Oleh: Sri Sugiastuti
"Sibuk apa Bu Kanjeng?" Satu kalimat sapaan dari
anggota group yang dikuti. Otaknya langsung
merespon "padat merayap ". Maksudnya langsung bermunculan memori apa
saja yang sudah dilakukan Bu Kanjeng dari
bangun tidur hingga saat ini. Ia pun jadi teringat untuk menulis sesuatu yang
ada di pikirannya agar jadi warisan atau setidaknya bukti atu jejak bahwa ia
pernah hidup.
Ada malaikat yang mencatat semuanya. Bismillah diniatkan
untuk ibadah. Usai salat subuh, konek dengan menu berbuka puasa yang sudah deprogram JUmat, Sabtu, dan Ahad.
Bahan untuk paket nasi bungkus sudah
ada, daging ayam, telur, kerupuk dan
bumbu nasi uduk sudah ready yang belum,
kertas pembungkus, dan kelapa parut.
Jumat kemaren Bu Kanjeng tetap harus ke sekolah. Saat di
sekolah Bu Kanjeng kedatangan tamu yang rrumahnya tak jauh dari sekolah.
Tamunya itu teman ngaji yang memilik multi talenta. Suaminya yang pensiunan
Pertamina tidak bisa menghalangi hobi istrinya itu. Namanya Bu Lestantun.
Pagi
ini dia membawa pepes bandeng presto dan pepes tahu. Khusus hadiah untuk Bu
Kanjeng dengan catatan dia minta dikritik atau diberi masukkan untuk pepes
bandeng yang dibuat. Bu Kanjeng
menerimanya dengan senang hati.Itu lah indahnya berbagi. Bukan maumengungkit,
kebetulan dua hari sebelumnya Bu Kanjeng sempat berbagi telur ayam, untuk
beberapa ibu pengajian. Mungkin ini bagian dari indahnya berbagi.
Di saat berada dalam baying-bayang Covid 19 banyak sector yang
terkena imbasnya, lalu bingung mau berbuat apa. Padahal semua itu tergantung
dengan bagaimana menyikapi keadaan ini Menurut Bu Kanjeng semua mengalami. Jadi
tidak ada gunanya mengeluh. Tetap saja harus berpikiran positif dan bisa mengubah
kondisi wabah jadi berkah.
Work from home
bagi Bu Kanjeng tidak terlalu ngefek. Karena antara sekolah dan rumah jaraknya
dekat. SEkolah juga sudah jadi rumah ke dua Bu Kanjeng. Keadaan Covid 19 justru
banyak barokahnya untuk Bu Kanjeng. Kualitasnya di rumah bersama Ananda dan Pak
Kanjeng semakin mantap. Terutama saat bisa tadarus bertiga, serasa ada di taman
surga. Bulan Ramadan menjadi istimewa untuk umat Islam termasuk Bu Kanjeng.
Bagimana ia dan keluarganya bersiap menjemput keberkahan dari bulan tersebut.
Sesungguhnya buan Ramadan itu punya 5 keistimewaan yang
tidak dimiliki bulan lain. Keistimewaan tersebut adalah. Pertama Diturunkannya
Al Quran.Dijelaskan bagaimana Al Quran sebagai petunjuk. Bersyukur di bulan
Ramadan jadi pengingat bahwa Al Quran sebagai petunjuk umat Islam diturunkan di
saat bulan Ramadan.
(Beberapa hari
yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Q.S.
Al-Baqarah ayat 185
Kedua Bulan istimewa karena menjadi bualan untuk memohon
ampuan dan bila dilakukan dengan sungguh-sungguh semua dosa yang yang pernah
diperbuat baik sengaja maupun tidak sengaja, akan diampuni. Keistimewaan bulan
Ramadan berikutnya adalah di bulan ini dosa lebih banyak diampuni Allah SWT.
Salah satu caranya adalah dengan menjalankan ibadah puasa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabdaBarangsiapa
berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. hadist Bukhari dan Muslim
Ketiga. BulanRamadan
saat berpuasa dan melakukan ibadah maka pahalanya akan berlimpah seperti yang
dijelaskan di daam firman-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. “ Q.S Al-Baqarah
ayat 183.
Jika Ramadhan tiba, berumrahlah
saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji (HR. Bukhari no. 1782 dan
Muslim no. 1256).
Keempat. Bulan di mana ada Lailatul Qadar bertepatan pada
sepertiga malam ganjil di akhir Ramadan seperti yang dijelaskan dalam Al Quran.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.
(1) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan. (3) Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat
Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. (4) Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar(5)” Q.S Al-Qadar
Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di
bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya
dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah.
Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan
kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan
tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya. (HR.
Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar seperti dalam Silsilah
Al-Ahadits Adh-Dha’ifah no. 870)
Kelima. Istimewa karena ada Puasa Ramadan.Sangat jelas
perintahnya hukumnya wajib untuk orang Islam berpuasa d ibulan Ramadan
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. Al-Baqarah
ayat 183
Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di
bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya
dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah.
Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan
kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan
tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya. (HR.
Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887.
Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini munkar seperti dalam Silsilah
Al-Ahadits Adh-Dha’ifah no. 870)
Menghimpun keistimewaan Bulan Ramadan sangat menguatkan dan
menyemangati hati Bu Kanjeng. Ia msaih dipertemukan dengan Ramadan walau Covid
19 mengahadang. Banyak aturan yang biasa jadi ritual di bulan Ramadan harus
dialihkan. Bu Kanjeng tidak bersedih. Masih banyak cara yang bisa dilakukan
agar Allah rida. Salah satunya berbagi dan menulis apa yang ada di benaknya
agar esan yang ingin diberikan sampai pada pembaca.
Bu Kanjeng jadi membayangkan nikmatnya pepes bandeng yang
akan jadi menu makan saat berbuka puasa. Ya itu salah satu reward yang didapat
dari Allah berupa rezeki.
#Duniamelawancorona
#Tiadaharitanpaliterasi
#Solo04052020
#MarhabanyaRamadan
12 Comments
Semangat literasi tidak pernah padam
ReplyDeleteAlhamdulillah sambil mencerahkan dgn 5 keistimewaan Ramadan
DeleteSubhanallah. Saya harus terus berguru pada bunda
ReplyDeleteKarena menulis sdh jadi kebutuhan
DeleteWowwww tulisan semakin memikat
ReplyDeleteMenulis yang ringan ringan saja
DeleteTerimakasih bu, sharing tulisannya luar biasa. Mengingatkan kita akan keutamaan bulan ramadhan agar senantiasa mengisinya dengan hal hal yang positif bertabur pahala
ReplyDeleteSaling mengingatkan semoga masih diberikan kesempatan untuk berbagi di bulan Ramadan
DeleteSukaaaa bgt kalau baca tulisannya bunda...
ReplyDeleteAlhamdulillah mari berbagi tulisan
Delete5 keistimewaan bulan ramadhan
ReplyDeleteIya Bu indahnya ramadan
Delete