Yogyakarta dan Wisata Literasi


Yogyakarta dan Wisata Literasi

Oleh: Sri Sugiastuti

"Jika Candi Prambanan adalah saksi kekuatan cinta yang tak terbalas dari Bandung Bondowoso pada Roro Jonggrang. Maka Jogja adalah saksi bahwa aku masih mencarinya higga kini."

Jarak Solo-Yogyakarta hanya 60 Km. Transportasi menuju ke Yogyakarta pun relatif mudah. Tak heran By Kanjeng bisa dibilang cukup sering mengunjungi kota Yogyakarta. Begitu banyak story yang bisa dikisahkan tentang yogyakarta. 

Ingin diabadikan kisahnya di Yogyakarta sejak awal mengenal kota Yogyakarta saat masih di SD hingga usia Lansia seperti saat ini.  Bu Kanjeng menyimpan semua kenangan itu dalam foto-foto, buku Antologi atau dibiarkan tersimpan abadi di lubuk hatinya.

Bersama Taruna AKABRI Magelang saat napak tilas jejak gerilya Jendral Sudirman dari Yogyakarta menyusuri pantai hingga Wonogiri di masa Kuliah itu, selalu membuat hatinya berdebar. Kenangan itu sangat sulit dilupakan. 

Tidak. Bukan kisah Jogyakarta dan Taruna AKABRI yang akan dikisahkan Bu Kanjeng. Ia mau mengalunkan melodi indahnya yang fresh saja. Tak mau ke lorong waktu yang mendebarkan dan membolak balikkan perasaannya.

So, melodi pun mengalun ke wisata Literasi di DIY. Dalam waktu yang hampir bersamaan banyak story yang bisa digoreskan. Wisata Literasi di Gunungkidul bersama Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam workshop "Menulis Catatan Perjalanan". Satu kegiatan yang layak disyukuri. Betapa tidak. Allah mengizinkan ia bersinergi dengan guru penulis di Gunungkidul.
 
Wisata Literasi itu diawali dengan jemputan yang hadir di stasiun Maguwo yang membawa bu Kanjeng menikmati ekspo juga malam pentas seni di  Taman Budaya Gunungkidul.  Uniknya lagi Bu Kanjeng mendapat kesempatan membawakan 1 puisi di atas pentas.  

Biar tidak penasaran boleh ya dikutip puisi Akrostik itu disini.

Gunungkidul Handayani

Oleh: Sri Sugiastuti 

G unungkidul hari ini genap berumur 192 tahun.
U sia menjelang 200 tahun menjadi istimewa dengan kemajuannya
N amun, apakah sudah boleh berbangga dan jumawa?
U ngkapan rasa syukur dan bahagia dari masyarakat terlihat nyata.
N ikmati proses setiap langkah yang menjadi tujuan.
G unungkidul kian hari memantaskan diri
K eindahanmu semakin terkuak dari hari ke hari
I ni bagian dari yang patut dibanggakan
D unia wisata berhasil direntangkan keindahannya
U ntuk membawa banyak wisatawan berkunjung 
L epaskan kepenatan dengan refreshing di pantai selatan Gunungkidul 

H ijaumu lambang kesuburan dan tumbuh kembang wilayah 
A man dan terjaga ketertiban dan tercipta Kestabilan nasional
N ormatif  menjunjung hukum baik aparat maupun masyarakatnya 
D inamis menyesuaikan diri untuk kemajuan bersama 
A mal saleh dan berbudi pekerti yang luhur menjadi landasan iman
Y akin dan percaya diri bisa mengatasi masalah dan 
berjalan selaras
A sah Asih Asuh melatih, mengasihi dan membimbing dengan sepenuh hati
N ilai tambah selalu diharapkan untuk kesejahteraan bersama
I ndah menarik dan menawan menjadi target sasaran menuju Gunungkidul Handayani 

Surakarta Hadiningrat,  26 Mei 2023

Terbayang ya? Bagaimana Bu Kanjeng membacakan puisi dengan ekspresi bangga campur terharu di hadapan penikmat seni di Gunungkidul. Sebagai tamu undangan Bu Kanjeng sangat tersanjung bisa membersamai komunitas Literasi Gunungkidul.
 
Yogyakarta dan Wisata Literasi berhasil dikemas cantik dalam melodi kenangan yang berkesan.  Bu Kanjeng bisa berjumpa dosen senior UGM sekelas Dr. Cahyaningrum Dewojati yang humble dan punya banyak karya buku.  Beruntung Bu Kanjeng mendapat hadiah buku berjudul "Memahami Cerita Anak Berlatar Cerita Rakyat  Indonesia".  Buku yang bercerita bahwa Sastra tidak hanya berperan sebagai alat penghibur semata, tetapi juga sebagai pewaris nilai-nilai antargenerasi secara turun temurun, yang berpengaruh besar terhadap pendidikan karakter.

Ada satu buku lagi yang didapat Bu Kanjeng dari penulis hebat dan dosen senior UGM. Beliau bernama Sugihastuti yang sudah banyak memiliki buku karya  sastra. Sedang buku yang diterima Bu Kanjeng berjudul "Penulisnya Perjalanan  Wisata." Buku istimewa yang didambakan. Cocok dengan passion Bu Kanjeng yang punya hobi  traveling dan menuliskan kisahnya.

Buku ini sebagai referensi, buku rujukan, atau buku acuan karena yang termuat di dalam buku ini berupa informasi atau keterangan yang dipakai sebagai panduan dalam penulisan perjalanan wisata. Dan buku ini walaupun bersifat ilmiah tetapi mudah dipahami.

Dua buku hadiah itu  menjadi memoar sekaligus keberuntungan Bu Kanjeng saat ia begitu yakin dengan apa yang ditekuni dan sukai. Bersilaturahmi, mengupgrade diri, berbagi dan traveling berwisata ria mengagumi ciptaan  Allah SWT.

Surakarta, 16 Juli 2023.
PROFIL PENULIS

Sri Sugiastuti, lahir di Semarang, 8 April 1961. Beliau lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS, lanjut S-2 di UMS dan lulus tahun 2010. Beliau sempat mengajar di Jakarta hingga 1990. Namun, cinta dan tanggung jawab beliau terhadap keluarga membawanya hijrah ke Solo. Sejak 2 Juli 2018, beliau mendapat amanah sebagai Kepala SMK Tunas Pembangunan 2 Surakarta. Beliau aktif di berbagai komunitas literasi, telah menghasilkan 21 karya bukuSolo dan seraus lebih buku Antologi. Ia sering diminta untuk menjadi juri dalam lomba pembacaan puisi, pantun, cerita rakyat, ataupun esai yang digelar Perpusda Sragen, Sukoharjo, dan Solo. Selain itu, beliau juga aktif dalam organisasi PGRI dan menjabat sebagai Pengurus PGRI Surakarta, Jawa Tengah.  Punya branding Writing is My Passion. Founder PMA Literasi Istikamah danJulukan lain sebagai Ratu Antologi versi Pegiat Literasi Nusantara
Ia ada di berbagai komunitas Menulis bergengsi yang ada di Indonesia. IIDN, SPK, RVL dan KBMN dan masih banyak lagi.
Dapat dihubungi di surel srisugiastuti1961@gmail.com, WA 089692593804, dan blognya www.srisugiastutipln.com.



Post a Comment

0 Comments