Sri Sugiastuti

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , alhamdulillahirobbilalamin . Akhirnya Bu Kanjeng bisa menulis dengan suara di mana Bu Kanjeng bisa menyampaikan isi hati . Bu Kanjeng mau berkisah kegiatanya  dari  pagi hari ini sampai sore. Bu Kanjeng merasa cukup lelah, Tetapi juga hepi.

Maksud hati ia ingin me time. Di hari Sabtu ceria maunya berenang , jalan-jalan atau mungkin juga pergi ke mall. Bu Kanjeng berkhayal  bisa Windows shopping membuka-buka yang ada ada di kotak keranjang diskon. Itu hanya angannya. Kenyataan   sejak jam 6.30 usai memberi makan ikan lele piaraannya, Bu Kanjeng kembali ke laptop jadulnya.  Ada yang harus dikerjakan di depan laptop.

Bu Kanjeng harus  menyalin  beberapa  alamat penerima buku Bunga Rampai Antologi Karakter di Era Perubahan. Ya ada  50 buku yang harus di kirim hari ini . Buku Antologi  itu ada yang menuju timur ke arah Lombok ada juga yang ke kota Semarang Majalengka Pemalang Ambarawa yang terdekat adalah yang di Jalan MT Haryono menemui penulisnya seorang guru MTSN 1 Surakarta dari 50 buku yang tersedia hanya sisa 3 buku itupun sudah ada pemiliknya ada Pak Darsono. Bu Endang Maryati dari SMA Negeri 5 Surakarta Sedangkan yang lainnya sudah dah OTW menuju rumah penulis masing-masing .

Ba'da dzuhur paket menuju Kantor Pos Pusat. Bu Kanjeng dikawal Buah hatinya pun melanjutkan kegiatan yang masih berhubungan dengan literasi.  Ya  siang ini ia kencan dengan mas Lenang Manggela salah satu founder Gerakan Sekolah Menulis Buku. (GSMB ) yang ingin sharing tentang program barunya dengan aplikasi Digilite. Bu Kanjeng senang dong dapat ilmu baru sekaligus dapat penjelasan apa itu GSMB dan programnnya. Bu kanjeng mau gabung disitu? Masih dipikirkan. Yang penting salut dan kasih 4 jempol buat Mas Lenang dengan program literasinya.

Mas Lenang punya ruang kerja yang menyatu dengan café Senyala.  Ternyata konsepnya lumayan bagus dan nyaman buat diskusi selakigus ngopi atau ngeteh.  Café yang menyediaan menu kudapan yang kekinian, sangat cocok dengan selera anak muda. Sementara Bu kanjeng dan Mas lenang diskusi, hidangan tersaji. Nasi   hitam, dan nasi ayamsaos teriyaki. Sambil menyeruput ice stroberry float Bu Kanjeng asyik ngobrol tentang Antologi Puisi yang proses edit.

BuKanjeng berniat untuk Antologi puisinya Ia minta mas Lenang bisa memberikan Kata  Pengantar di buku antologi tersebut. Mengpa Bu Kanjeng memilih Mas Lenang? Kutipan berikut bisa jadi alasan.

Gerakan Sekolah Menulis Buku adalah sebuah program pengembangan literasi, yang mengajak seluruh siswa dan guru jenjang SD, SMP, SMA sederajat untuk meningkatkan keterampilan berliterasi dan berkarya dengan menulis puisi, cerpen, dan karya berharga tersebut diterbitkan dalam buku antologi bersama.

Mengusung semangat berkompetisi, berbagi dan menginspirasi, GMB-Indonesia menyelenggarakan program Gerakan Sekolah Menulis Buku dan mengadakan seminar nasional, workshop kepenulisan, dan peluncuran buku bersama 400 sekolah dari seluruh pelosok Nusantara.

 

Program ini juga diiringi dengan peningkatan keterampilan literasi siswa dan guru, yakni melalui kelas literasi, talenta, dan karakter yang dikembangkan dalam aplikasi DigiLite. Hal ini diharapkan mampu menunjang akselerasi sekolah dalam hal penggunaan teknologi yang berdampak pada prestasi kognitif cerdas, psikokomotorik terampil, dan karakter yang kuat.

 

Melalui program ini, seluruh peserta program akan mendapatkan berbagai fasilitas dan juga kesempatan untuk memenangkan total hadiah senilai ratusan juta rupiah. Dalam penerbitan karya ini, selain melibatkan Sekolah, GMB-Indonesia juga berharap besar bisa berkolaborasi dengan instansi atau dinas terkait dalam mengupayakan penyuksesan GSMB Nasional ini dengan kontribusi dan partisipasi terbaik.

 

GSMB Nasional memiliki peluang yang sangat baik dalam rangka memecahkan Rekor MURI dengan keberhasilannya melahirkan 75.000 siswa menulis. Sehingga mampu memberikan keteladanan dan motivasi yang baik kepada seluruh elemen masyarakat dalam upaya meningkatkan budaya literasi. Program ini diselenggarakan sebagai wujud pembuktian bahwa Indonesia, adalah negara yang peduli terhadap peningkatan sumber daya masyarakat dan memiliki budaya literasi yang unggul serta layak dijadikan teladan bagi negara lain.

Jujur Bu Kanjeng  bangga dengan anak muda yang satu ini. Di usianya yang masih muda punya suatu wawasan ke depan yang luar biasa terutama untuk dunia literasi.  Sebenarnya perkenalan Bu Kanjeng dengan Mas Lenang itu diawali di tahun 2018 ketika Bu Kanjeng  ikut ajang Gerakan Guru Menulis Buku Tingkat Nasional yang digelar oleh Mas Lenang dan kawan-kawan.  Alhamdulillah waktu itu Kanjeng ikut menerbitkan 2 bukunya. 1 buku Parenting dan 1 buku novel Hidayah.  Kedua buku itu masuk 10 nominator yang cukup membuat Bu Kanjeng terhibur.  Sayang tidak terpilih sebagai yang terbaik. Memang hasil itu yang menurut Allah terbaik untuk Bu Kanjeng.

Silahturahmi tetap terjaga Maret 2020 dan Bu Kanjeng bertemu lagi dengan Mas Lenang di ajang pemberian hadiah tahunan untuk sekolah, guru, siswa dan Kepala Sekolah yang ikut ajang yng digelar Mas Lanang. Bu Kanjeng ada di luar ring Ia sebagai orang yang netral dan menjadi pendengar yang baik dari berbagai keluhan dari berbagai pihak yang kurang puas dengan cara kerja panitia. Tntu saja itu jadi masukan yang penting saat Bu Kanjeng menympaikan fakta yang ada di lapangan. Semua itu saat dibutuhkan untuk ke depan supaya lebih baik.

Dua jam diskusi lumayan berarti dan Bu Kanjeng dapat ilmu juga jadi lebih paham apa yang jadi program Mas Lenang ke depan. Ternyata belajar itu tidak pandang usia dan narasumbernya.Siang ini wawasan Bu Kanjeng semakin terbuka dengan adanya gagasan yang brilian untuk Literasi di lingkungan pendidikan dan masyarat umumnya.

Bila pembaca ingin lebih mengenal programnya bisa ngintip di EPISENTRUM LITERASI

“Senyala Collabspace” Jalan Sumbing Raya No.27, Mojosongo, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127 Indonesia (Tercinta) (0271) 2931352 0813-2891-3864 info@gsmb-indonesia.com

Menulis dengan writeplus sudah membantu Bu Kanjeng berbagi waktu dan tetap bisa mengerjakan yang lain sambil menulis.