Pesona Pantai Liman dan Pantai Otan di Pulau Semau NTT

                  Keindahan pantai Liman dengan pasir putih dan lautnya yang biru ( Dokpri)

      

Oleh : Sri Sugiastuti

"Takjublah pada dahsyatnya alam semesta ini, dan takjublah pada kekuatan Zat yang telah menciptakannya.”

Rasa syukur menghampiri relung hati Bu Kanjeng saat diberi kesempatan menginjakkan kakinya untuk kedua kalinya di Kupang berlimpah ruah. Allah mudahkan untuk tadabur alam, berbagi ilmu dan silahturahmi sekaligus kuliner.  Nikmat Allah manakah yang kau dustakan?

Kunjungan singkat selama 3 hari di Kupang tak mungkin terlupakan. Berkat kegiatan Perempuan PGRI di Kupang yang menggelar Merdeka Literasi di SMAN 3 Kupang Bu Kanjeng ikut menikmati kebersamaan dan kemanfaatnya bagi seluruh peserta, narasumber dan panitia yang terlibat.

Tadabur alam yang akan disajikan Bu Kanjeng kali ini sangat spektakuler dan memberikan wacana tentang obyek wisata pulau dan pantai yang aduhai. Pulau Semau dan dua pantai yang dikunjungi Bu Kanjeng dan teman-teman memang sangat indah dan membuatnya bangga. Sungguh pulau ini patut dikunjungi saat berada di NTT.

            Ikan hasil tangkapan nelayan yang dijual dengan cara dirangkai cantik, ( Dokpri)

Letak pulau Semau di barat Kota Kupang dan untuk sampai kesana, Bu Kanjeng dan rombongan tentunya menyeberangi laut dengan kapal feri. Ada juga sih yang menggunakan kapal pribadi. Pulau Semau dengan Pelabuhan Tenau di Kota Kupang, tepatnya Pelabuhan Bolok di seberang lautan, hanya terpisah 4,5 kilometer. Tidak seperti Pulau Rote yang cukup jauh, pulau tersebut tampak jelas dari bibir pantai di Pulau Timor.

Sepertinya Bu Kanjeng tak menyia-nyiakan momen  saat bertemu penjual ikan yang ada di sekitar Pelabuhan. Langsung saja mendekat dan menanyakan jenis Ikan, juga berapa harganya.  Jenis Ikan Kwee dan Ikan barakuda, dibandrol dengan harga lumayan  mahal. Tetapi sebanding dengan besarnya ikan.

Karena yang antri tiket Bu Ketua lengkap dengan biaya menyeberang 2 mobil dinas Pak Sekda Kupang. Setelah tiket di tangan. Mobil masuk feri dan penumpang naik ke dek feri. Nah mulai lah swasunting sana sini, sambil menikmati segarnya angin laut.

Tujuan wisata Bu Kanjeng dan kawan-kawan di Pulau Semau adalah Pantai ian dan pant Otan. Dua pantai wisata yang berada di di Desa Uitiuh Tuan, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang. Sedangkan Pulau Semau berada di dua kecamatan yakni Semau dan Semau Selatan, dengan jumlah desa total sebanyak 16 desa.

Bu Kanjeng dkk, dibuat kagum saat feri sudah merapat dan tiba di pulau tersebut. Ternyata jaringan jalannya sudah sengat mulus sejak 2021, memudahkan wisatawan untuk menjangkau seluruh pulau dengan luas 4.937,62 kilometer persegi. Walaupun berdebu dan terkesan gersang perjalanan ini sangat dinikmati.

Pulau Semau ini dihuni sekitar 13.000 jiwa. Artinya dalam setiap 1 kilometer persegi terdapat 52 jiwa di sana. Dengan demikian biasa diartikan lagi pulau ini masih sangat tenang, jauh dari hiruk pikuk manusia. Bandingkan dengan Jakarta yang dihuni oleh sekitar 17.000 manusia setiap kilometer perseginya.

Semau adalah pulau kering. Jangan heran jika akan menjumpai beberapa orang memiliki jerigen berisi air yang didapat dari sumur bor umum. Aktivitas ini cukup mudah dijumpai ketika musim kemarau. Rata-rata Pulau Semau dilanda kekeringan lebih dari enam bulan setiap tahun.

Selain curah hujan yang rendah penyebab lain kekeringan yang terjadi adalah material pembentuk pulau ini berupa batuan kapur. Batuan yang penuh rongga ini membuat air hujan tidak mampu bertahan lama di tanah Pulau Semau.


Potensi bahari dari Pulau Semau yang bisa memberi kesejahteraan bagi warganya adalah sektor pariwisata terutama bahari seperti Pantai Liman. Pantai Liman dan Pantai Otan menjadi destinasi wisata yang mulai digarap pemerintah Provinsi NTT.
Bukan hanya Pantai Liman, pulau tersebut memiliki Pantai Onanbalu yang sepi dari keramaian. Pemandangan Pantai Onanbalu sangat cantik dengan suasana sejuk. Hal ini dikarenakan banyak pohon perdu yang tumbuh subur di sekitar pantai. Pengunjung yang datang biasanya memanfaatkan pepohonan ini berteduh sambil menikmati angin segar yang bertiup dari Laut Sawu.

Pulau Semau juga memiliki Pantai Uinian dengan pemandangan eksotis yang menjadi salah satu daya tariknya. Pantai ini memiliki pasir putih yang halus dan lembut, meskipun tidak terlalu luas. Pantai ini memiliki bongkah batuan karang di sisi kanan dan kiri yang keras di tepi pantai turut menambah keunikan.

Pantai Otan menawarkan gradasi warna air laut. Di tepian pantainya terlihat air yang dengan warna biru jernih, kemudian diikuti dengan warna biru gelap dan hijau toska. Di pinggir pantai, pasir putih terlihat jelas hingga kedalaman satu meter.

Sebenarnya Bu Kanjeng, dkk masih ingin berlama-lama di pantai Liman dan Pantai Otan yang sangat memesona. Dibulan ombak dan indahnya pantai serasa menikmati sajian yang biasanya hanya dilihat di youtube atau film- film bertema adventure. Kini Bu Kanjeng menikmati langsung. Mata dan mulutnya pun ikut berzikir menyebut kebesaran sang Pencipta.


Andai tak dibatasi waktu, tentu banyak stories yang bisa diukir di Pulau  Semau. Waktu yang singkat di Pulau Semau sangat disyukuri. Dalam perjalanan menuju pelabuhan bisa mampir membeli kelapa muda dan mangga dari petani langsung. Menikmati kelapa muda dan buah mangga yang sudah matang tentu saja penuh sensasi.

Datang lebih awal di pelabuhan ternyata membosankan.  Karena feri yang ditunggu tak kunjung datang. Untuk mengusir rasa jenuh banyak yang bisa dilakukan. Bu Kanjeng bisa berbagi cerita dengan pedagang yang ada di sekitar pelabuhan. Hampir semua jenis minuman dan Jajanan yang ada diicipi.

Akhirnya feri yang ditunggu pun merapat.  Setelah bongkar muatan baru lah penyeberangan berikutnya dilayani. Lebih lama bongkar muatan  dari pada perjalaetnan menyeberang menuju Kupang.  Suasana sore jelang malam menambah kesan tersendiri bagi para penumpang feri khususnya yang baru punya pengalaman pertama naik feri.

Catatan ini ditutup dengan wisata kuliner. Sejak di feri sudah dirancang  untuk mampir makan bakso sebelum masuk hotel. Alhamdulillah  bakso  yang dipesan sesuai dengan harapan.


Sepenggal hari ngebolang ke pulau Semau sangat berkesan. Bisa menjelajahi kebagian kecil pulau indah di Nusantara sangat menginspirasi dan menambah rasa syukur.

Surakarta Hadiningrat, 21 Agustus 2023
Catatan Perjalanan yang lama tersimpan

Post a Comment

6 Comments

  1. Assalamu'alaikum, Pokoknya Ibu itu sulit lo ditiru. Sampai ke Kupang, dengan siapa dalam rangka apa Ibu. Maaf saya belum bisa membacanya malam ini. Sebenarnya, sudah lama ingin bertanya. Saya itu kalau ke mana-mana ya karena Webinar, dan menjadi pembicara. kalau Tulisan saya tidak diterima,biasanya saya memilih daring. Untuyk sementara waktu, prihatin dulu. Satu-satunya pergi jauh, yang bisa sangat saya nikmati adalah ke Mekah. Ke bali lebih dari 30 X memang belum bosan. Tetapi ke Mekkah lebih saya nikmati, sejak 2006, jeda saat Pandemi. Tetapi sampai kini saya belum lagi ke sana Ibu. Nyuwun pangestu. Iri dengan Ibu yang bisa terbang bebas ke angkasa raya di usia sudah sepuh. Sehat...sehat Ibu. wassalamu'alaikum.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Monggo kita manfaatkan sisa usia yang dengan menulis dan berbagi kebaikan yang kita miliki.

      Delete