Oleh: Sri Sugiastuti
"Sungguh kehidupan di dunia itu sesuatu yang menipu." Kalimat
itu menjadi pengingat Bu Kanjeng saat hatinya sedang galau tanpa sebab. Jadi tiada duka dan khawatir saat berada di tengah covid 19melanda.
"Duhai Allah yang
membolak balikkan hati ini, jangan biarkan hatiku berandai-andai yang tak
karuan" Bu Kanjeng memohon pada Allah dari hatinya yang paling dalam.
Refleksi hati dan perenungan diri sering mengusik hatinya
yang paling dalam. Terutama yang berhubungan dengan dua sosok pria yang dikirim
Allah padanya. Ya dua makhluk yang sangat dekat dengannya. Bahkan sosok itu
adalah darah dagingnya, sedang yang satu lagi
makhluk yang berbeda karakter dan kebiasaannya. Ia dijadikan sebagai
pendamping bu Kanjeng dengan segala plus minusnya.
Apalagi ada ayat selalu mengingatkan Bu Kanjeng tentang
pasangan dan anak itu bagian dari ujian hidup. Firman Allah :
"Wahai orang yang
beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrmu dan anak-anakmu ada yang menjadi
musuhmu bagimu! Maka berhati- hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu
maafkan dan kamu santuni serta ampuni mereka, maka sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
“
“Sesungguhnya hartamu
dan anak- anakmu hanyalah cobaan bagimu dan di sisi Allah pahala yang besar. “ QS
At - Taqabun ayat 14 dan 15.
Nah dua ayat itu penguat dan bagian yang sangat diyakini
sehingga ia bisa berusaha tetap strong.
Bu Kanjeng memang bukan perempuan biasa dia lebih pada sosok
pemain sirkus yang serba bisa. Menjadi pemain sirkus itu bagian dari cara Bu Kanjeng menghadapi paketan hidup yang
diberikan Allah padanya. Semua itu bisa dilakoni bukan tanpa sebab. Tetapi
lebih dikarenakan the power of kepepet
dan karakter yang ditanamkan ibunya untuk menjadi perempuan yang pantang
menyerah dan selalu optimis.
Di saat menghadapi covid - 19 atau masalah apapun , biasanya
usai salat fardu atau sunnah selalu ada pembisik hatinya. Apa yang harus dikerjakan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi keluarganya.
Perjuangannya memang belum selesai Buah hatinya, amanah yang
dipercayakan Allah padanya baru lulus, dan terganjal covid 19 kesempatannya
untuk jadi ASN Departemen Perhubungan atau pegawai Airnav masih menunggu
kepastian.
Si anak mahal itu diharapkan sebagai pembawa kunci pintu
surga untuknya. Itu lah sebabnya dalam mengawal hidupnya Bu Kanjeng selalu
memeluknya dalam doa. Dua buah hati yang dikirim Allah untuknya. Memeluk dengan
penuh cinta dan doa untuk dua pria yang disayangi itu bagian dari ikhtiar
menggapai rida Allah.
Jiwa raga Bu Kanjeng full untuk kesuksesan dunia akhirat
anaknya. Tiada kata lelah atau menolak untuk semua permintaan anak demi masa
depannya. Ia selalu mengharapkan yang terbaik buat buah hatinya. Dijalin
komunikasi yang intens agar tidak terjadi konflik. Memahamkan padanya bagaimana
sekolah di universitas kehidupan yang ada selama hayat di kandung badan.
"Wahai
orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah
malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak pernah mendurhakai Allāh terhadap
apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan” (QS At Tahrim: 6)
Penggalan ayat ini jadi pedoman Bu Kanjeng untuk bertahan
dan berjuang sepenuh hati menjauhkan Keluarganya agar terhindar dari azab
Allah. Karena peringatan-Nya begitu keras dan jelas.
Bagaimana Bu Kanjeng bisa rida dan ikhlas dengan semua ketetapan Allah? Terutama dengan takdir dan jodohnya.
Tentu ini tidak mudah. Semua berproses dan perlu kesabaran tingkat dewa. Bila
tidak sabar mungkin sudah "bubar
jalan grak!". Andai bisa memilih atau tukar tambah pasti dilakukan.
Ehh tapi wani piro?
Beruntung lah Bu Kanjeng, saat galau pun masih ada malaikat
yang mendekat. Ia banyak belajar dari Al Quran yang isinya memang petunjuk,
hiburan, harapan dan pembeda mana yang hak dan mana yang batil. Sehingga ia
tidak tersesat, tetapi bisa menata hatinya agar tetap bersyukur.
Apalagi ketika di sebuah taklim yang diikuti Bu Kanjeng
pernah membahas beberapa hadis yang menjelaskan bahwa rida suami itu salah satu
kunci terbukanya pintu surga.
"Seandainya aku
boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan menyuruh
seorang wanita sujud kepada suaminya". (Hadits shahih riwayat
At-Tirmidzi, di shahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaa’ul Ghalil (VII/. 54).
Hadis ini sangat tegas menyatakan maqam suami. Wajibnya
seorang istri untuk patuh kepada suami karena rida suami di atas Allah dan
orang tua, maka jika ingin mendapatkan rida Allah maka wajib untuk patuh pada suami.
Untuk bisa patuh pada suami seratus persen bukan hal yang
mudah. Perlu napas panjang dan pengorbanan yang luar biasa. Dan Bu Kanjeng
yakin dia tidak sendiri. Masih banyak para istri yang ujiannya lebih berat dari
Bu Kanjeng. Rupanya itulah bagian dari episode yang dilakoni bu Kanjeng sebagai
kalifah di muka bumi yang harus mepertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan
di dunia ini.
Kadang Bu Kanjeng tersenyum sendiri atau bahkan merasa
was-was dengan apa yang sudah dilakukan dengan hati-hati. "Lah wong yang
hati-hati saja masih sering kepleset, apa lagi yang sembrono tanpa perhitungan
pastinya akan celaka." Cuma masalahnya mereka menyadari atau tidak.
Rupanya malam ini Bu Kanjeng menyempatkan diri untuk cooling
down, sekaligus meluruskan niat mencari bekal untuk pulang ke kampung akhirat.
Hidup yang bagaikan orang asing di dunia tidak harus memiliki kekayaan materi
yang melimpah, cukup kaya wawasan dan mengamalkan yang sedikit diketahui dari Alquran dan As
sunnah. InsyaAllah akan bahagia
#SolorayabadaIsya
#Duniamelawancorona
#Ramadanharike12
#Menulisbagiandarikebutuhan
10 Comments
Siap Mengikuti saran Bu Kanjeng untuk istiqomah kembali ke sejatinya hdp
ReplyDeleteBegitu lah jgn lupa bawa bekal yang banyak untuk pulang ke kampung akhirat
Deleteyep.bu kanjeng..akhirat tujuan akhir kita
ReplyDeleteMatur nuwun guru cinta sdh berkunjung
DeleteHebat Bu Kanjeng. Sll ingat wani piro? He33
ReplyDeleteLah piye hidup.harus smart
DeleteSuper ibuk... Manteeb..
ReplyDeleteBetapa nikmatnya berjumpa Ramadan dan menjalani ibadahnya
Deletemakasih sharingnya
ReplyDeleteKembali kasih
DeleteAlhamdulillah sudah mampir