GURU MUDA YANG DICINTA
Oleh Srigiastuti
“Guru biasa memberitahukan, Guru baik menjelaskan, Guru ulung memeragakan, Guru hebat mengilhami.”
Kalimat bijak di atas digunakan Bu Kanjeng untuk selalu belajar dan menata diri agar bisa menjadi guru yang sadar bagaimana ia harus terus mengupgrade diri agar menjadi guru yang baik.Prestasi Bu Kanjeng memang belum ada yang dibanggakan. Tetapi Bu Kanjeng sadar bahwa ia punya potensi silahturahmi yang kuat. Itulah sebabnya ia selalu dikenang oeh alumni atau mantan siswanya.
Menjadi seorang guru di zaman kolonial bukanlah profesi yang didamba, profesi itu hanya sebagai pelarian dari pada nganggur atau tidak punya pekerjaan lain. Ironisnya lagi Iwan Fals, mengabadikan dalam sebuah lagu berjudul Omar Bakri. Sosok guru yang akrab dengan sepeda onthel sikap sederhana dan bersahaja tetapi penuh tanggung jawab dan dedikasi.
Bu Kanjeng yang berprosesi sebagai guru di pertengahan tahun 1985 dan akan berakhir di bulan April 2021 punya banyak kenangan, suka duka dalam menjalani profesi sebagai guru. Ia bangga menjadi bagian dari sosok yang ikut mencerdaskan anak bangsa.
Cita-cita berprosesi sebagai seorang guru sudah ada di alam bawah sadar Bu Kanjeng ketika ia masih kecil. Teringat saat tumbuh dari sosok seorang anak perempuan yang sering mengumpulkan teman-teman bermain peran. Ada yang menjadi murid, guru, ibu kantin dan penjaga sekolah, Bu Kanjeng selalu mengambil peran sebagai seorang guru.
Sayangnya saat dia di SMA, cita-citanya berubah-ubah. Ia ingin menjadi pramugari, POLWAN, jurnalistik bahkan pengusaha. Tetapi saat lulus SMA , ia menuruti saran ibunya. Di Jakarta ia ambil SIPENMARU jurusan Sejarah yang ada di IKIP Jakarta. Sedangkan SIPENMARU UNS di Solo, ia ambil jurusan Bahasa Inggris.
Singkat cerita, ia jadi mahasiswa di FKIP UNS Jurusan Bahasa Inggris. Usai PPL praktik mengajar, Bu Kanjeng sudah magang di SMA swasta PGRI Karanganyar. Dan di SMEA Cokro Aminoto Solo. Sebagai guru honor. Bu Kanjeng sangat menikmati profesinya sebagai guru muda. Walaupun saat itu, ia belum lulus kuliah.
Karena ia mengajar kelas 12, maka usia Bu Kanjeng dan siswanya beda tipis, malah ada siswanya yang usianya lebih tua dari Bu Kanjeng. Sebagai guru muda banyak sekali kenangan dan suka dukanya. Bu Kanjeng sangat terharu saat siswa -siswanya merayakan ulang tahun di kelas. Menurut Bu Kanjeng itu merupakan bentuk kasih sayang mereka terhadap gurunya.
Perhatian siswa-siswanya tidak hanya sampai disitu. Saat ada yang berulang tahun, mereka tidak sungkan mengundang Bu Kanjeng gurunya. Bahkan saat ada acara kelas, entah itu refreshing atau sekadar gathering mereka pasti mengundang Bu Kanjeng. Dan Bu Kanjeng menikmati semua proses itu.
Kedekatan Bu Kanjeng dengan siswa-siswinya masih tetap jadi kenangan buat Bu Kanjeng. Sampai pada akhirnya Bu Kanjeng menikah sebagian besar siswanya baik yang sudah alumni maupun masih sekolah ikut menghadiri resepsi pernikahan sekaligus memberikan doa restunya.
Bu Kanjeng merasa bersyukur tahun 1986 saat usianya jelang 25 tahun. Ia mendapat SK CPNS Setelah mengikuti tes CPNS di bulan September 1985 yang diadakan di Istora Senayan. Ia sempat mengajar di SMEAN 3 Jakarta tahun 1985-1990.
Menjadi guru muda di Jakarta pun punya kenangan yang indah. Bu Kanjeng termasuk guru yang tegas dan kadang membuat siswanya terpacu untuk belajar . Intinya ia ingin siswa-siswinya sukses dunia akhirat, Rupanya ada beberapa siswa yang merasa terobsesi dengan ucapan Bu Kanjeng dan ketika sudah lulus semangat belajarnya kita menggelora, akhirnya hidupnya pun sukses.
Seiring berjalannya waktu Bu Kanjeng harus pindah mengajar. Ia rela meninggalkan kariernya yang sudah mapan demi rasa cintanya pada keluarga. Ia mulai beradaptasi dengan lingkungan tempat mengajarnya yang baru. Kalau di Jakarta siswanya kebanyakan perempuan sedangkan di Solo siswanya laki-laki. Bu Kanjeng asyik menikmati prosesnya menjadi guru dengan suka dukanya.
Bu Kanjeng bisa merasakan bagaimana perbedaan mengajar di Jakarta dengan di daerah. Sebagai seorang guru ia harus bisa menyesuaikan dan menggunakan teknik mengajar juga memperlakukan siswanya sesuai dengan karakter. Semua berjalan mulus dan tak terasa ia hampir purna.
Bu Kanjeng yang hidup di abad 21, perlahan tapi pasti mengalami beberapa dekade. Ilmu Teknologi berkembang pesat. Muncul gawai dan akun Facebook. Dengan adanya Facebook, Bu Kanjeng dipertemukan kembali dengan alumni salah satu sekolah tempat ia pernah mengajar. Ada reuni sekolah Bu Kanjeng diundang. Dalam acara itulah Bu Kanjeng baru mengetahui bahwa Bu Kanjeng salah satu guru favorit mereka.
Salah satu alumni bahkan tampil ke depan memperagakan gaya mengajar Bu Kanjeng di depan kelas dengan lengkap pelajaran yang diberikan. Semua itu mengingatkan bahwa ia pernah jadi Guru muda yang dicintai siswa siswinya.
Ada pengakuan dari salah satu alumni yang hidupnya sukses karena dendam kepada Bu Kanjeng. Padahal Bu Kanjeng lupa, kalau ia telah memberi motivasi dengan cara yang menyakit tetapi justru melecut siswanya.
"Ibu, saya bisa sukses seperti ini karena ibu."
"Kok bisa?" Tanya Bu Kanjeng penasaran.
"Ibu pernah memarahi saya kan!" Tegasnya
Bu Kanjeng mengerutkan keningnya sambil mengingat saat ia mengajar siswa itu 30 tahun yang lalu.
"Waktu itu saya tidak menyimak saat ibu menerangkan pelajaran, tetapi saya asyik dengan cermin atau sesekali ngobrol dengan teman," Jelasnya.
"Memangnya ibu mengatakan apa? Sehingga kamu tersinggung dan termotivasi" Bu Kanjeng semakin penasaran.
"Saya tidak pernah lupa dengan ucapan ibu, Lulusan SMEA, kalau tidak bisa bahasa Inggris, mentok karirnya hanya sebagai pelayan toko. Pelajaran bahasa Inggris itu penting jangan disepelekan. Nah sejak itu saya jadi giat belajar karena saya ingin menjadi pramugari"
"Nah sekarang kamu kerja dimana?"
"Saya kerja di perusahaan asing tepatnya Agen penerbangan milik maskapai penerbangan Perancis"
"Wah hebat kamu, ibu bangga. Sukses ya." Bu Kanjeng tersenyum bahagia.
Bu Kanjeng teringat dengan kalimat motivasi yang diberikan oeh Bapak Muhadjir Effendy saat itu. Seorang menteri pendidikan Indonesia di zaman Kabinet Kerja presiden Joko Widodo.
Bu Kanjeng teringat dengan kalimat motivasi yang diberikan oeh Bapak Muhadjir Effendy saat itu. Seorang menteri pendidikan Indonesia di zaman Kabinet Kerja presiden Joko Widodo.
“Tidak ada satupun orang sukses di dunia ini tanpa sentuhan seorang guru. Guru rela menjadikan muridnya menjadi orang sukses, bahkan rela menjadikannya lebih sukses dari pada anaknya sendiri.”
(Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kabinet Kerja)
(Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kabinet Kerja)
53 Comments
MasyaAllah, keren Bu Kanjeng! Barokalloh! Sehat dan bahagia selalu, Bu!
ReplyDeleteAamiin YRA. Tercurah dos yg sama buat bu Mimin sekeluarga
DeleteBahasanya renyah, enak dibacanya, itulah khasnya Bu Kanjeng bila bernarasi...
ReplyDeleteBu Tini tulisannya jugs bagus. Dudah saya baca loh
DeleteBagus banget bunda..semoga bisa mengikuti jejak bunda untuk menulis yang lebih indah🙏
ReplyDeleteHayuk kita bersemangat dan terus ber karya
DeleteJika saya adalah siswa ibu, pasti saya juga mengidolakan ibu😍,, Sukses terus ibu dengan semua karya2 ibu🥰🥰
ReplyDeleteSukses juga buat.Zee terima kasih sudah sinģgah
DeleteBu Kanjeng yang berprosesi sebagai guru di pertengahan tahun 1985 dan akan berakhir di bulan April 2021 punya banyak kenangan, suka duka dalam menjalani profesi sebagai guru.
ReplyDeleteTiga bulan lagi, Bunda purna bakti pada Ibu Pertiwi. Sehat selalu.
Aamiin YRA 35 tahun mengabdi untuk negeri
DeleteSerasa berada pada suasana dalam ceritanya
ReplyDeleteDari foto banyak membantu untuk merefrest kenangan itu
DeleteSebuah cerita yang begitu indah untuk dikenang, begitu elok dijadikan inspirasi, begitu syahdu memotivasi setiap yang membaca. Meski usia senja tak memadamkan semangat dalam diri.
ReplyDeleteBu Kanjeng selalu the best.
Semus bisa menulis dan punya potensi..masalahnya mau atai tidak mengeksplore potensi yang ada
DeleteKl cerita menjadi Gurunya hampir sama.di angkatpun usia sama dg diriku Bunda.tp jln cerita yg berbeda belum ketemu dg Siswa-siwi seperti Bunda. Mantap
ReplyDeleteYa karena "Sang Sutradara" sudah mengatur sesuai dengan paketan yang Dia berikan. Terima kasih sudaj berkunjung
DeleteMasyaallah..semoga Bu Kanjeng sehat selalu. Aamiin
ReplyDeleteTercurah doa yg sama untuk Pak Andrean dan keluarga.
Delete3 bulan lagi purna bakti. Bunda selalu menginspirasi.
ReplyDeleteYa. Semoga bisa tetap eksis menulis.
DeleteSenior yg menginspirasi
ReplyDeleteTetap semangat bunda
Ya,semangat lan salaj satu yang membuat kita jumpa di dumay
DeleteBundaaaaa Astutiana Mudjono, terimakasih sdh membuat banyak karya utk mempengaruhi guru2 yang lain buat menulis. Salam sehat bahagia dan tetap yya Bunda
ReplyDeleteAamiin YRA. Saling doa dan menguatkan ya
DeleteTetap semangat Bunda
ReplyDeleteSiap
DeleteBunda Kanjeng ku sayang... terus sehat dan menginspirasi.. seorang takkan lapuk meski sdh paripurna.. lilin itu kan ttp menyala dlm sanubari insan tempaannya..
ReplyDeleteSemoga,terima kasih untuk doa dan ucapannya. Salam literasi
DeleteBaarakallah...Selamat dan sehat dll ibu Kanjeng
ReplyDeleteBu Harini,apa kabar, salam literasi dan semangat
DeleteBunda sangat menginspirasi..sehat selalu 🤲amiin.
ReplyDeleteAamiin YRA. Tercurah dia yg sama untukmu sayang
DeleteSubhanallah, eksplorasi lain, menambah khasanah imajinasi saya bertualang menulis. Terimakasih ya bunda.
ReplyDeleteAlhamdulillah bila menginspirasi
DeleteMantul, Bu Kanjeng
ReplyDeleteAlhamdulillah, sehat.Pak Muslimin
DeleteLuar biasa bunda pengalamannya, Juga cara mengemas kalimatnya,. sy akan belajar banyak dari bunda
ReplyDeleteMayor Nani jam terbangnya sudah banyak. Ayo berkolaborasi.menjaga jgn bersedih ya semua atas kehendak Allah
DeleteBunda selalu dihatiku, walaupun hanya kenal di dumay. Perasaan saya pun akan sama dengan perasaan muridnya Bunda Kanjeng. Semoga sehat selalu dan selalu memberikan motivasi untuk saya.
ReplyDeleteAamiin YRA. Salam sukses ya
DeleteProviciat Bu kanjeng.👏👏👏👏
ReplyDeleteThank you
Deletespeechless, semoga Allah memberikan keberkahan kagem Bu Kanjeng dan keluarga. semangat berkarya, semangat menginspirasi
ReplyDeleteMatur nuwun Pak Miftahul kemaren jd tamu di acara public speaking ya bersama ibu Sakamah
DeleteWaaaahhh ... Bu Kanjeng memang selalu menginspirasi. Kereeen ... Semoga bisa jadi guru yang dicintai juga oleh murid-murid
ReplyDeleteBu Ditta so pasti lah. Kiprahnya sdh nyata
DeleteBu kanjeng pindah ngajar ke solo tahun berapa?
ReplyDeleteKarena sayang mertua diboyong Pak Kanjeng th 1990
Deleteluar biasa kisahnya.mantaap bunda
ReplyDeleteGuru luar biasa adalah guru yg menginspirasi. Joz dan Slmt Bu Kanjeng sesama guru
ReplyDeleteMatur nuwun indahnya berbagi
DeleteMasya Alloh kereen Bu Kanjeng sangat inspirasif buat kami yg masih berproses sebagai pendidik, jika memang kita benar² mendidik tulus lillah krn ingin anak anak bangsa pintar, cerdas dan tak tersisihkan slalu mampu menyesuaikan diri dgn keadaan dan perkembangan jaman, yaaa seperti inilah Bu Kanjeng membuktikannya..,
ReplyDeletePurna bakti bukan berarti tak berkarya dan tak menginspirasi saya yakin Ibunda Sri akan terus berkarya dalam literasi betul begitu bunda ??
Sehat selalu dan perlindunganAlloh bersama bunda dan keluarga tercinta aamiin yaa robbal aalamiin😇😍😘
Asli kisahnya membuat saya terharu biru berderai derai..😭mengingatkan saya ketika sedang menjelaskan dan memberi pandangan kedepan apa saja kepada siswa dan persiapan yg harus dilakukanuntuk masa depannya😄
Ya, saya saja lupa kalau sudah memberi motivasi. Karena saya memang berharap mereka sukses
Delete