf: 38).
“Dan Allah mengeluarkan
kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia
memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS.
An-Nahl: 78).
“Dan karena
rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada
malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari)
dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashas: 73).
“Dan Dialah, Allah
yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging
yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu
pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl:
14).
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang serupa dengan ayat-ayat
di atas.
Syukur adalah jalan hidupnya para nabi, orang-orang istimewa
dari kalangan orang-orang yang dekat dengan-Nya. Allah Ta’ala telah memuji Nuh,
Rasul pertama yang Dia utus, dengan firman-Nya,
“(yaitu) anak cucu
dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya dia adalah hamba
(Allah) yang banyak bersyukur.” (QS. Al-Isra: 3).
Allah sebut “anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa
bersama-sama Nuh” karena seluruh para Nabi adalah keturunan Nabi Nuh. Nabi Nuh
adalah bapak manusia yang kedua, setelah Nabi Adam. Karena saat terjadi banjir
di zaman Nabi Nuh, tidak tersisa keturunan manusia manapun keculi dari
keturunan Nabi Nuh.
“Dan Kami jadikan anak
cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.” (QS. Ash-Shaffat: 77).
Memperhatikan banyaknya perintah untuk bersyukur maka dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa prinsip dari bersyukur. Ada ketundukan orang yang bersyukur kepada yang memberi yaitu Allah
SWT. Mencintai sang pemberi rasa syukur itu. Mengakui nikmat yang sudah dirasakan.
Lalu memuji sang pemberi dengan taat pada aturan-Nya. Dan yang tidak kalah
penting jangan menyalahgunakan kenikmatan yang sudah diberikan untuk hal-hal
yang dibenci Allah.
Prinsip tersebut harus dijaga, bila ada yang lepas atau mulai
melenceng maka rusaklah pondasi juga bangunan rasa atau keimanan rasa syukur
itu yang sudah dijalankan.
Pada prinsipnya hati yang tunduk dan tenang dalam mencintai-Nya.
Lisan yang mengakui-Nya dengan mengucapkan pujian. Dan anggota badan
merealisasikan ketaatan kepada-Nya.
Semoga kita menjadi
hamba Allah yang mencintai-Nya. Aamiin YRA.
Belajar untuk selalu
bersyukur dalam keadaan apapun
Solo,02052020
14 Comments
MasyaAllah...
ReplyDeleteIkut semangat dengan tulisannya Pak Cepga
DeleteSeneng bunda membacanya
ReplyDeleteAlhamdulillah menguatkan hati..ayat ayat pilihan
DeleteMasyaallaah.. Hebat bunda. Barakallah
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa singgah. Matur nuwun
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBarakallahu. Terima kasih.
ReplyDeleteAlhamdulillah, sudah berkunjung
Deleteselalu ada dalam suasana bersyukur. Tuhan tidak membiarkan hamba-hamba-Nya terabaikan
ReplyDeleteAamiin YRA. Semakin bersyukur semakin bertambah nikmat yg kita dapat
DeleteBarakallahu Fiik... Semoga Allah Memberkahi Mu Buk...
ReplyDeleteAamiin YRA
DeleteTerima kasih bunda
ReplyDelete