Sumber gambar Mbah Google
Sri Sugiastuti
Kaca mata 5 dimensi Bu Kanjeng mulai bekerja lagi. Kali ini
yang jadi pengamatannya adalah pemuda. Bu Kanjeng merasa bahwa pemuda jadi
garda terdepan setelah tim medis dalam menghadapi virus Namun kenyataannya
tidak selalu begitu. Pasalnya masih banyak pemuda yang menyepelekan virus Corona
Bu Kanjeng masih ingat sebelum virus ini berkunjung ke Indonesia,
banyak pemuda yang menjadikannya sebagai bahan lelucon atau meme. Merasa jumawa
dan seakan sang virus Corona tak akan datang ke Indonesia. Tanpa perasaan
mengolok-olok Negara yang warganya terpapar. Berbagai dalih disampaikan seakan
si Virus tak mungkin berani datang ke Indonesia.
Nah akhirnya Infeksi virus SARS-CoV-2 dikenal sebagai
coronavirus disease (COVID-19). Pada 11 Maret 2020, Direktur Jenderal Tedros
Adhanom Ghebreyesus, World Health Organization (WHO) menyatakan COVID-19
sebagai pandemi global. Artinya, ini merupakan wabah yang berjangkit secara
serempak dalam lingkup global.
Kebijakan dibuat termasuk
beberapa himbauan yang seakan menjadi norma baru di Indonesia seperti,
cuci tangan, tidak berjabat tangan, tidak menyentuh wajah, memakai masker saat
sakit, dan lain sebagainya. Sampai juga pada Stop! Jaga Jarak. Kita sedang
melakukan social distancing saat ini. Yap! Social distancing.
Walaupun, sebenarnya corona bukanlah satu-satunya wabah
paling mematikan di dunia. Namun virus itu mampu melumpuhkan banyak sektor.
Lalu yang harus dilakukan pemuda apa? Bu Kanjeng sepertinya perlu tau juga yang
jadi kiprah pemuda ketika negaranya ikut melawan Corona.
Pemuda yang biasanya penuh aktivitas harus bisa memberi
contoh kalau mereka mampu membatasi diri tidak keluar rumah bila tidak penting.
Mereka harus jadi contoh yang baik bukan sebaliknya. Jadi Bu Kanjeng geram bila
masih ada pemuda yang nongkrong atau berkumpul untuk urusan yang tidak jelas.
Bahkan ada sebagian yang memanfaatkan untuk wisata.
Pernah tertangkap segerombolan anak SMK berada di tempat
wisata Tawangmangu dan akhirnya di tangkap Satpol PP. Tentu saja hal ini jadi
catatan khusus Bu Kanjeng karena berkaitan dengan siswa yang di Solo.
Sebenarnya banyak yang bisa mereka lakukan saat di rumah.
Seperti yang dilakukan Bu Kanjeng dan anaknya. Mereka berkolaborasi jualan
online, buat video yang diunggah di youtube, berdiskusi, jadi relawan dan
membantu mereka yang terdampak langsung dengan Covid-19.
Sesama pemuda menurut Bu Kanjeng sebaiknya saling menguatkan
dengan menjalin komunikasi melalui digital. Memang Pembatasan sosial tidak
mudah. Tetapi kenyataannya itulah yang harus dihadapi. Perlunya saling
menguatkan dan mengatakan bahwa kita tidak sendirian. Ayo bersama kita saling
jaga juga berani bersikap untuk melawan Corona.
Bu Kanjeng juga berpesan agar pemuda bisa lebih aktif lagi
berperan. Ikut menyampaikan ke sekitar lingkungannya, misal ikut mengedukasi
lewat medsos. Remaja akan bangga dan paham bila ada seniornya yang punya
kharisma peduli kepada generasinya dan punya wawasan yang mampu meyakinkan
mereka.
Ada satu hal penting yang dicatat dalam buku harian Bu
Kanjeng bahwa anaknya sebagai pemuda ikut peduli dengan kondisi bangsa ini
dengan menjadi relawan. Ia juga punya komunitas alumi MAN IC yang selama
Ramadan mengadakan acara Ngobras tiap pukul 05.00-06.00 berdiskusi secara
online dengan tema menarik yang dibutuhkan pemuda agar sukses di dunia dan
akhirat.
Dengan berbekal berbagai ilmu yang mereka miliki di bidang
kedokteran, ekonomi, agama, sosial hingga filsafat yang agak berat mereka kemas
dengan cara yang santai. Bu Kanjeng yang suka nguping jadi iri dibuatnya.
Karena zaman Bu Kanjeng muda lebih banyak hura hura have fun tralala trilili.
#Duniamelawancorona
#Coronadanpemuda
#Soloraya08052020
15 Comments
Pemuda merupakan harapan bangsa. Catatan Bu Kanjeng sungguh mengena. Bermanfaat sekali Bu.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya berusaha membuat catatan selama pandemo dari berbagai sisi
DeleteTerima kasih sudah singgah
Ayo pemuda jdilah konten kreator
ReplyDeleteBiar Indonesia bisa maju dan.mencapai generasi emas
DeleteSiap bunda.
ReplyDeleteTugas Bu Hidmi menggerakan pemuda biar cetar
Deletesepanjang orang tidak patuh, jangankan pemuda, siapapun yang tidak patuh, selama masa itu kita belum dapat mematahkan korona. Selamat pagi ibu.
ReplyDeleteSelamat pagi Bapak..mari taato aturan
DeleteInsyaallah semoga pemuda di saat ramadan ini tidak turun ke jalan. Tulsan yg luar biasa. Terima kasih bisa dicontoh
ReplyDeleteYa Bun kita harus bisa merangkul mereka dan kita temukan potensi dirinya
DeleteInsyaallah, semoga bisa
DeleteSiiip Bunda
ReplyDeleteAlhamdulillah
Deletemenarik, salam pagi
ReplyDeleteSalam pagi penuh ceria
Delete